Bahasa Jangkang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
tidak berkaitan dengan bahasa ini
Baris 36:
# Suku Kopa
# Campuran suku Jangkang, Engkarong, dan Hulu Tanjung
Subkelompok Suku Jangkang merupakan mayoritas. Umumnya mereka mendiami bagian utara Jangkang Benua, seperti Kobangk, Landau, Parus, Tanggung, Engkolai,kecil. Dasar pemilahan subkelompok ini adalah kesamaan dialek, pengucapan, dan tempat tinggal.
 
Benuang, Kawai, Sebao, Tumbuk, Pisang, Rosak, Entawa, Teriang, dan Ketori[[# ftn1|[1]]].
 
Subkelompok Suku Engkarong mendiami kampung Sekantot, Semombat, Lalang, Uru, Tanjung Bara, Tekorong, Emporas, Balai, dan Riban.
 
Subkelompok Suku Ensanong mendiami kampung Terati, Parai, Sererek, Pelanduk, Dasan, Ndoya, Robia, dan Engguri.
 
Subkelompok Suku Hulu Tajung mendiami kampung Peruntan, Sape, Dangku Kabalau, Sebuda, Boyok, Sungai Omang, Seribot, Bengap, dan Muara Tingan.
 
Subkelompok Suku Kembayan mendiami seluruh bagian kecamatan Kembayan dan Noyan.
 
Subkelompok Suku Darok mendiami kampung Darok, Ginis, dan Bungok.
 
Subkelompok Suku Sum mendiami kampung Sum, Bantai, Bangau, Majel, Rondam, Muan, Monum, dan Jamu.
 
Subkelompok Suku Muduk mendiami kampung Mua, Empodis, Tapa, Entayan/Nibuk, dan Nala.
 
Subkelompok Suku Selayang mendiami kampung Sinu dan Petuo.
 
Subkelompok Suku Mayau mendiami kampung Kotup, Tebilai, dan sebagian kampung Engkadot.
 
Subkelompok Suku Kopa mendiami kampung Empiyang, Empoyu, Padek, Sebotuh, Muara Ronai, Tunggul Boyok, Kolo, Norma, Bedigung, dan sebagian kampung Engkadot.
 
Adapun sisanya merupakan campuran dari subkelompok suku Jangkang, Engkarong, dan Hulu Tanjung. Kelompok ini terutama bermukim di Sabangk, Tobuas, Sontowa, Somukao, Jamu, Sokampet, Somirau, dan Nsibau.
----[[# ftnref1|[1]]] Sejatinya, secara dialek kampung-kampung yang agak jauh dari Jangkang seperti Kawai, Sebao, Tumbuk, Pisang, Rosak, Entawa, Teriang (kecuali Ketori) berbeda dengan Jangkang. Penutur Dayak Djo ini disebut “Bi Tojok” (orang ujung). Mereka cenderung mengayun-ngayunkan ujung kata dan kalimat. Misalnya, ''omo'' (kamu) dilafalkan ''omuo'', ''onih'' (apa) dilafalkan ''onieh,'' dan sebagainya''.'' Khusus Ketori, karena pendiri kampung ini langsung dari Kobang, bawaan asli Jangkang-Kobang masih sangat kental.
 
== Referensi ==