Djarot S. Wisnubroto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 10:
|successor = [[Anhar Antariksawan]]
}}
'''Djarot Sulistio Wisnubroto''' ({{lahirmati|[[Yogyakarta]]|01|01|1963}}) adalah mantan Kepala [[Badan Tenaga Nuklir Nasional]] (BATAN) Republik Indonesia (2012-2018).<ref>{{Cite web|url=http://www.batan.go.id/index.php/id/prof-dr-djarot-s-wisnubroto-2012-sekarang|title=Prof. Dr. Djarot S. Wisnubroto (2012 - 2019)|website=Badan Tenaga Nuklir Nasional|language=id-id|access-date=2019-10-27}}</ref>. Saat ini sebagai anggota [[Dewan Riset Nasional]] ([http://www.drn.go.id/ DRN]) periode 2019-2022, disamping tetap sebagai peneliti senior di BATAN.<ref>{{Cite web|url=https://narasipos.com/teknologi/lantik-74-anggota-dewan-riset-nasional-menteri-nasir-pastikan-riset-untuk-kembangkan-ekonomi-indonesia/|title=Lantik 74 Anggota Dewan Riset Nasional, Menteri Nasir: Pastikan Riset Untuk Kembangkan Ekonomi Indonesia|date=2019-07-04|website=narasipos.com|language=id-ID|access-date=2019-10-27}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>. Ia meraih gelar sarjana [[teknik nuklir]] dari [[Universitas Gadjah Mada]] pada 1986, dan gelar master dan doktor dari Nuclear Engineering School [[University of Tokyo]], Jepang masing-masing pada 1990 dan 1993. Ia sempat juga mengikuti post doctor di Department of Quantum Engineering and System Science di Universitas yang sama pada 1993. Saat ini Ia juga menjadi anggota Standing Advisory Group for Nuclear Application ([http://www-naweb.iaea.org/na/about-na/na-sagna.html SAGNA]) [[Badan Tenaga Atom Internasional|IAEA]] (2019-2022).
 
Ia pernah menjadi anggota Komite Akreditasi Nasional ([http://kan.or.id/ KAN]) (2002-2006), dan anggota International Radioactive Waste Technical Committee ([https://www.iaea.org/resources/databases/watec-members-site WATEC]) [[Badan Tenaga Atom Internasional|IAEA]] (2010-2013). Dalam dunia pendidikan pernah menjadi Dekan Fakultas Teknik [[Universitas Nasional]] (UNAS) (2003-2006).
Baris 40:
'''1.    Pengoperasian kembali [http://www.batan.go.id/index.php/id/publikasi-2/pressreleases/3455-reaktor-nuklir-bandung-kembali-beroperasi-untuk-penuhi-kebutuhan-masyarakat Reaktor Bandung.]'''
 
Sejak 2010 reaktor Bandung tidak beroperasi karena berbagai alasan, kemudian diputuskan untuk mengoperasikannya kembali dengan tujuan sebagai back-up reaktor Serpong ([[RSG-GAS]]), pendidikan-pelatihan operasi reaktor nuklir, dan juga bisa kembali menjadi tempat untuk penelitian [[radioisotop]]-[[Radiofarmakologi|radiofarmaka]].  Kegiatan pegopetasian kembali ini melibatkan beberapa beberapa unit kerja, dan berkat kerja keras karyawan, serta tanpa biaya yang cukup besar maka pada tahun 2014 reaktor tersebut berfungsi kembali.<ref>{{Cite web|url=http://www.batan.go.id/index.php/id/publikasi-2/pressreleases/3455-reaktor-nuklir-bandung-kembali-beroperasi-untuk-penuhi-kebutuhan-masyarakat|title=Reaktor Nuklir Bandung Kembali Beroperasi Untuk Penuhi Kebutuhan Masyarakat|website=Badan Tenaga Nuklir Nasional|language=id-id|access-date=2019-10-27}}</ref>.
 
'''2.    Pembangunan [https://www.antaranews.com/berita/664964/wapres-resmikan-fasilitas-iradiator-gamma-merah-putih iradiator gamma merah putih] (IGMP).'''
 
Pada tahun 2013 tercetus ide untuk membangkitkan kemampuan perekayasaan nuklir, dan akhirnya dipilih suatu teknologi nuklir yang relatif sederhana , yaitu mendesain dan membangun [[iradiator gamma]] yang bisa dimanfaatkan untuk pengawetan makanan dan sterilisasi alat kesehatan, yang diharapkan menjadi percontohan untuk beberapa daerah di Indonesia yang  selama ini tertarik untuk mempunyai fasilitas tersebut. Kegiatan ini juga meningkatkan kemampuan pihak swasta dalam membangun fasilitas nuklir. Fasilitas yang dinamakan [https://www.antaranews.com/berita/664964/wapres-resmikan-fasilitas-iradiator-gamma-merah-putih Iradiator Gamma Merah Putih akhirnya mulai beroperasi pada 2017].<ref>{{Cite web|url=http://technology-indonesia.com/pertanian-dan-pangan/pasca-panen/wapres-jusuf-kalla-resmikan-iradiator-gamma-merah/|title=Wapres Jusuf Kalla Resmikan Iradiator Gamma Merah|date=2017-11-16|website=Technology Indonesia|language=id-ID|access-date=2019-10-27}}</ref>.
 
'''3.    Reposisi BATAN dalam program [[Pembangkit listrik tenaga nuklir|PLTN]], sebagai technical support organisation (TSO)'''
Baris 52:
'''4.    Pembuatan rantai proses [[logam tanah jarang]].'''
 
Selama beberapa dekade terdapat perbedaan metode antara 2 unit kerja di BATAN dalam proses pemisahan unsur tanah jarang, dan friksi ini cukup lama berlangsung, dan dampaknya menyebabkan tidak ada hasil litbang yang signifikan. Maka manajemen BATAN mengambil keputusan untuk membuat rantai litbang unsur tanah jarang yang berasal dari [[pasir monasit,]] dengan ujung paling depan unit kerja di pasar Jumat untuk untuk mengambil [[uranium]] dan [[torium]] memisahkan dari logam tanah jarang, dilanjutkan unit kerja di Yogyakarta yang memisahkan masing-masing unsur tanah jarang, dan terakhir sebagai unit kerja di Serpong yang memanfaatkan unsur tanah jarang sebagai bahan ''[[smart magnet]]'' untuk peralatan alutsista.  Program smart magnet ini sudah diujicoba dengan melibatkan [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut|TNI-AL]] dan [[Badan usaha milik negara|BUMN]].<ref>{{Cite web|url=https://www.beritasatu.com/nasional/545737/perkuat-alutsista-batan-sukses-kembangkan-cat-antiradar|title=Perkuat Alutsista, Batan Sukses Kembangkan Cat Antiradar|last=BeritaSatu.com|website=beritasatu.com|language=id|access-date=2019-10-27}}</ref>.
 
'''5.    Program [[Reaktor Daya Eksperimental (RDE)|reaktor daya eksperimental]] (RDE).'''
Baris 64:
'''7.    Program [[Science Techno Park]].'''
 
Kegiatan ini sebenarnya program nasional yang dicanangkan oleh Presiden [[Joko Widodo]] dalam [[Nawa Cita]] untuk membuat 100 Science Techno Park (STP) di seluruh Indonesia. STP ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menggunakan nilai tambah dari teknologi. BATAN membuat 1 STP dan 3 [[Agro Techno Park]] (ATP) di [[Kabupaten Musi Rawas|Musi Rawas]], [[Kabupaten Polewali Mandar|Polewali Mandar]], dan [[Kabupaten Klaten|Klaten]]<ref>{{Cite web|url=http://www.batan.go.id/index.php/id/kedeputian/sains-aplikasi-teknologi-nuklir/aplikasi-isotop-dan-radiasi/3516-batan-bertekad-wujudkan-kemandirian-atp-di-daerah|title=BATAN Bertekad Wujudkan Kemandirian ATP di Daerah|website=Badan Tenaga Nuklir Nasional|language=id-id|access-date=2019-10-27}}</ref>.  Salah satu tujuan pembentukan ATP adalah memunculkan [[Perusahaan rintisan|start-up]] company yang direncanakan mampu menciptakan rantai suplai produksi tanaman dari mulai perbenihan sampai hasil tanaman yang dikonsumsi oleh masyarakat.<ref>{{Cite web|url=http://www.batan.go.id/index.php/id/kedeputian/manajemen/hhk/5094-11-startup-company-baru-terbentuk-dari-atp|title=11 Startup Company Baru Terbentuk dari ATP|website=Badan Tenaga Nuklir Nasional|language=id-id|access-date=2019-10-27}}</ref>.
 
'''8.    Integrasi [http://www2.sttn-batan.ac.id/ STTN] dan [http://www.batan.go.id/index.php/id/kedeputian/sains-aplikasi-teknologi-nuklir/sains-teknologi-akselerator PSTA] sebagai pusat unggulan pendidikan dan penelitian nuklir'''<ref>{{Cite web|url=https://www2.sttn-batan.ac.id/berita-246-sttn--dan-psta-kembali-laksanakan-coffee-morning.html|title=STTN dan PSTA Kembali Laksanakan Coffee Morning|website=www2.sttn-batan.ac.id|access-date=2019-10-27}}</ref>
 
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) Yogyakarta merupakan perguruan vokasi teknologi nuklir satu-satunya di Indonesia yang menghasilkan rata-rata 100 lulusan tiap tahun.  STTN dan PSTA mempunyai potensi untuk diintegrasikan menjadi suatu pusat yang sangat lengkap baik sumber daya maupun fasilitasnya dari sisi pendidikan maupun penelitian yang punya daya tarik domestik maupun internasional.  Apalagi STTN juga mempunyai reputasi bagus yang rata-rata di atas 80% lulusannya segera dapat maka penggabungan dengan PSTA bisa menjadi [[capacity building center]] berkelas dunia.  Ditambah dengan [[Internet Reactor Laboratory]] (IRL), maka kawasan terintegrasi tersebut punya potensi berkelas dunia.<ref>{{Cite web|url=http://www.batan.go.id/index.php/id/home-psta/alamat-psta/5412-mahasiswa-bisa-belajar-fisika-nuklir-melalui-internet-reactor-laboratory|title=Mahasiswa Bisa Belajar Fisika Nuklir melalui Internet Reactor Laboratory|website=Badan Tenaga Nuklir Nasional|language=id-id|access-date=2019-10-27}}</ref>.
 
'''9.    Program [https://pui.ristekdikti.go.id/ Pusat Unggulan Iptek] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190430032927/https://pui.ristekdikti.go.id/ |date=2019-04-30 }} (PUI)'''
 
Pimpinan BATAN memutuskan sudah saatnya ada suatu penilaian dari pihak luar terhadap sistem manajemen litbang (kegiatan penelitian, layanan serta sistem administrasi) unit-unit kerja teknis, sehingga pemangku kepentingan mempunyai keyakinan bahwa teknologi nuklir yang dilaksanakan di BATAN mengikuti kaidah administrasi dan teknis yang diakui secara nasional.  Dipilihlah program Pusat Unggulan Iptek (PUI) dari [[Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia|Kementerian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi]] sebagai cara untuk melakukan review sistema manajemen kelitbangan.<ref>{{Cite web|url=http://www.batan.go.id/index.php/id/home-psta/alamat-psta/3926-batan-berupaya-jadi-pusat-unggulan-iptek|title=BATAN Berupaya Jadi Pusat Unggulan Iptek|website=Badan Tenaga Nuklir Nasional|language=id-id|access-date=2019-10-27}}</ref>. Saat ini 5 unit kerja sudah menjadi PUI, dan 4 unit kerja dalam pembinaan untuk menjadi PUI, hal itu menunjukkan PUI ini sudah menjangkau 60% dari total 15 unit kerja dibawah koordinasi kedeputian di BATAN.
 
'''10. Technology Provider, Clearing House, dan Technical Support Organization (TSO)'''
 
Pengalaman dan kemampuan sumber daya BATAN dalam teknologi nuklir menjadi modal besar untuk secara proaktif membantu masyarakat menyelesaikan masalah seperti ketahanan pangan, energi, lingkungan, dan lain sebagainya.  Bahkan BATAN sebagai Technology Provider bisa membantu negara lain dengan kemampuan sumber daya manusianya<ref>{{Cite web|url=http://www.batan.go.id/index.php/id/kedeputian/manajemen/hhk/5104-kepala-batan-bicara-nuclear-technology-provider-untuk-masyarakat-dapil-komisi-vii-dpr-ri|title=Djarot : Indonesia Sebagai Nuclear Technology Provider|website=Badan Tenaga Nuklir Nasional|language=id-id|access-date=2019-10-27}}</ref>.  Demikian pula ketika teknologi nuklir datang dari luar maupun dalam negeri ditawarkan ke masyarakat, maka tugas BATAN sebagai clearing house teknologi nuklir wajib mengkaji apakah teknologi tersebut layak untuk digunakan oleh masyarakat<ref>{{Cite web|url=http://www.batan.go.id/index.php/id/kedeputian/manajemen/hhk/4367-chtn-untuk-melindungi-masyarakat|title=CHTN untuk Lindungi Masyarakat|website=Badan Tenaga Nuklir Nasional|language=id-id|access-date=2019-10-27}}</ref>.  In salah satu cara melindungi masyarakat dari kemungkinan resiko teknologi nuklir, dan tugas ini berbeda dengan tugas Badan Pengawas yang melihat dari sisi keselamatan, keamanan dan safeguard.  BATAN juga mempunyai tugas membantu lembaga lain dalam memberikan konsultansi ataupun bantuan sebagai TSO.<ref>{{Cite web|url=http://www.batan.go.id/index.php/id/kedeputian/pendayagunaan-teknologi-nuklir/diseminasi-dan-kemitraan/5064-inkubasi-bisnis|title=Inkubasi Bisnis dan Teknologi Produk BATAN|website=Badan Tenaga Nuklir Nasional|language=id-id|access-date=2019-10-27}}</ref>.
 
<br />