ADDIE Model: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rafarahh (bicara | kontrib)
Memperbaiki ejaan dan gaya bahasa
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 1:
[[Berkas:ADDIE Model of Design.jpg|ka|proses alur ADDIE|407x407px]]Pada tingkat desain materi pembelajaran dan pengembangan, sistematika sebagai aspek prosedural pendekatan sistem telah diwujudkan dalam banyak praktik metodologi untuk desain dan pengembangan teks, materi audiovisual, dan materi pembelajaran berbasis komputer. Pemilihan model untuk pembelajaran didasari atas pertimbangan bahwa model tersebut dikembangkan secara sistematis dan berpijak pada landasan teoretis desain pembelajaran. Model pembelajaran harus disusun secara terprogram dengan urutan-urutan kegiatan yang sistematis dalam upaya pemecahan masalah belajar yang berkaitan dengan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pembelajar.<ref>Senie Destya, Isnanto Prasetyo, Rizky. "PENYUSUNAN GUIDELINE DESAIN PEMBELAJARAN PADA E-LEARNING PEMBELAJARAN AL-QUR’AN". Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. STMIK Amikom. Februari 2016</ref>. Pada perkembangannya, terdapat suatu model yang bisa mengatasi itu semua dengan model yang sistematis, model tersebut dikenal dengan model ADDIE. Model ADDIE ini adalah singkatan untuk lima tahap proses pengembangan, yaitu ''Analysis'' (analisis), ''Design'' (Desain), ''Develop'' (Pengembangan), ''Implement'' (Implementasi), dan ''Evaluate'' (Evaluasi). Model ADDIE bergantung pada setiap tahap yang dilakukan dalam urutan yang diberikan. Namun, dengan fokus pada refleksi dan literasi. Model ini memberi pendekatan yang berfokus pada pemberian umpan balik untuk perbaikan terus-menerus.
 
Hasil penerapan teknologi informasi pembelajaran ''e-learning'' menggunakan ADDIE Model antara lain, dapat memperkaya pedagogik pengajar dalam pembelajaran serta dapat mengatasi kendala interaksi dalam kegiatan proses belajar mengajar. Dalam pendistribusian materi pembelajaran dapat dilakukan dengan lebih efektif dan proses belajar mengajar juga tidak terkendala dengan permasalahan waktu dan tempat selagi terdapat konektifitas jaringan internet yang baik, dapat berinteraksi dengan menggunakan fasilitas ''chatting'', dapat memanfaatkan fasilitas ''audio confrence'' pada saat berinteraksi dalam proses pembelajaran.<ref>Robertus Laipaka, Utin Kasma. "Penerapan Teknologi Informasi Pembelajaran ELearning Menggunakan ADDIE Model". Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI) STMIK. Pontianak 2017</ref>.
 
== Sejarah Singkat ADDIE ==
Pada awal perkembangannya, ADDIE merupakan suatu gagasan yang berasal dari [[Florida State University]] untuk mengatur proses dalam perumusan sistem instruksional pada program pelatihan militer yang memadai. Dengan berhasilnya konsep tersebut, tahun demi tahun semakin berkembang serta bertahap. ADDIE selalu diperbaharui dengan mengikuti perkembangan zaman dan pada akhirnya model itu sekarang menjadi lebih interaktif dan dinamis. Pada tahun 70-an versi terbaru dari ADDIE semakin populer seperti yang dikenal sekarang ini.<ref>{{Cite web |url=https://blog.pinteraktif.com/addie-formula-wajib-untuk-desain-instruksional/ |title=Salinan arsip |access-date=2018-02-27 |archive-date=2018-07-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180719093507/http://blog.pinteraktif.com/addie-formula-wajib-untuk-desain-instruksional/ |dead-url=yes }}</ref>.
 
== Fase Dalam ADDIE ==