Batara Gurga Pinayungan Tuanku Raja Nan Sakti: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 30:
|}}
'''Batara Gurga Pinayungan Tuanku Raja Nan Sakti''' adalah seorang sultan sekaligus pendiri [[Kesultanan Kota Pinang]] pada tahun 1630. Batara Gurga merupakan putra Sultan Alamsyah Syaifuddin yang berasal dari [[Kerajaan Pagaruyung]] minangkabau.<ref name="bunga rampai">Tengku Ferry Bustamam, Bunga Rampai Kesultanan Asahan, 2003</ref> Bersama dua orang saudaranya, Batara Payung dan Putri Lenggani ia pergi merantau dari Pagaruyung. Setibanya di Kota Pinang pada awal abad ke-17, ia berhasil menghentikan peperangan di antara penduduk setempat. Karena wibawa dan kemampuannya itu, ia akhirnya diangkat menjadi raja di wilayah tersebut.
Batara Gurga memiliki dua orang istri yang kemudian menurunkan tiga orang putra dan seorang putri. Putrinya, Siti Ungu Selendang Bulan, adalah istri raja Aceh [[Sultan Iskandar Muda]]. Dia kelak menjadi ibu dari raja-raja di [[Kesultanan Asahan]], [[Kerajaan Pannai]], dan Kesultanan Bilah. Sedangkan keturunannya dari Sultan Mangkuto Alam, kelak menjadi pewaris raja di Kesultanan Kota Pinang.
|