Folikel rambut: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
||
Baris 5:
[[Morfogenesis]] (proses pembentukan) folikel rambut manusia hanya terjadi satu kali. Rambut lanugo, vellus dan terminal mengikuti prinsip [[arsitektur]] dasar yang sama. Folikel rambut memiliki dua bagian yang berbeda jelas yakni bagian atas disebut infundibulum dan isthmus, untuk bagian bawah terdiri dari bulbus rambut dan regio suprabulbar. Bagian atas folikel rambut bersifat konstan, sedangkan bagian bawah memiliki siklus regenerasi yang berkelanjutan.<ref name=":0" /> Siklus folikel rambut memiliki tiga fase pertumbuhan yakni:
# Fase anagen adalah fase proliferasi, fase ini terjadi bila ada pertumbuhan batang rambut yang baru. Lama fase ini beragam, untuk rambut kepala dapat mencapai dua hingga enam tahun, sedangkan untuk rambut alis dan bulu mata hanya dalam hitungan bulan. Fase ini adalah satu-satunya fase yang melibatkan segmen inferior rambut.<ref name=":1">{{Cite book|last=Martel|first=Julianna L.|last2=Miao|first2=Julia H.|last3=Badri|first3=Talel|date=2021|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470321/|title=StatPearls|location=Treasure Island (FL)|publisher=StatPearls Publishing|pmid=29261946}}</ref>
# Fase katagen adalah fase regresi atau fase transisi, fase ini adalah fase terpendek dari ketiga fase yang ada dan dapat berlangsung hanya dalam beberapa minggu. Pada fase ini pembelahan sel dalam matriks terhenti dan folikel rambut mengalami kemunduran.<ref name=":1" />
# Fase telogen adalah fase istirahat, rambut yang dasarnya sudah mati tetap dipertahankan di kulit kepala sekitar 100 hari yang pada akhirnya rambut-rambut ini akan rontok sehingga fase anagen dapat dimulai untuk membentuk rambut baru.<ref name=":1" />
Pada saat lahir, semua rambut dimulai rata-rata pada fase anagen. Kulit kepala manusia memiliki sekitar 100.000 rambut. Pada suatu waktu, sekitar 85% hingga 95% sebagian besar rambut ditemukan pada fase anagen yang bisa tumbuh 1 cm setiap bulannya. Setiap individu berpotensi untuk kehilangan 100 rambut dalam sehari dan dengan keramas berpotensi untuk meningkatkan kerontokan rambut hingga dua kali lipat.<ref>{{Cite journal|last=Chen|first=Ruosi|last2=Miao|first2=Yong|last3=Hu|first3=Zhiqi|date=2019-01|title=Dynamic Nestin expression during hair follicle maturation and the normal hair cycle|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30483790/|journal=Molecular Medicine Reports|volume=19|issue=1|pages=549–554|doi=10.3892/mmr.2018.9691|issn=1791-3004|pmid=30483790}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Dobreva|first=Atanaska|last2=Paus|first2=Ralf|last3=Cogan|first3=N. G.|date=2018-09-11|title=Analysing the dynamics of a model for alopecia areata as an autoimmune disorder of hair follicle cycling|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28992198/|journal=Mathematical medicine and biology: a journal of the IMA|volume=35|issue=3|pages=387–407|doi=10.1093/imammb/dqx009|issn=1477-8602|pmid=28992198}}</ref>
== Embriologi ==
Baris 16:
Setelah folikel rambut berkembang di dalam janin, rambut lanugo tumbuh di dalam rahim. Rambut-rambut ini tipis dan pendek. Rambut-rambut ini akan menghilang sekitar 36 hingga 40 minggu usia kehamilan dan digantikan oleh bulu vellus yang menutupi sebagian besar area tubuh. Rambut-rambut terminal yang lebih tebal dan kasar dapat ditemukan di area tertentu seperti kulit kepala, alis, dan bulu mata. Rambut jenggot, rambut dada, rambut ketiak, dan rambut kemaluan adalah rambut terminal yang akan muncul setelah pubertas tercapai dengan bantuan hormon androgen.
Setelah lahir, tidak ada folikel rambut baru yang akan dibuat. Namun, rambut baru bisa tumbuh dari folikel yang ada. Selain itu, ukuran folikel masih bisa diubah setelah lahir.<ref>{{Cite journal|last=Poblet|first=Enrique|last2=Ortega|first2=Francisco|last3=Jiménez|first3=Francisco|date=2002-09|title=The arrector pili muscle and the follicular unit of the scalp: a microscopic anatomy study|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12269872/|journal=Dermatologic Surgery: Official Publication for American Society for Dermatologic Surgery [et Al.]|volume=28|issue=9|pages=800–803|doi=10.1046/j.1524-4725.2002.02038.x|issn=1076-0512|pmid=12269872}}</ref><ref>{{Cite book|last=Grubbs|first=Hailey|last2=Nassereddin|first2=Ali|last3=Morrison|first3=Megan|date=2021|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534794/|title=StatPearls|location=Treasure Island (FL)|publisher=StatPearls Publishing|pmid=30521215}}</ref>
== Korelasi Klinis ==
Laju pertumbuhan dan kepadatan rambut menurun seiring bertambahnya usia. Rambut rontok, yang dikenal sebagai alopecia, adalah kejadian umum yang dapat disebabkan oleh obat-obatan, diet, ketidakseimbangan hormon, aktivitas mitosis sel yang berubah, kelainan siklus pertumbuhan, dan lain-lain. Riwayat menyeluruh, pemeriksaan fisik, tes tarik rambut, penghitungan rambut harian, lebar bagian, tes klip untuk memeriksa batang rambut, jendela pertumbuhan rambut, dan pencabutan rambut, dan trikogram semuanya dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit rambut. Biopsi kulit kepala, pemeriksaan hormon, dan pemeriksaan kalium hidroksida untuk jamur mungkin juga perlu dilakukan pada kasus tertentu. Penting untuk mendiagnosis penyakit rambut dengan benar, karena perawatan untuk rambut rontok bergantung pada diagnosisnya.
Pola kebotakan pria, yang dikenal sebagai androgenetic alopecia, adalah kondisi umum dimana kerontokan terjadi seiring dengan pertambahan usia. Peningkatan hormon dihidrotestosteron yang mengikat folikel reseptor rambut mengakibatkan setiap siklus anagen yang berurutan semakin pendek. Pada individu ini, folikel menyusut dan secara bertahap menghasilkan rambut yang lebih pendek, lebih tipis, dan lebih mirip vellus. Perawatan yang mungkin dilakukan untuk kondisi ini termasuk memperlambat konversi [[testosteron]] menjadi dihidrotestosteron.<ref>{{Cite journal|last=Lolli|first=Francesca|last2=Pallotti|first2=Francesco|last3=Rossi|first3=Alfredo|last4=Fortuna|first4=Maria C.|last5=Caro|first5=Gemma|last6=Lenzi|first6=Andrea|last7=Sansone|first7=Andrea|last8=Lombardo|first8=Francesco|date=2017-07|title=Androgenetic alopecia: a review|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28349362/|journal=Endocrine|volume=57|issue=1|pages=9–17|doi=10.1007/s12020-017-1280-y|issn=1559-0100|pmid=28349362}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Piraccini|first=B. M.|last2=Alessandrini|first2=A.|date=2014-02|title=Androgenetic alopecia|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24566563/|journal=Giornale Italiano Di Dermatologia E Venereologia: Organo Ufficiale, Societa Italiana Di Dermatologia E Sifilografia|volume=149|issue=1|pages=15–24|issn=0392-0488|pmid=24566563}}</ref>
Sebagian besar wanita mengalami telogen effluvium setelah melahirkan. Pada saat kehamilan fase teloptosis atau eksogen (kerontokan) tertunda. Pada wanita setelah melahirkan tampak mengalami kerontokan rambut yang banyak, akan tetapi kerontokan tersebut hanya terjadi pada rambut yang terjebak pada fase anagen selama [[kehamilan]]. Kerontokan dapat terjadi dua hingga empat bulan dan dapat berlanjut selama enam hingga 24 minggu.<ref>{{Cite web|last=Piérard-Franchimont|first=Claudine|last2=Piérard|first2=Gérald E.|date=2013-12-24|title=Alterations in Hair Follicle Dynamics in Women|url=https://www.hindawi.com/journals/bmri/2013/957432/|website=BioMed Research International|language=en|access-date=2021-04-21}}</ref>
Pada saat menopause, rerata usia sekitar 49-51 tahun, folikel rambut terpengaruh pada periode tersebut. Dua perubahan utama dalam distribusi rambut pada periode [[menopause]] ada alopecia pola wanita dan [[hirsutisme]] wajah.
|