Perang Romawi–Persia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 89:
 
[[Berkas:The assassination of Chosroës Parvez.jpg|jmpl|Ilustrasi pembunuhan [[Khosrau II]] dalam sebuah manuskrip [[Kekaisaran Mughal|Mughal]] dari sekitar tahun 1535. Sajak [[Sastra Persia|Persianya]] berasal dari [[Shahnameh]] karya [[Ferdowsi]].]]
Sementara itu, Heraclius membentuk persekutuan dengan [[suku Turks]], yang mengambil keuntungan ketika kekuatan Persia melemah. Suku Turk memporak-porandakan sisa-sisa pasukan Persia Sassaniyah di Anatolia .<ref>Greatrex–Lieu (2002), II, 209–212</ref> Pada tahun yang sama, Heraklius melancarkan invasi militer ke Mesopotamia, di sana, meskipun kontingen Turk tidak mau ikut menyerang, Heraklius tetap dapat mengalahkan pasukan Persia Sassaniyah. Dia terus bergerak ke arah timur di sepanjang sungai Tigris dan menjarah Istana Persia, Chtesiphon, sebenarnya Heraklius dan pasukan Romawi Byzantium hendak menjarah seluruh harta benda di Ibukota Persia Sassaniyah, Mada'in juga namun niat tersebut di batalkan . sadar negerinya di ambang kekalahan besar dan kejatuhan, Syurajih atau Kavadh II dengan bantuan sebagian pasukan Persia Sassaniyah kemudian menyingkirkan dan membunuh Khosrau II dalam sebuah perebutan kekuasaan, Kavadh II yang telah menjadi Raja Persia menggantikan kedudukan ayahnya langsung meminta perdamaian, agar dapat berdamai Kavadh bersedia menarik pasukan Persia Sassaniyah dari semua wilayah Romawi Byzantium yang sebelumnya mereka rebut.<ref>Theophanes, ''Kronik'', 317–327</ref><ref>Greatrex–Lieu (2002), II, 217–227</ref> Kaisar Heraklius mengembalikankemudian merayakan kemenangannya melawan Persia Sasaaniyah dengan berziarah ke [[SalibBasilika Makam Suci]] kedi Kota Suci [[YerusalemYerussalem]] denganbersama perayaanpasukan yangRomawi Byzantium dan para Patriak Gereja di [[Konstantinople]] megahdi pada ahir tahun 624 M .<ref>Haldon (1997), 46</ref><ref>Baynes (1912), ''passim''</ref><ref>Speck (1984), 178</ref>
 
== Akibat ==