Agresi: Perbedaan antara revisi

Kini, ada konsensus dalam komunitas ilmiah untuk setidaknya dua kategori besar dari agresi, dikenal sebagai agresi afektif dan agresi instrumental.<ref name="psychiatryonline.org">{{cite web|url=http://neuro.psychiatryonline.org/cgi/content/abstract/2/2/189|title=Behar, D., J. Hunt, A. Ricciuti, D. Stoff, and B. Vitiello. "Subtyping Aggression in Children and Adolescents." The Journal of Neuropsychiatry & Clinical Neurosciences 2 (1990): 189-192. 7 Dec. 2006.|publisher=|access-date=2007-12-17|archive-date=2011-09-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20110927213106/http://neuro.psychiatryonline.org/cgi/content/abstract/2/2/189|dead-url=yes}}</ref><ref>Berkowitz, L. (1993). ''Aggression: Its causes, consequences, and control''. New York, NY: McGraw-Hill.</ref><ref>Bushman, B.J. & Anderson, C. A. (2001) Is it time to pull the plug on the hostile versus instrumental aggression dichotomy? ''Psychological Review'' 108:273-279.</ref><ref>{{cite web|url=http://cat.inist.fr/?aModele=afficheN&cpsidt=16141579|title=Refdoc|website=cat.inist.fr}}</ref>. Penelitian empiris mengindikasikan bahwa klasifikasi ini adalah perbedaan yang penting, baik secara psikologis atau fisiologis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang cenderung melakukan agresi afektif mempunyai IQ yang lebih rendah dibanding yang cenderung melakukan agresi instrumental.<ref name="psychiatryonline.org"/>.

Seperti kebanyakan perilaku lainnya, agresi dapat dilihat sebagai kemampuan yang bisa membantu binatang untuk selamat dan bereproduksi. Binatang menggunakan agresi untuk memperluas dan mempertahankan teritorial, termasuk berbagai sumber kehidupan lainnya seperti makanan, air, dan pasangan hidup. Peneliti telah berteori bahwa agresi dan kemampuan membunuh adalah hasil dari evolusi kita pada masa lalu.<ref>Buss, D. M. (2005). ''The murderer next door: Why the mind Is designed to kill''. New York: Penguin Press.</ref>.