Kalang, Sidorejo, Magetan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan nama lurah
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tiga "=" pada Subbagian tk. 1)
Baris 16:
Sebelum tahun [[2009]], Kalang termasuk [[Magetan, Magetan|Kecamatan Magetan]] yang memiliki 5 Dusun. Saat ini desa ini dipimpin oleh kepala desa bernama SUWARDI
 
=== Sekilas Kalang Lawu Dan Sejarah ===
Desa ini di huni oleh penduduk yang disebut '''Wong Kalang Lawu''' yang terkenal mistis dan ahli membuat kerajinan barang, di sebut wong kalang lawu karena tinggal dekat [[gunung Lawu]]. Wong kalang lawu dahulunya dikenal sebagai pembuat kapal perahu meski galangan kapal jauh dari laut dan apabila sudah jadi dikirim ke laut dengan cara di terbangkan ke langit dalam posisi terbalik. Kapal terbesar yang pernah dibuat Wong Kalang Lawu adalah Kapal Jong jawa rakasasa untuk kerajaan [[Majapahit]] dengan berat lebih 1.000 ton yang kemudian di rampas oleh kesultanan [[Kesultanan Demak|Demak Bintoro]] hingga dipergunakan sebagai armada Demak Bintoro menyerbu Portugis di Malaka bersama kesultanan Pelembang dan Melayu pada tahun 1513.<ref>{{Cite web|title=Legenda Desa Kalang|url=http://magetan-online.blogspot.com/2016/02/legenda-desa-kalang-magetan.html|website=Magetan Online}}</ref>
 
Baris 31:
Hal - hal mistis seperti upacara sakral masih kerap dilakukan meskipun dalam sensus penduduk warga desa Kalang ini seratus persen Islam. Praktek dukun dari pesugihan kandang bubrah, kesaktian, pengendali alam hingga teluh masih ada sehingga menarik perhatian banyak pengunjung dari berbagai kota untuk datang ke desa Kalang.
 
=== Tradisi Seni dan Budaya ===
Di desa Kalang masyarakatnya gemar akan seni dan budaya seperti Gambyong dan Reog Ponorogo, sangat mudah ditemukan gambyongan ketika seseorang sedang melaksanakan hajat. Reog Ponorogo juga menjadi idola di Desa Kalang, Dahulu di tiap dusun terdapat Grup Reog. kesenian Reog diperkenalkan oleh orang-orang Ponorogo yang masih pro dengan Raja Brawijaya V kepada Orang Kalang setelah menghadapi serangan dari pasukan Ponorogo dan kediri yang kontra kepada raja, kisah ini kemudian dikeanal dengan perang Warok Lawu dengan Warok Wilis.