Veritatem Facientes: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ridwanong (bicara | kontrib)
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 3:
Tujuh tahun setelah [[Perang Dunia II]], saat [[Paus Pius XII]] menulis surat ini kepada umat Katolik di Romania, situasi gereja telah berubah drastis. Gereja Yunani-Katolik Romania (yang bersekutu dengan [[Gereja Katolik Roma]]) dibubarkan oleh dekrit pemerintah tanggal 1 Desember 1948 dan menjadi hilang secara resmi. Semua uskup dipenjarakan pada saat dikeluarkannya dekirt terseut; imam-imam asing diusir, sementara imam-imam lokal dipenjarakan juga.<ref>Giovanetti 223</ref> Dua dari lima keuskupan Katolik Roma diakui secara resmi walau para uskupnya dipenjara. Tiga keuskupan lainnya ditutup. Semua sekolah dan institusi gereja ditutup. Seperti di negara-negara lainnya, rezim Romania berusaha untuk menciptakan Gereja Katolik yang terpisah dari Vatikan. Smua medua Katolik dinyatakan tidak sah dan ditutup, sementara semua rumah-rumah religius disita dan ditutup juga.<ref>Giovannetti, 223</ref>
 
''Veritatem Facientes'' memberikan sebuah rangkuman akan kesengsaraan dan penindasan gereja di Romania. Sri Paus menyatakan bahwa tulisannya ini adalah satu-satunya jalan untuk menjangkau para umat di Romanis yang telah sangat menderita di beberapa tahun terkahir. Oleh karena itu adalah kewajibannya untuk melayangkan protes dan membela kemerdekaan serta kepentingan Gereja bersama umatnya. Semua uskup dipenjara atau dikirim ke [[Siberia]]. Gereja Yunani-Katolik dinyatakan ilegal. Karena pers Katolik telah disita dan dinyatakan tidak sah, tidak tersedia jalan untuk menjangkau para umat lewat jalur ini pula. Dengan semua suara Katolik dibungkam, adalah suatu hal yang lebih mudah untuk mencap Gereja sebagai musuh negara. Oleh karena itu apabila para umat diserang atau ditindas karena iman mereka, mereka harus melihatnya sebagai suatu kehormatan dan bukannya suatu yang memalukan. <ref>Veritatem Facientes 5</ref>
<!--
The [[Pontiff]] “would like to kiss the chains of all those who are incarcerated for their faith”, <ref>Veritatem Facientes 5</ref> knowing that they are more worried about the future of the country and souls, than their own fate and loss of freedom. The Pontiff asks the faithful to gaze to heaven and be aware, that the everlasting light of eternal happiness expects those who are persecuted. He also asks for prayers, so God may grant peace now to the people and nations, that peace which secures freedom, and the freedom of worship and the dignity of every person.
Baris 12:
* Acta Apostolicae Sedis (AAS) Roma, Vaticano 1939-1952
* Veritatem Facientes Acta Apostolicae Sedis AAS 1952, 249
* Richard Cardinal Cushing, Pope Pius XII, St. Paul Editions, Boston, 1959
* Alberto Giovanetti, Pio XII parla alla Chiesa del Silenzio, Editrice Ancona, Milano, 1959, German Translation, Der Papst spricht zur Kirche des Schweigens,Paulus Verlag, Recklinghausen, 1959