Angkatan Laut Kerajaan Malaysia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Bagian dalam templat)
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 129:
[[Berkas:Scorpene malaisien vue de trois quart arriere 2.jpg|jmpl|kiri|Kapal selam kelas Scorpene milik AL Malaysia, KD Tunku Abdul Rahman, saat sedang melakukan uji coba di dekat [[Lorient]], [[Prancis]], pada Maret 2008.]]
 
Dua [[kapal selam]] kelas ''Scorpene'' dipesan oleh TLDM pada 5 Juni [[2002]] dengan kontrak pembelian sebesar 1,04 miliar Euro atau setara 4,78 miliar Ringgit Malaysia pada saat itu.<ref>{{cite web|url=http://officialsite.my/tempur/index.php?option=com_content&task=view&id=881&Itemid=2|title=UNDERSEA WARFARE AND THE RMN}}</ref>. Kedua kapal selam ini dibangun oleh perusahaan gabungan antara ''DCNS'' ([[Prancis]]) dan ''Navantia'' ([[Spanyol]]). Sistem persenjataan utama kapal selam ini adalah [[torpedo]] [[Blackshark]] buatan [[Italia]] dan [[rudal]] [[Exocet|Exocet SM-39]] (anti kapal platform dari kapal selam) buatan Prancis. Selain itu juga dilengkapi dengan MESMA-AIP (''Module d'Energie Sous-Marine Autonome - Air Independent Propulsion''), sebuah sistem yang mampu menambah kemampuan dan durasi penyelaman sebuah kapal selam. Desain kapal selam kelas ''Scorpene'' milik TLDM ini diambil berdasarkan kapal selam kelas ''Le Triomphant'' buatan Prancis yang dipergunakan oleh [[Angkatan Laut Prancis|AL Prancis]].
 
Kontrak pembelian kapal selam oleh TLDM ini juga termasuk penggunaan sebuah kapal selam kelas ''Agosta'' bekas pakai AL Prancis untuk pelatihan awak kapal selam TLDM. Pelatihan ini mengikutsertakan 150 personel TLDM yang ditempatkan di [[Brest, Prancis|Brest]], Prancis, guna mempelajari aspek-aspek penting dalam pengoperasian kapal selam.
Baris 137:
[[Berkas:Scorpene Tunku Abdul Rahman.jpg|jmpl|300px|ka|Kapal selam diesel-elektrik kelas Scorpene milik Malaysia, KD Tunku Abdul Rahman, saat di suatu upacara di pangkalan armada kapal TLDM.]]
 
KD Tunku Abdul Rahman diluncurkan pada 24 Oktober [[2007]] di [[galangan kapal]] DCNS di [[Cherbourg-Octeville|Cherbourg]], Prancis.<ref>{{cite web|url=http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/2007/10/24/nation/19259881&sec=nation|title=First Malaysian sub launched}}</ref>. Menurut spesifikasi umum, KD Tunku Abdul Rahman memiliki panjang 67,5 meter, kecepatan 20 knot (37&nbsp;km/jam) saat menyelam dan 12 knot (22&nbsp;km/jam) saat di permukaan, ditenagai dengan 2 [[mesin diesel]] 1250KW sebagai mesin utama, dan dipersenjatai dengan 6 tabung torpedo 21 inchi dan rudal Exocet. Mampu menyelam hingga kedalaman 300 meter dari permukaan laut. Bobot kapal saat di permukaan ialah sebesar 1.550 ton dan saat menyelam sebesar 1.850 ton. Jumlah awak kapal yang mengoperasikan sebanyak 31 orang.
 
[[Berkas:Tun Razak.JPG|jmpl|350px|ka|Kapal selam AL Malaysia, KD Tun Razak, saat masih berada di galangan kapal Navantia di Cartagena, Spanyol, beberapa hari sebelum pengirimannya ke Malaysia.]]
Baris 147:
=== Kapal Patroli Generasi Baru Kelas Kedah ===
 
Pada tahun [[1996]], TLDM merencanakan untuk mengadakan 27 unit kapal patroli generasi baru (''New Generation Patrol Vessels - NGPV'') untuk memenuhi kebutuhan pada masa yang akan datang.<ref>[http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2004&dt=0611&pub=Utusan_Express&sec=Front_Page&pg=fp_02.htm Appropriate steps taken to protect territorial waters - Najib, Utusan Malaysia Online]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>. Akhirnya dipilihlah desain kapal [[Blohm + Voss]] kelas ''[[MEKO A-100]]'' buatan [[Jerman]] dan kontrak pembuatan 6 unit kapal jenis itu ditandatangani pada tahun [[2003]]. Pada kontrak tersebut disepakati bahwa 2 kapal akan dibangun di Jerman dan 4 kapal berikutnya akan dibangun di galangan kapal di Malaysia dengan bekerjasama dengan ''German Naval Group (GNG)''. Kapal patroli yang berdasarkan desain kapal kelas MEKO (MErzwerk KOmbination)<ref>[http://www.janes.com/extract/jni2001/jni0362.html MEKO makes its mark in Malaysia, Jane's Navy International]</ref> ini dapat ditingkatkan (''upgrade'') menjadi kapal [[korvet]] dengan mudah karena sudah menerapkan sistem ''fitted for, but not with (FFBNW)'' seperti halnya sistem ''plug and play''.<ref>[http://thestar.com.my/maritime/story.asp?file=/2006/7/31/maritime/14976468&sec=maritime Navy vessel based on plug-and-play concept, The Star Online]</ref>. Ciri-ciri kapal patroli jenis ini ialah kemiripannya dengan kapal fregat namun dikonfigurasikan sebagai kapal patroli lepas pantai (''Offshore Patrol Vessel - OPV'').
 
Namun karena terjadi kekeliruan manajemen dari kontraktor utama, PSC-Naval Dockyard Sdn Bhd (PCS-ND), perkembangan atas kontrak ini mengalami penundaan serius dan membuat program ini menjadi krisis. Kondisi ini juga dapat memengaruhi jumlah pesanan kapal. Kemudian atas campur tangan Pemerintah Malaysia, Boustead Naval Shipyard Sdn Bhd mengambil alih PCS-ND untuk memulihkan rencana program pengadaan kapal patroli tersebut.
Baris 159:
Selanjutnya, TLDM dan Kementerian Pertahanan Malaysia tengah mengkaji pengadaan kapal patroli tipe ini batch ke-2. Saat berlangsung [[Pameran]] LIMA (Langkawi International Maritime and Aerospace) bulan Desember tahun 2009, Boustead Naval Shipyard menyajikan model desain kapal patroli terbaru tersebut. Tipe terbaru ini memiliki ukuran 8 meter lebih panjang dari tipe sebelumnya dan akan dilengkapi dengan persenjataan, bukan hanya "kapal kosong" sebagaimana kapal tipe sebelumnya. Kapal tipe ke-2 ini akan dioptimalkan sebagai kapal anti kapal selam (''ASW - Anti Submarine Warfare'').
 
Kementerian Pertahanan dilaporkan juga akan mengkaji pengadaan kapal patroli lepas pantai (''OPV - Offshore Patrol Vessel'') kelas ''Nakhoda Ragam'' buatan [[BAE System]] yang telah dioperasikan oleh [[Angkatan Laut Brunei|AL Brunei]]. [[Brunei]] memesan 3 kapal patroli kelas ''Nakhoda Ragam'' ini, yang kemudian masuk dalam jajaran AL Brunei, yaitu ''[[KDB Nakhoda Ragam]]'', ''[[KDB Bendhara Sakam]]'', dan ''[[KDB Jerambak]]''. Kapal-kapal pesanan AL Brunei tersebut tidak sesuai spesifikasi yang dikehendaki.<ref>[http://www.globalsecurity.org/military/world/malaysia/navy.htm Global Security]</ref>. Perkembangan yang dinilai positif oleh para pemerhati lokal ini diharapkan dapat terwujud karena TLDM saat ini dianggap masih belum kekurangan jumlah kapal perang untuk keperluan operasi. Terlebih ternyata ketiga kapal kelas ''Nakhoda Ragam'' milik AL Brunei tersebut dibuat berdasarkan desain fregat tipe F2000 yang memiliki banyak kesamaan dengan sistem yang ada di kapal-kapal kelas ''Lekiu'' milik TLDM. Banyaknya kesamaan ini memudahkan integrasi sistem kapal kelas ''Nakhoda Ragam'' ini ke dalam armada kapal perang TLDM pada masa mendatang.
 
=== Fregat Kelas Lekiu (Batch 2) ===
Baris 165:
[[Berkas:LIMA07 080.jpg|jmpl|ka|Desain fregat kelas Lekiu batch 2 saat dipertontonkan di [[Pameran]] LIMA (Langkawi International Maritime and Aerospace) tahun 2007.]]
 
[[Perdana Menteri]] [[Malaysia]], [[Najib Tun Razak]], saat mengunjungi [[Pameran kedirgantaraan|Pameran Dirgantara]] [[Farnborough, Hampshire|Farnborough]], Inggris, mengumumkan akan membeli 2 kapal [[fregat]] dari Inggris.<ref>{{cite web|url=http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/2006/7/18/nation/14868160&sec=nation|title=A The Star article. Broken as of 13-11-2007}}</ref><ref>[http://www.bernama.com/bernama/v3/printable.php?id=209296 Britain Hopes Frigates Deal Can Be Concluded In Few Months, Bernama.com Malaysian National News Agency]</ref><ref>[http://defence-data.com/f2006/pagefa1093.htm BAE Systems to build two frigates for Malaysia,Defence System Daily, Farnborough International 2006]</ref>. Harian sore terbitan [[Skotlandia]], ''[[The Evening Times]]'', edisi 20 Juli [[2006]] melaporkan bahwa galangan kapal Clyde memenangkan kontrak untuk membantu pembuatan [[kapal perang]] jenis fregat kelas ''Lekiu'' untuk Malaysia.<ref>{{cite web|url=http://www.eveningtimes.co.uk/hi/news/5054909.html|title=Evening Times Article. Broken as of 13-11-2007}}</ref><ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/scotland/glasgow_and_west/5193656.stm|title=Shipyards win Malaysian contract|work=BBC News|date=19 July 2006|accessdate=4 January 2010}}</ref> . Sebagaimana tercantum dalam kontrak tersebut, kedua fregat tersebut akan dibangun di galangan kapal Labuan di [[Labuan, Malaysia|Labuan]], salah satu [[Wilayah Persekutuan|wilayah persekutuan]] Malaysia yang berada di lepas pantai [[Sabah]].<ref>[http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2007&dt=0428&pub=Utusan_Malaysia&sec=Muka_Hadapan&pg=mh_08.htm&arc=hive Kapal frigat: BAE Systems yakin rundingan selesai tahun ini, Utusan Malaysia Online]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>. Kesepakatan ini memungkinkan pihak Malaysia melakukan alih teknologi pembuatan [[kapal perusak]] (''destroyer'')Type 45 buatan Inggris.<ref>{{cite web|url=http://www.nst.com.my/Current_News/NST/Thursday/National/20070208082513/Article/index_html|title=New Straits Time Article. Broken as of 13-11-2007}}</ref>. Pada pameran LIMA tahun 2007 di Langkawi, Malaysia, pihak BAE Systems memamerkan model desain fregat kelas ''Lekiu'' batch 2 ini yang nantinya tidak hanya dipersenjatai dengan rudal [[Sea Wolf]] buatan BAe Inggris namun juga rudal anti pesawat udara MBDA Aster 15 buatan ''Eurosam'', sebuah [[konsorsium]] [[Eropa]] yang terdiri dari MBDA Prancis, MBDA Italia dan Thales Group. Selain itu juga dilengkapi dengan sistem radar, sonar, dan sensor yang lebih canggih.
 
Dilaporkan pula bahwa fregat-fregat baru yang akan dioperasikan oleh Malaysia itu merupakan model turunan dari [[kapal perusak]] (''destroyer'') AL Inggris Tipe 45 (T45) buatan [[BAE Systems Surface Ships]], sebuah industri strategis pembuat kapal yang merupakan anak perusahaan [[BAE Systems]], Inggris. Namun TLDM membantah laporan itu dan menyatakan bahwa pihak yang berwenang belum menentukan di mana kedua fregat tersebut akan dibangun.<ref>{{cite web|url=http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/2007/12/10/nation/19715347&sec=nation|title=Navy: No decision on frigates<!-- Bot generated title -->}}</ref>. Sementara harga pengadaan dan hitungan-hitungan teknis juga belum ditentukan, Kementerian Pertahanan Malaysia dalam Laporan Tahunan tahun 2006 mengatisipasi bahwa kedua fregat tersebut akan mampu melakukan pertahanan wilayah udara dan memiliki ukuran yang lebih besar daripada kapal kelas ''Lekiu'' sebelumnya.<ref name="klsreview.com"/>.
 
Namun menurut laporan terakhir dari harian ''[[The Times]]'' menyebutkan indikasi bahwa rencana pengadaan Fregat Lekiu Batch 2 atau Proyek Brave oleh Malaysia ini telah dibatalkan dikarenakan kekurangan dana.<ref>{{cite news|url=http://business.timesonline.co.uk/tol/business/industry_sectors/engineering/article6790681.ece|title=BAE Systems secures £1.75bn of deals|work=The Times|location=London|first=David|last=Robertson|date=11 August 2009|accessdate=22 May 2010}}</ref>.
 
=== Pesawat Patroli Maritim ===
 
Pada saat ini, TLDM tidak mempunyai [[pesawat udara]] untuk keperluan patroli maritim. Operasi patroli maritim jarak jauh melalui udara bergantung pada [[Pesawat intai|pesawat mata-mata]] jenis ''[[Beechcraft B200T]]'' milik [[Tentara Udara Diraja Malaysia]] (TUDM). Kondisi ini memungkinkan TLDM memfokuskan pada pengawasan operasional maritim, sementara TUDM fokus pada peran pengawasan strategis dengan pengadaan pesawat udara peringatan dini. Namun, hingga saat ini belum ada anggaran yang dialokasikan oleh Pemerintah Malaysia untuk pengadaan pesawat patroli maritim hingga ''[[Rancangan Malaysia Kesembilan]]''.<ref>{{cite web|url=http://www.malaysiamission.com/team.php?id=20|title=Market brief for U.S. exhibitors at Asian Aerospace 2004, Singapore}}</ref>.
 
Menurut sebuah laporan lokal menyebutkan bahwa TLDM dan TUDM tengah mempertimbangkan kerjasama dalam membentuk dan mengoperasikan skuadron pesawat sayap tetap. Skuadron ini akan di bawah kendali TLDM sementara TUDM akan menyediakan personel dan dukungan darat. Beberapa jenis pesawat telah ditawarkan oleh sejumlah produsen, di antaranya [[Boeing]] yang mengajukan P-8A Poseidon yang berbasis dari pesawat komersial [[Boeing 737|B737]] dan [[Airbus]] A-319 MPA yang ditawarkan oleh [[EADS]]. Analisis awal mendapati pesawat-pesawat itu tidak saja sesuai dengan kebutuhan TLDM namun juga ternyata telah dioperasikan oleh TUDM dalam versi VIP. Fakta ini menunjukan bahwa TUDM telah memiliki kemampuan yang diperlukan dalam kerjasama operasional pesawat tersebut. Namun hal ini sampai kini masih dalam taraf wacana.
Baris 183:
Meski Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) tidak seperti AL [[Thailand]] yang mengoperasikan [[kapal induk]], tetapi TLDM tetap membutuhkan satuan udara sendiri. TLDM telah membeli 6 unit [[helikopter]] [[Westland Lynx|Westland Super Lynx]], beroperasi sebagai Skuadron 501 dan ditempatkan di kapal-kapal perang utama TLDM. Sementara untuk helikopter jenis [[AS 555 Aerospatiale Fennecs]] beroperasi sebagai Skuadron 502 ketika helikopter [[Wasp Westland]] tidak lagi berdinas dalam satuan udara TLDM. Pesanan 6 unit helikopter [[Augusta Westland Super Lynx 300]] diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan satuan udara TLDM. Helikopter jenis Super Lynx juga ditempatkan sebagai unit udara dalam skuadron kapal fregat yaitu [[KD Jebat]] (29) dan [[KD Lekiu]] 30.
 
[[Panglima]] TLDM, [[Datuk Abdul Aziz Jaafar]], telah mengumumkan niat TLDM untuk membeli setidaknya 6 unit helikopter anti kapal selam sebagai pelengkap satuan [[kapal selam]] ''Scorpene'' yang akan segera ditugaskan.<ref>[http://www.tempur.com.my/dcp.news.view.asp?newsID=429&categoryID=11 Helikopter peperangan anti kapal selam TLDM, Tempur Julai 2008]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>. TLDM berencana memasukan pengadaan helikopter ini dalam ''[[Rancangan Malaysia Kesembilan]]''. Meski demikian, Panglima TLDM ini juga mengakui bahwa rencana pengadaan helikopter ini masih dalam taraf pembicaraan.
 
=== Kapal Pendukung Multifungsi ===
Baris 189:
TLDM telah memiliki rencana pengadaan sebuah kapal pendukung multifungsi atau ''Multi-Purpose Support Ship (MPSS)'' untuk menggantikan [[KD Inderapura]]. Pada awalnya pengadaan kapal pendukung multifungsi ini direncanakan untuk dimasukkan dalam ''Rancangan Malaysia Kesembilan'' tapi kemudian ditunda karena krisis keuangan pada tahun 2008. Namun dengan terjadinya kebakaran dan kerusakan yang terjadi pada Inderapura KD pada Oktober 2009, program penggantian kapal jenis ini diharapkan akan dimulai kembali.
 
Oleh karenanya TLDM kembali menyatakan rencana pengadaan sekitar 3 unit kapal pendukung multifungsi untuk menggantikan kapal-kapal sejenis yang telah lama berdinas.<ref>[http://gomalaysia.net/langkawi-lima-2007/148-special_LIMA_2007/56-three-multi-role-support-ships-for-malaysian-armed-forces 3 MRSS for Malaysian Navy]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>. Manfaat kapal jenis ini dalam operasi bantuan bencana makin disadari setelah bencana [[Tsunami 2004|tsunami]] yang melanda sejumlah negara [[Asia]] tahun 2004, di samping merupakan komitmen Malaysia atas operasi pengamanan antarbangsa. Kapal pendukung multi fungsi ini disyaratkan mampu mendukung suatu [[operasi militer]] gabungan, seperti angkut pasukan, angkut peralatan militer, bantuan bencana, rumah sakit lapangan, dan bantuan umum armada. Kapal yang akan dibangun diharapkan mempunyai bobot hingga 18.000 [[ton]] dalam konfigurasi [[Landing Platform Dock]] (LPD) ataupun [[Landing Helicopter Dock]] (LHD). Sejumlah desain yang tengah dikaji ialah kapal LPD kelas ''Rotterdam'' buatan [[Belanda]], kapal LPD kelas ''Galicia'' buatan [[Spanyol]], dan kapal LHD kelas ''Dokdo'' buatan [[Korea Selatan]].
 
== Organisasi ==
Baris 242:
Markas besar TLDM disebut KD Malaya dan berlokasi di Lumut, [[Perak, Malaysia|Perak]]. Selain itu juga terdapat pangkalan di Tanjung Gelang, [[Kuantan]], [[Pahang]], sebagai Markas Wilayah Laut I, dan pangkalan di Tanjung Pengelih, [[Johor]], yang disebut KD Sultan Ismail dan berfungsi sebagai Pusat Pendidikan TLDM. Untuk pangkalan kapal selam berada di Teluk Sepanggar, [[Sabah]], yang juga merupakan Markas Wilayah Laut II. Sementara untuk Markas Wilayah Laut III berada di Bukit Malut, [[Langkawi]]. Pada awalnya komando wilayah armada TLDM terbagi menjadi 2 kawasan yaitu Malaysia Barat (Wilayah Laut I) dan Malaysia Timur atau Sabah dan Sarawak (Wilayah Laut 2). TLDM berencana mengembangkan kekuatan dengan membangun pangkalan di Sungai Antu, [[Sarawak]] sebagai Markas Wilayah Laut 4.
 
Pada umumnya komandan pangkalan atau panglima wilayah adalah perwira berpangkat Laksamana Pertama (bintang satu), tetapi sebelumnya juga pernah dikomandani oleh perwira berpangkat Kepten. Baru-baru ini ada seorang perwira berpangkat Laksamana Dua (bintang dua) menjadi komandan sebuah wilayah.<ref>{{Cite web |url=http://www.bernama.com.my/bernama/v3/bm/news_lite.php?id=405099 |title=Perarakan TLDM Masuk Ke Bandaraya Akan Diteruskan, Bernama.com 18 April, 2009 |access-date=2010-10-03 |archive-date=2011-11-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111101205419/http://www.bernama.com.my/bernama/v3/bm/news_lite.php?id=405099 |dead-url=yes }}</ref>.
 
=== Daftar Pangkalan TLDM ===
Baris 283:
 
* '''Kelas Scorpene / Kelas Perdana Menteri'''
# KD Tunku Abdul Rahman, diserahkan secara resmi kepada TLDM pada 3 Februari 2009 di [[Toulouse]], [[Prancis]].<ref>[http://www.spacewar.com/reports/DCNS_Delivers_First_Submarine_For_Royal_Malaysian_Navy_999.html DCNS Delivers First Submarine For Royal Malaysian Navy]</ref>.
# KD Tun Abdul Razak, diserahkan secara resmi kepada TLDM pada 5 November 2009 di [[Cartagena, Spanyol|Cartagena]], [[Spanyol]] (<ref>http://defense-studies.blogspot.com/2009/11/navantia-delivers-submarine-tun-razak.html</ref>.
 
Baris 357:
 
* '''Kapal Bantu'''
# MV Bunga Mas Lima, kapal tanker yang diperbantukan oleh Syarikat Perkapalan Antarabangsa Malaysia Berhad (MISC Berhad) untuk operasional TLDM.<ref>[http://www.malaysianshipowners.org/industry_news/2_june_09.htm Container ship joins the navy to fight pirates, Malaysia Shipowners' Association]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>.
 
=== Kapal Latihan ===
Baris 379:
 
# Helikopter '''Agusta Westland Super Lynx 300''', sebanyak 6 unit, tergabung dalam Skuadron 501, untuk anti kapal selam, dipersenjatai dengan rudal MBDA Sea Skua.
# Helikopter '''Eurokopter Fennec AS 550''', sebanyak 6 unit, tergabung dalam Skuadron 502, untuk intai permukaan.<ref>http://securemalaysia.blogspot.com/2009/01/kd-rajawali-rmns-home-of-naval-air.html</ref>.
 
=== Kapal yang Ditransfer ke Penjaga Pantai Malaysia ===
Baris 397:
Pasukan khusus di dalam organisasi TLDM adalah [[PASKAL]], singkatan dari Pasukan Khas Laut. Pada masa damai, pasukan khusus ini bertugas menanggulangi [[perompakan]] di laut serta melindungi aset-aset maritim Malaysia seperti [[pelabuhan]], [[kapal barang|kapal-kapal niaga]], [[kilang minyak|kilang-kilang]] [[minyak bumi]] dan [[gas alam|gas]] lepas pantai, dan [[pulau|pulau-pulau]] di [[perbatasan]]. Sementara pada perang PASKAL bertugas melakukan penyusupan lewat laut, sabotase aset-aset musuh, serta mempertahankan kapal-kapal dan pangkalan-pangkalan TLDM. Unit ini mirip dengan Navy SEAL milik [[Angkatan Laut Amerika Serikat|AL Amerika Serikat]]. PASKAL milik TLDM ini mendapatkan pelatihan dari [[pasukan khusus]] [[negara]] lain, yaitu [[Komando Pasukan Katak|Kopaska]] [[TNI AL]], [[Royal Marine Commando British]], dan [[Navy SEAL]] AL Amerika Serikat.
 
Mulai 15 April 2009, PASKAL juga dikenal sebagai KD Panglima Hitam. Upacara penganugerahan nama sebutan baru ini dilakukan di Markas Besar TLDM di Lumut, Perak. Hal ini merupakan penghargaan bagi PASKAL atas keberanian dan kesetiaan yang telah didarmabaktikan kepada bangsa Malaysia. Sebutan Panglima Hitam merupakan julukan bagi prajurit yang berani dan setia semasa [[Kesultanan Malaka]] di [[Perak, Malaysia|Perak]], [[Selangor]], [[Johor]], dan [[Negeri Sembilan]].<ref>{{Cite web |url=http://www.navy.mil.my/content/view/403/18/lang,en/ |title=Salinan arsip |access-date=2010-10-09 |archive-date=2010-08-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100808050935/http://www.navy.mil.my/content/view/403/18/lang,en |dead-url=yes }}</ref>.
 
== Lihat pula ==