Gunung Kerenceng: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Memperbaiki ejaan dan tanda baca Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
||
Baris 20:
== Etimologi ==
Menurut Kamus Bahasa [[Sunda]] susunan R.A Danadibrata halaman 333 yang diterbitkan oleh Panitia Penerbit Kamus Basa Sunda, menyebutkan bahwa Kéréncéng berarti Gengge Raranggeuyan, Gengge Beunang Niiran, Loceng, Kirincing. Gengge sendiri bisa diartikan secara bebas yaitu Gelang Kaki dan Raranggeuyan bisa berarti banyak, sedang Gengge Beunang Niiran bisa diartikan Gelang kaki yang disusun dengan cara di tusuk seperti sate. Sedang kata Loceng berarti Lonceng dan Kirincing bisa berarti bunyi Kirincing. Menurut sedikit informasi dari tulisan HU Galamedia, edisi Minggu 28 juli 2002, menyebutkan bahwa dahulu Gunung Kerenceng merupakan tempat tinggal Eyang Panggung Jaya Kusumah. Dan siapa Eyang Panggung Jaya Kusumah? Entahlah, mungkin salah satu sesepuh/leluhur atau pendiri kampung di sana. Satubumikita sendiri belum sempat mengkonfirmasi kepada warga lokal kenapa Gunung tersebut dinamai Kerenceng (Kéréncéng) serta mitos dan sejarahnya.<ref>[http://satubumikita.blogspot.co.id/2013/12/jurnal-satubumikita-21-sejenak.html Asal Muasal Nama Kerenceng]</ref>
== Pendakian ==
Pendakian Gunung Kerenceng dimulai dari Kampung Jambuaer maupun Kampung Sayuran di Desa [[Sindulang, Cimanggung, Sumedang|Sindulang]], Kecamatan [[Cimanggung, Sumedang|Cimanggung]]. Selain dari Kampung Jambuaer, titik pendakian bisa mulai dari Kampung Situhiang, Desa [[Tegalmanggung, Cimanggung, Sumedang|Tegalmanggung]], Kecamatan [[Cimanggung, Sumedang|Cimanggung]]. Jalur awal berupa anak tangga yang dibuat dari semen untuk memudahkan akses jalan warga desa dari dan menuju pemukiman serta kebun garapan. Kebun-kebun sayuran berupa kol, cabe dan varian lainnya menghiasi jalur pendakian ini.
Seusai memasuki kawasan perkebunan warga, jalur mulai memasuki pintu [[hutan]] dengan ditandai sebuah plang hijau kusam milik Perhutani yang termakan usia. Jalur mulai menanjak dan semak belukar semakin rimbun, tumbuhan perdu dan [[pinus]] menghiasi jalur pendakian. Jalur tersebut cukup jelas walau bisa dikatakan jalur tersebut jarang dilalui [[penduduk]] dilihat dari tingginya ilalang-ilalang yang tumbuh subur menghalangi jalur. Semakin memasuki hutan jalur mulai bervariasi dan semakin menanjak melipir punggungan. Mendekati area terbuka menuju puncak, tanaman kantong semar dengan bahagia tumbuh subur berkelompok. Sekitar 3 jam berjalan menjelajah hutan, maka sampailah di titik tertinggi Kerenceng.<ref>[http://satubumikita.blogspot.co.id/2013/12/jurnal-satubumikita-21-sejenak.html Sejenak Menjelajah Gunung Kerenceng]</ref>
== Referensi ==
|