Heinrich Steiner: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-\bdi tahun\b +pada tahun)
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 1:
'''Heinrich Steiner''' merupaka seorang [[orientalis]] berdarah [[Swiss]] yang lahir pada tahun 1841 di [[Zürich|Zurich]]. Di awal perjalanan hidupnya ia mempelajari ilmu teologi dan bahasa - bahasa timur dengan bimbingan Ferdinand Hitzich (1807 - 1875), dan meneruskan pelajarannya di bawah asuhan Fleischer pada tahun 1870. Heinrich merupakan guru spesialis zaman klasik di bidang kitab suci dan bahasa - bahasa semit di [[Universitas Zürich|Universitas Zurich]], menggantikan profesi Eberhard Schrader (1837 - 18 1908) yang merupakan pendiri dari ilmu masalah Suriah di jerman. Karya - karyanya menjadi salah satu faforit rujukan pada masa itu, di antaranya adalah; ''Dhei Mu’taziliten order die Freidenker i Islam, Ein Beitrag zur Allegemeinen Culturgeschicte'' ([[Leipzig|Leipzing,]] 1862).<ref>{{Cite book|title=Ensiklopedi Tokoh Orientalis|last=Baidawi|first=Adurrahman|publisher=LKIS|year=2003|isbn=9799492939|location=|pages=24|url-status=live|kota terbit=yogyakarta}}</ref>. Karya karya ini tidak hanya banyak membahas dan memulas perihal paham – paham [[Muktazilah|mu’tazilah]] namun juga mengupas sejarah dari ilmu kalam sejak awal sapai abad ke- 4. Steiner menulis banyak pembahsan [[Muktazilah|Mu’tazilah]] karena sadarnya terhadap kelangkaan tulisa atau sumber pengetahuan tetang paham ini, sehingga karyanya bisa juga di sebut sebagai acuan untuk mengenal paham mu’tazilah pada saat itu.
 
Dari sebagian muridnya di [[Universitas Zürich|Universitas Zurich]], dia memiliki anak didik sekaligus sebagai penerus perjuangannya dalam penulisah paham Mu’tazilah, bernama Jakop Hausheer (1865 - 1943). Karya dari anak didiknya berjudul ''Mu’allaqat-''nya Zuhair bin Abi Salma beserta pengulasan dari an-Nuhhas. Steiner hanya memfokuskan hidupnya untuk menulis paham Mu’tazilah dan menghabiskan sisa hidupnya dengan mengkaji kitab suci.