Lateng, Banyuwangi, Banyuwangi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambah Sejarah Kedatangan Penduduk Lateng |
Hapus pranala ke "Kyai Saleh Lateng": Menghapus pranala balik ke halaman yang dihapus Kyai Saleh Lateng. |
||
Baris 12:
|kepadatan = ... jiwa/km<sup>2</sup>
}}
'''Lateng''' adalah sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan [[Banyuwangi, Banyuwangi|Banyuwangi]] bagian timur laut, [[Kabupaten Banyuwangi]], Provinsi [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Kelurahan ini disebut pula sebagai Kampung Arab karena banyak dihuni oleh [[Arab-Indonesia|pendatang Arab]].Selain Arab,daerah ini juga dihuni oleh [[Melayu Palembang|Suku Palembang]] di yg banyak tinggal di sekitaran [[Jalan]] [[Riau]] (dulu bernama [[Jalan]]
== Asal Nama ==
Baris 57:
hal ini dimulai Pada sekitar awal abad 19, [[Kesultanan Palembang|Kesultanan Palembang Darussalam]] telah kehilangan kontrol kekuasaan. Belanda berhasil memegang kendali wilayah kerajaan ini. Sultan Palembang Darussalam, [[Ahmad Najamuddin Prabu Anom|Sultan Najamuddin]] dibuang ke [[Aceh]], sedangkan kawasan [[Palembang]] dikendalikan oleh seorang Residen Belanda. Pada masa genting itu, sebagian besar bangsawan kerajaan Palembang memilih untuk menyingkirkan diri. Situasi yang tidak aman serta kekejaman Belanda menjadikan para keluarga kesultanan berusaha untuk mencari lokasi baru untuk tempat tinggal.
Diantara para bangsawan [[Kesultanan Palembang|Palembang Darussalam]] tersebut,banyak juga yang hijrah ke [[Kabupaten Banyuwangi]] untuk menyebarkan [[Islam]] dan Menenap di Kelurahan Lateng,yang lebih tepatnya di [[Riau|Jalan Riau]] (dulu bernama
== Pendidikan ==
Baris 75:
== Tempat Lain ==
* Terminal Blambangan
* Makam Mbah
* Makam Waliyullah Datuk Abdurrahim bin Abubakar bin Bauzir
* Restoran Wina MacDjoe
Baris 82:
== Tokoh ==
*
* Datuk Abdurrahim bin Abubakar bin Bauzir
|