'''Khosrau II''' ([[bahasa Persia]]: خسرو دوم ''Khosraw Parves'', [[bahasa Arab]]: كسرى الثاني ''Kisra'', [[bahasa Yunani]]: ''Chosroes II'') dalam sumber-sumber kuno Persia disebut dengan julukan '''Parvesh''', "Yang Jaya", adalah seorang [[Raja]] dari Kerajaan Persia Sassaniyah .Ia memerintah Kerajaan Persia Sassaniyah antara tahun 599 sampai kematiannya pada tahun 624 M . Khosrau II merupakan putra dari [[Hormizd IV]] (memerintah 573-599 M ) dan cucu dari [[Khosrau I]] (memerintah 537-573 M).
Khosrau II di kenal sebagai salah satu Raja [[Persia Sassaniyah]] yang melancarkan serangan terhadap Kekaisaran Romawi Byzantium untuk merespon atas di singkirkannya [[Maurice]], ayah mertuanya, oleh musuhnya, [[Pochas]], salah seorang perwira pasukan Infantry Romawi Byzantium yang bertugas di Eropa, dari kedudukannya sebagai [[Kaisar]] [[Romawi Byzantium]], dalam peperangan yang terjadi antara tahun 611-624 M tersebut, Kerajaan Persia Sassaniyah berhasil merebut sementara [[ Levant]] ( Syam ), Mesir dan [[Antokiyah ]], pada tahun 619-620 M, [[Khosru II]] memerintahkan sekitar 53.000 pasukan Persia Sassaniyah untuk membantu orang-orang Avar untuk mengepung [[Konstantinople]], namun pengepungan tersebut berahir dengan kegagalan bahkan pada tahun 621 M, bala tentara Romawi Byzantium melancarkan serangan balik kepada gabungan pasukan Persia Sassaniyah dan Avar, setahun berikutnya pasukan Romawi Byzantium di bawah komando [[ Heraklius]], melanjutkan peperangan melawan Kerajaan Persia Sassaniyah dengan melancarkan invasi militer ke [[Mesopotamia]] yang saat itu menjadi wilayah kekuasaan Persia Sassaniyah pada tahun 622-623 M, sadar Kerajaannya di ambang kehancuran akibat peperangan melawan Romawi Byzantium akibat ulah ambisi dari ayahnya [[ Syurajih ]], putera tertua Khosrau II dengan bantuan sebagian pasukan Persia Sassaniyah kemudian melakukan perebutan kekuasaan terhadap ayahnya, setelah di tangkap dan di masukan ke dalam penjara, Khosrau II di eksekusi mati di penjara oleh para algojo atas perintah Syurajih, puteranya sendiri yang kemudian setelah menjadi Raja Persia Sassaniyah memakai nama gelar [[Kavadh II]], setelah menjadi Raja Persia Sassaniyah Kavadh II memutuskan mengahiri peperangan dengan Romawi Byzantium dan membuat perjanjian damai dengan Heraklius . Dalam Sejarah Agama Islam, Nabi Muhammad pernah mengutus Abdullah bin Hudaifah untuk mengirimkan surat kepada Kisra Persia atau Khosrau II yang berisi ajakan agar memeluk Agama Islam dan meninggalkan Kepercayaan Majusi (Zoroasternya) namun Kisra menolak bahkan merobek-robek surat Nabi Muhammad seraya mengusir Abdullah dari Istana Chtesiphon, Persia, mendengar cerita dari Abdullah bahwa Kisra telah menghina surat beliau dengan cara merobek-robeknya, Nabi Muhammad Berdo'a kepada ALLAH agar menghancurkan Kerajaan Persia,tak lama kemudian Kisra di bunuh oleh anaknya sendiri Syurajih yang bergelar Kavadh II dalam sebuah perebutan kekuasaan .
== Referensi ==
|