Inayatullah dari Banjar: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 131:
Namun kedatangan kapal Pearl Inggris di Banjarmasin, Tewseling dan Gregory tanggal [[17 Juni]] [[1635]] menambah masalah baru, sebab Inggris juga meminta diperbolehkan secara resmi, untuk ikut berdagang dan mendirikan loji, yang bagi VOC tentunya membahayakan eksistensinya di Banjarmasin.<ref name="Kerajaan Banjar"/>
 
Sultan memberi izin pada VOC membangun loji, sedangkan terhadap Inggris Sultan sangat marah. Hal ini disebabkan Inggris telah menghasut orang Makassar, agar menyerang Banjarmasin. Penolakan Sultan atas Inggris tidak seluruhnya disetujui kerabat istana Banjarmasin, sehingga menimbulkan klik-klik istana. Sebagian anggota Dewan Mahkota memihak Inggris seperti Pangeran Marta Sahary,<ref>Pangeran Dipati Martasari bin Pangeran Mangkunagara bin Sultan Hidayatullah</ref>, Raja Kotawaringin<ref>Pangeran Dipati Anta-Kasuma bin Sultan Mustain Billah bin Sultan Hidayatullah</ref> dan Raja [[Kerajaan Tanjungpura|Sukadana]].<ref>Gusti Kesuma Matan atau Giri Mustika atau Sultan Muhammad Syaifuddin (1622–1665) menantu Pangeran Dipati Anta-Kasuma</ref>.
 
Klik pro Inggris ini bertambah besar karena didorong keinginan terhadap perdagangan yang bebas, sehingga sikap ini menyebabkan munculnya Contract Craemer Opperkoopman VOC yang memaksakan agar kontrak tahun [[1635]] tetap diberlakukan.<ref name="Kerajaan Banjar"/>