Candi Gambar Wetan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 1:
[[Berkas:Candi Gambar Wetan (Gambar Wetan Temple) - panoramio.jpg|jmpl|Halaman muka candi Gambar Wetan]]
 
'''Candi Gambar Wetan''' adalah situs per[[candi]]<nowiki/>an yang bertapak di Dusun Gambar Anyar, Desa [[Sumberasri, Nglegok, Blitar]], sekitar 7 km ke arah utara [[Candi Penataran]]. Candi Penataran sendiri terletak 12 km utara Kota Blitar. Letak Candi Gambar Wetan berada di kaki [[Gunung Kelud]] sisi sebelah selatan dan tepat berada di tepian tebing utara dari Sungai Bladak atau Sungai Lahar,<ref>{{Cite web|last=Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur|first=|date=24-02-2020|title=Kajian Teknis Pemugaran Candi Gambar Wetan|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjatim/kajian-teknis-pemugaran-candi-gambar-wetan/|website=kebudayaan.kemdikbud.go.id|access-date=26-09-2020}}</ref> , sungai yang menjadi penampung aliran lahar Gunung Kelud. Di sisi utaranya terdapat area perkebunan. Candi ini didirikan di atas tanah berpasir vulkanik.
 
== Riwayat kepurbakalaan ==
Baris 13:
Sesampai di ujung tangga, pengunjung memasuki pelataran pertama. Pelataran ini tidak terlalu lebar dan dihubungkan dengan pelataran kedua oleh tangga pendek yang di kiri dan kanannya dijaga sepasang dwarapala bertubuh lebih kecil.Pelataran kedua lebih lebar dan memiliki sisa bangunan, yang diperkirakan adalah batur (pendapa panjang untuk beristirahat). Terdapat relief yang tidak/belum tersusun rapi pada bagian kaki batur. Pelataran kedua juga diperkuat dengan dinding batu berelief hiasan. Pelataran ketiga dihubungkan lagi dengan tangga naik. Pelataran ketiga berupa lapangan agak luas yang di bagian ujungnya terdapat beberapa sisa bangunan, kemungkinan adalah candi utama dengan candi perwara. Kondisi candi tidaklah utuh, hanya batur candi yang tersisa dengan sebagian relief yang cukup halus garapannya dapat ditemukan di dindingnya. Gaya sisa hiasannya candi ini memperkuat dugaan bahwa ia dibangun pada masa kerajaan [[Majapahit]]. Kesan yang didapat pengunjung, susunan ini menyerupai [[Candi Ceto]] atau [[Candi Sukuh]] di lereng [[Gunung Lawu]], yang juga dibangun dari masa akhir Majapahit.
 
Candi Gambar Wetan dahulu digunakan sebagai tempat pemujaan [[dewa]] dan saat ini masih digunakan sebagai tempat acara [[selamatan]] oleh penduduk sekitarnya.<ref>{{Cite journal|last=Putri, S.O., dan Kharismawan, R.|first=|date=2016|title=Integrasi Budaya dan Alam dalam Preservasi Candi Gambarwetan|url=http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/download/18062/2982|journal=Jurnal Sains dan Seni ITS|volume=5|issue=2|pages=169|doi=|issn=2337-3520}}</ref>.
 
Candi ini cukup sulit dijangkau dengan kendaraan pribadi, selain sepeda motor. Tidak ada kendaraan umum yang secara khusus bisa mengangkut wisatawan langsung ke candi Gambar Wetan. Pengunjung dapat menumpang truk pasir ke arah penambangan pasir atau disebut juga dengan "laharan" di sebelah selatan perkebunan Gambar sejauh sekitar 7 km, dilanjutkan berjalan kaki ke arah candi.