Kesultanan Demak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 18547467 oleh Arya Mataram (bicara) Arya Penangsang tidak pernah disebutkan menjadi raja Demak dalam De Graaf (1976) maupun Raffles (1817) |
→Klaim pendirian kembali kesultanan: alasan mengapa pemerintah Indonesia mengakui eksistensi kesultanan Demak, Kesultanan Demak merupakan mitra yang bisa diandalkan oleh pemerintah dalam hal pelestarian budaya dan sering pula membantu proses sosialasasi program pemerintah ke masyarakat. Tag: Dikembalikan |
||
Baris 89:
Sistem perekonomian Demak juga didukung dengan penggunaan mata uang baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sebuah [[Berita Tiongkok]] dari awal abad ke-15 menyebutkan bahwa mata uang [[tembaga]] dari Tiongkok umum digunakan sebagai mata uang di Jawa. Pires juga mencatat demikian, dan selain itu mencatat bahwa mata uang Portugis juga dikenal dan disukai oleh orang Jawa. Terdapat juga mata uang lokal Jawa, yang disebut Pires sebagai ''tumdaya'' atau ''tael''.{{Sfn|Ramelan|1997|pp=70-71}}
{{Tak akurat-bagian}}Berawal dari tugas keluarga besar Raden Suminto Joyo Kusumo sejak tahun 1986 untuk mengurus [[Makam Astana Gedhong Kenep]], Raden Sumito mendirikan Yayasan Keraton Glagahwangi Dhimak pada tahun 1999. Seiring dengan perkembangan waktu untuk memperlancar kegiatan perawatan Makam Astana Gedhong Kenep yang sejak tahun 2006 dimasukan sebagai cagar budaya, maka didirikan Paguyuban Ahli Waris Sinuhun Agung Cokro Joyokusumo alias Pangeran Dhimak pada 22 maret 2007.<ref>{{cite web|url=http://koranborgol.com/article/155836/raden-suminto-di-komplek-kami-tidak-ada-ajaran-aliran-sesat.html |title=Raden Suminto :Di Komplek Kami Tidak Ada Ajaran Aliran Sesat}}</ref> Kiprah Raden Sumito menjaga budaya jawa mendapat pengakuan dengan pengukuhan beliau sebagai Sultan Demak oleh Perkumpulan Sultan Raja Nusantara dan dianugrahi gelar Duli Yang Maha Mulia Kanjeng Sri Suryo Alam pada tanggal 7 oktober 2009 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Beberapa kiprah kerajaan Demak hingga mendapat pengakuan dari pemerintah republik Indonesia
* Merupakan partisipan aktif kegiatan pelestarian budaya nusantara.<ref>{{cite web|url=https://perpusbungkarno.perpusnas.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=106:kunjungan-kementerian-luar-negeri-ke-upt-perpustakaan-proklamator-bung-karno&catid=39:acara |title=Pameran Naskah Klasik Nusantara Untuk Melestarikan Warisan Budaya Indonesia}}</ref><ref>{{cite web|url=https://suaramerdekasolo.com/2019/08/05/https-suaramerdekasolo-com-2019-08-05-rekor-pameran-keris-terbanyak-dipecahkan-di-indonesia/ |title=Rekor Pameran Keris Terbanyak Dipecahkan Di Indonesia}}</ref><ref>{{cite web|url=https://lpmperspektif.com/2015/09/16/naskah-kuno-terpanjang-di-dunia-dipamerkan-di-ub/ |title=Naskah Kuno Terpanjang di Dunia Dipamerkan di UB}}</ref><ref>{{cite web|url=https://jateng.tribunnews.com/2020/12/22/sultan-suryo-alam-dan-kpaa-begug-poernomosidi-mewisuda-siswa-medharsabda-pranatacara-tkb. |title=Sultan Suryo Alam dan KPAA Begug Poernomosidi Mewisuda Siswa Medharsabda-Pranatacara TKB}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.enimtv.com/2021/06/21/bantu-pugar-makam-keluarga-raden-fatah-kapolda-sumsel-dan-kapolres-lahat-dapat-penghargaan/ |title=Bantu Pugar Makam Keluarga Raden Fatah, Kapolda Sumsel dan Kapolres Lahat Dapat Penghargaan}}</ref>
* Mendukung sosialisasi program pemerintah ke masyarakat.<ref>{{cite web|url=https://republika.co.id/berita/nasional/umum/16/03/27/o4op7p354-14-kerajaan-senusantara-deklarasikan-perjanjian-adat-indonesia-bersatu |title=14 Kerajaan se-Nusantara Deklarasikan Perjanjian Adat Indonesia Bersatu}}</ref>
== Galeri ==
<gallery>
|