Perang Romawi–Persia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 81:
{{See also|Perang Bizantium-Sassaniyah 611-624 M|Pengepungan Konstantinopel (619)}}
 
Pada 611 M pasukan Romawi Byzantium di bawah pimpinan Jendral [[Pochas]] memberontak yang kemudian berhasil merebut takhta dan membunuh Maurice beserta keluarganya. Khosrau II, Raja Persia Sassaniyah dan sekaligus menantu Kaisar Maurice memanfaatkan pembunuhan itu sebagai pembenaran untuk menyerang dan menduduki sejumlah wilayah Romawi Byzantium .<ref>Foss (1975), 722</ref> Pada serangan pertama, pasukan Persia Sassaniyah menikmati kesuksesan yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya, hal ini dapat terjadi karena orang-orang Yahudi dan Kekaisaran Avars, juga ikut membantu menyerang dan memporak-porandakan Kekaisaran Romawi Byzantium .<ref>Theophanes, ''Kronik'', 290–293</ref><ref>Greatrex–Lieu (2002), II, 183–184</ref> Pada 613 M Khosrau mengalahkan dan membunuh jenderal Romawi, Germanus, di Levant dan kemudian mengepung Damaskus . Meskipun bantuan pasukan untuk Romawi Byzantium datang dari Eropa dan Armenia, [[Khosrau II]] kembali memperoleh kemenangan lainnya pada 615 M, sementara Damaskus takluk setelah dikepung selama delapan bulan lebih. Selama tahun-tahun berikutnya, satu demi satu kota dan benteng di [[Levant]], [[Anatolia]] dan [[Mesir]] takluk setelah dikepung oleh pasukan Sassaniyah Persia, <ref>Theophanes, ''Kronik'', 292–293</ref><ref>Greatrex–Lieu (2002), II, 185–186</ref> pada saat yang sama, Persia Sassaniyah juga meraih kemenangan saat menyerbu Kekaisaran Armenia dan secara sistematis menguasai salah satu sekutu Kekaisaran Romawi Byzantium di Kaukasus.<ref>Greatrex–Lieu (2002), II, 186–187</ref>
 
[[Berkas:Hexagram-Constans II and Constantine IV-sb0995.jpg‎|jmpl|250px|kiri|Koin perak Romawi akhir yang bertuliskan kata-kata ''Deus adiuta Romanis.'']]
Phocas digulingkan pada 617 M oleh [[Heraclius]], yang berlayar bersama ayahnya, Angkatan Laut Romawi Byzantium dan pasukan bayaran ke [[Konstantinopel]] dari [[Mesir]].<ref>Haldon (1997), 41; Speck (1984), 178.</ref> Pada saat yang sama Persia Sassaniyah telah menyelesaikan penaklukan mereka di Levant dan Anatolia, dan pada 618 M pasukan Persia Sassaniyah menduduki Mesir dan bersiap pada tahun berikutnya untuk menaklukan Kota Khalsedon di Anatolia dalam rangka pengepungan terhadap [[Konstantinople]], Ibukota Romawi Byzantium.<ref>Greatrex–Lieu (2002), II, 188–189</ref>, walaupun telah terkepung dan menyaksikan negerinya di ambang keruntuhan Kaisar [[Heraklius]] berusaha melindungi Konstantinople dan mempersiapkan serangan balik terhadap pasukan Persia Sassaniyah di Anatolia dan Armenia, sementar itu Bangsa Avars memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerang dan merampas wilayah Balkan dari Romawi Byzantium .<ref>Greatrex–Lieu (2002), II, 196</ref> Pada 621 M, Heraclius berangkat dari Konstantinopel, memercayakan keamanan kota dan negeri kepada Patriak Sergius dan jenderal Bonus . Dia menghimpun pasukannya di Anatolia dan setelah melakukan latihan untuk meningkatkan moralkekuatan merekatempur dan psikis pasukannya, dia melancarkan serangan balasan, yang mengambil ciri [[Perang SuciSalib]].<ref>Theophanes, ''Kronik'', 303–304, 307</ref><ref>Cameron (1979), 23; Grabar (1984), 37</ref>
Di Armenia dia mengalahkan pasukan bayaran Persia Sassaniyah dan kemudian meraih kemenangan atas Persia Sassaniyah di bawah Shahrbaraz.<ref>Theophanes, ''Chronicle'', 304.25–306.7</ref><ref>Greatrex–Lieu (2002), II, 199</ref> Menyusulsementara masa tenangitu, HeracliusHeraklius merundingkan kesepakatan damai dengan Bangsa Avar, dan melanjutkan kampanyenya di Timur pada tahun 623 M dan mengusir pasukan pimpinan Khosrau di [[Takht-i-Suleiman|Ganzak]], Atropatene.<ref>Theophanes, ''Kronik'', 306–308</ref><ref>reatrex–Lieu (2002), II, 199–202</ref> Pada 624 M, dia mengalahkan jenderal Shahrbaraz, Shahin dan [[Shahraplakan]] di Armenia, dan dalam sebuah serangan kejutan pada musim dingin pada tahun yang sama dia menggempur markas Shahrbaraz dan menyerang pasukannya dalam biletkemah musim dingin mereka.<ref>Theophanes, ''Kronik'', 308–31</ref><ref>Greatrex–Lieu (2002), II, 202–205</ref>
Didukung oleh pasukan Persia pimpinan Shahrbaraz, Bangsa Avar mencoba mengepung Konstantinopel pada tahun 620 M namun gagal,<ref>Theophanes, ''Chronicle'', 316</ref><ref>Cameron (1979), 5–6, 20–22</ref> sementara pasukan Persia kedua di bawah Jendral [[Shahin]], keponakan Raja Khosru II kembali menderita kekalahan di tangan sepupu Kaisar Heraklius, Theodore.<ref>Theophanes, ''Kronik'', 315–316</ref><ref>Farrokh–McBride (2005), 56</ref>
 
[[Berkas:The assassination of Chosroës Parvez.jpg|jmpl|Ilustrasi pembunuhan [[Khosrau II]] dalam sebuah manuskrip [[Kekaisaran Mughal|Mughal]] dari sekitar tahun&nbsp;1535. Sajak [[Sastra Persia|Persianya]] berasal dari [[Shahnameh]] karya [[Ferdowsi]].]]
Sementara itu, Heraclius membentuk persekutuan dengan [[suku Turks]], yang mengambil keuntungan ketika kekuatan Persia melemah. Suku Turk memporak-porandakan sisa-sisa pasukan Persia Sassaniyah di Anatolia .<ref>Greatrex–Lieu (2002), II, 209–212</ref> Pada tahun yang sama, HeracliusHeraklius melancarkan seranganinvasi musim dinginmiliter ke Mesopotamia, di sana, meskipun kontingen Turk tidak mau ikut menyerang, HeracliusHeraklius tetap dapat mengalahkan pasukan Persia Sassaniyah. Dia terus bergerak ke arah timur di sepanjang sungai Tigris dan menjarah Istana Merah Persia, Chtesiphon. Dia, sebenarnya Heraklius dan pasukan Romawi Byzantium hendak menjarah isi seluruh harta benda di Ibukota Persia Sassaniyah, Mada'in juga namun niatanniat tersebut di batalkan . sadar negerinya di ambang kekalahan besar dan kejatuhan, KhosrauSyurajih atau Kavadh II digulingkandengan bantuan sebagian pasukan Persia Sassaniyah kemudian menyingkirkan dan dibunuhmembunuh Khosrau II dalam sebuah kudetaperebutan oleh putranya sendirikekuasaan, [[Kavadh II]], yang langsungtelah sajamenjadi Raja Persia menggantikan kedudukan ayahnya langsung meminta perdamaian, agar dapat berdamai, Kavadh bersedia menarik pasukan Persia Sassaniyah dari semua wilayah Romawi Byzantium yang sebelumnya mereka rebut.<ref>Theophanes, ''Kronik'', 317–327</ref><ref>Greatrex–Lieu (2002), II, 217–227</ref> Heraklius mengembalikan [[Salib Suci]] ke [[Yerusalem]] dengan perayaan yang megah pada ahir tahun 624 M .<ref>Haldon (1997), 46</ref><ref>Baynes (1912), ''passim''</ref><ref>Speck (1984), 178</ref>
 
== Akibat ==