Eglantyne Jebb: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 33:
Saat Perang Dunia Pertama berakhir, ekonomi Austria-Hongaria dan Jerman hampir kolaps. Jebb dan Dorothy menyaksikan anak-anak dari negara-negara ini sangat menderita akibat perang dan [[blokade]] Sekutu, yang berlanjut bahkan ketika [[gencatan senjata]] ditandatangani. Pada saat itu, 800 anak di Jerman meninggal setiap minggunya pasca gencatan senjata. Mereka memprotes isu kelaparan yang dihadapi oleh ribuan anak di negara tersebut. Pada 15 April 1919, penggalangan dana dilakukan untuk anak-anak dari negara-negara Austria-Hongaria dan Jerman. Mereka membagikan ratusan selebaran dan poster, dan menoreh trotoar--sebuah taktik hak pilih tradisional--dengan slogan-slogan seperti ''End the Blockade'' 'Akhiri Blokade' dan ''Fight the Famine'' 'Lawan Kelaparan.'<ref name=":1">{{Cite web|title=The Forgotten Story of Eglantyne Jebb: The Woman Who Founded Save the Children|url=https://www.historyhit.com/the-forgotten-story-of-eglantyne-jebb-the-woman-who-founded-save-the-children/|website=History Hit|language=en-GB|access-date=2021-06-19}}</ref>
 
Sebuah kelompok penekan bernama ''Fight the Famine Council'' dibentuk pada tahun 1919<ref>{{Cite web|title=Jebb, Eglantyne (1876–1928), philanthropist|url=https://www.oxforddnb.com/view/10.1093/ref:odnb/9780198614128.001.0001/odnb-9780198614128-e-34165;jsessionid=BC9599EDCDF65D53613C97787F6211EA|website=Oxford Dictionary of National Biography|language=en|doi=10.1093/ref:odnb/9780198614128.001.0001/odnb-9780198614128-e-34165;jsessionid=bc9599edcdf65d53613c97787f6211ea|access-date=2021-06-18}}</ref> untuk membujuk pemerintah Inggris agar bersedia mengakhiri blokade. Namun, karena aksi protes itu, pemerintah Inggris akhirnya memecat Jebb. Meski begitu, Jebb bukanlah wanita yang mudah dibungkam. Jebb tahu bahwa secara teknis dia telah melanggar hukum, namun dia bersikeras untuk melakukan pembelaan hukumnya sendiri. Berfokus pada kasus moral, dia mendapat banyak dukungan dari wartawan pengadilan. Jebb berhasil memenangkan kasus moraltersebut. Keesokan paginya, cerita itu tersebar di seluruh [[koran]].<ref name=":1" /> Memanfaatkan publisitas, pada 19 Mei 1919 Jebb dan Dorothy mengadakan pertemuan publik di [[Royal Albert Hall|Royal Albert Hall,]] [[London]].<ref name=":1" />
 
Sayangnya, sejumlah massa melempar Jebb dan Dorothy dengan sayuran busuk dan menganggap mereka pengkhianat yang ingin membantu pihak musuh. Namun, Jebb membungkam mereka dengan seruan, ''"Sangat tidak mungkin bagi kita, sebagai manusia normal, untuk menyaksikan anak-anak mati kelaparan tanpa melakukan upaya apapun untuk menyelamatkan mereka."''<ref name=":1" />