Scombrotoxin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'Scombrotoxin adalah racun makanan berupa amina biogenik yang muncul dalam proses produksi atau penyimpanan ikan sebagai hasil dari aksi bakteri pembusuk. Dalam masa pe...' |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{Wikifisasi}}
Scombrotoxin adalah racun makanan berupa amina biogenik yang muncul dalam proses produksi atau penyimpanan ikan sebagai hasil dari aksi bakteri pembusuk. Dalam masa pertumbuhannya, bakteri tertentu akan menghasilkan enzim histidin dekarboksilase yang bereaksi dengan histidin (asam amino yang jumlahnya lebih besar dari asam amino lain di dalam ikan) kemudian menghasilkan scombrotoxin.▼
▲'''Scombrotoxin''' adalah racun makanan berupa amina biogenik yang muncul dalam proses produksi atau penyimpanan ikan sebagai hasil dari aksi bakteri pembusuk. Dalam masa pertumbuhannya, bakteri tertentu akan menghasilkan enzim histidin dekarboksilase yang bereaksi dengan histidin (asam amino yang jumlahnya lebih besar dari asam amino lain di dalam ikan) kemudian menghasilkan scombrotoxin.
Scombrotoxin sering terdapat dalam famili ikan skombride atau scombridae, seperti tuna, cakalang, bonito, dan makarel. Tak hanya itu, scombrotoxin juga terdapat pada famili ikan lain seperti ikan sarden, marlin, mahi-mahi, dan lain-lain.
Baris 5 ⟶ 7:
Kadar scombrotoxin lebih dari 200 ppm dapat menyebabkan keracunan ringan sampai berat. Racunnya bisa terdapat pada ikan segar, beku, dan mungkin juga pada ikan kalengan yang diawetkan. Racun ini dapat berkembang dalam waktu 10 menit sampai 2 jam setelah makanan dikonsumsi.
Gejala yang ditimbulkan berupa mual, muntah, diare, gatal-gatal, ruam merah, sensasi pedas atau terbakar di mulut, hipotensi, pusing, bahkan pingsan. Namun gejala ini dapat sembuh sendiri dalam waktu 24 jam.<ref>safefood360.Chemical Hazard: Scombrotoxin</ref>
== Pencegahan ==
* Pendinginan di atas kapal sebaiknya dilakukan secepatnya setelah ikan ditangkap dan mati.
* Pengkontrolan terhadap pemasok. Beli ikan dari pemasok yang menyimpan ikannya di atas es atau lemari pendingin, dan ikan yang diterima harus pada suhu <5<sup>o</sup>C (41<sup>O</sup>F).
* Perhatikan kebersihan ikan. Perhatikan cara saat menangani ikan, usahakan hindari tusukan yang dapat merusak jaringan ototnya karena hal tersebut dapat memicu kontaminasi bakteri. Tahap pemrosesan dan persiapan ikan juga perlu diperhatikan, pemotongan dan pengemasan penting diperhatikan agar terhindar dari hal-hal yang dapat memicu pengkontaminasian bakteri.
== Referensi ==
|