Kota Pekanbaru: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hdryn (bicara | kontrib)
Menolak 3 perubahan teks terakhir (oleh Ilham barkers) dan mengembalikan revisi 18476167 oleh David Wadie Fisher-Freberg
Tag: Pengembalian manual Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
rv ke revisi normal
Tag: Pembatalan
Baris 60:
Pekanbaru terletak di tepian [[Sungai Siak]] dan pada awalnya merupakan sebuah kota kecil yang memiliki pasar (''pekan'') yang bernama Payung Sekaki atau Senapelan. Pada abad ke-18, wilayah yang kini menjadi Pekanbaru berada pada lingkar pengaruh [[Kesultanan Siak]], dan [[Alamuddin dari Siak|Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah]] ("Marhum Pekan") secara luas dianggap sebagai pendiri kota Pekanbaru modern; hari jadi kota ini ditetapkan pada tanggal 23 Juni 1784. Pekanbaru menjadi sebuah "kota kecil" pada tahun 1948 dan [[kotapraja]] pada tahun 1956, sebelum ditetapkan menjadi ibu kota provinsi [[Riau]] sebagai pengganti dari [[Tanjung Pinang]] pada tahun 1959.
 
Perekonomian Pekanbaru didukung oleh perdagangan dan pertambangan minyak bumi. Kota ini memiliki sebuah [[bandar udara internasional]], terminal bus antar kota dan antar provinsi, serta dua pelabuhan. Populasi Pekanbaru bersifat kosmopolitan, dipengaruhi oleh letak strategisnya di tengah-tengah Lintas Timur [[Jalan Raya Lintas Sumatra]]. Beberapa etnis yang memiliki populasi signifikan di kota ini antara lain adalah suku [[SukuOrang MelayuMinangkabau|MelayuMinangkabau]], [[Orang Minangkabau|MinangkabauOcu]], [[Melayu]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Orang Batak|Batak]], dan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]].<ref>Zaenuddin, Dundin, (2005), ''Modal sosial dalam pengembangan budaya sipil komunitas etnik: studi kasus di Kota [[Manado]], [[Sulawesi Utara]] & [[Pekanbaru]], [[Riau]]'', Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, ISBN 979-3673-69-9.</ref>
 
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Sultan van Siak met rijksgroten in de afdeling Bengalis oostkust van Sumatra TMnr 60012313.jpg|250px|jmpl|kiri|[[Sultan Siak|Sultan Syarif Hasyim]] beserta Dewan Menteri serta Kadi Siak tahun 1888.]]
Perkembangan kota ini pada awalnya tidak terlepas dari fungsi Sungai Siak sebagai sarana transportasi dalam mendistribusikan hasil bumi dari pedalaman dan dataran tinggi [[Minangkabau]] ke wilayah pesisir [[Selat Malaka]]. Pada abad ke-18, wilayah Senapelan di tepi Sungai Siak, menjadi [[Pakan (pasar)|pasar baru (''pekan'')]] bagi para [[Saudagar Minangkabau|pedagang Minangkabau]] atau perantau Minang yang meminta izin kepada kesultanan Siak untuk membuka sebuah lahan dan membangun pasar.<ref>Sejarah Daerah Riau, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, [[Departemen Pendidikan dan Kebudayaan]], 1977</ref> Seiring dengan berjalannya waktu, daerah ini berkembang menjadi tempat permukiman yang ramai. [[Sultan Siak]] ke-4 [[Alamuddin dari Siak|Sultan Alamuddin Syah]] memindahkan pusat kekuasaan Siak dari [[Mempura, Siak|Mempura]] ke [[Senapelan, Pekanbaru|Senapelan]] pada tahun 1762.<ref>{{cite book|last=Lutfi, dkk|first=Muchtar|authorlink=|coauthors=|title=Sejarah Riau|year=1999|publisher=Biro Bina Sosial Setwilda Tk. I Riau|location=|id= }}</ref><ref name="sejarah"/> Pada tanggal [[23 Juni]] [[1784]], berdasarkan musyawarah "Dewan Menteri" dari [[Kesultanan Siak]], yang terdiri dari [[Datuk di Minangkabau|datuk]] empat suku (Pesisir, Limapuluh, Tanah Datar, dan Kampar), kawasan ini dinamai dengan Pekanbaru, dan dikemudian hari diperingati sebagai hari jadi kota ini.<ref name="sejarah"/><ref>{{cite book|last=Samin|first=S.M.|authorlink=|coauthors=|title=Dari kebatinan senapelan ke Bandaraya Pekanbaru: menelisik jejak sejarah Kota Pekanbaru, 1784-2005|year=2006|publisher=Pemerintah Kota Pekanbaru bekerjasama dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Cabang Riau dan Penerbit Alaf Riau|location=|id= }}</ref>
 
Berdasarkan ''Besluit van Het Inlandsch Zelfbestuur van Siak'' No. 1 tanggal 19 Oktober 1919, Pekanbaru menjadi bagian [[distrik]] dari [[Kesultanan Siak]]. Namun pada tahun 1931, Pekanbaru dimasukkan ke dalam wilayah [[Kampar Kiri, Kampar|Kampar Kiri]] yang dikepalai oleh seorang ''controleur'' yang berkedudukan di Pekanbaru dan berstatus ''landschap'' sampai tahun 1940. Kemudian menjadi ibu kota ''Onderafdeling Kampar Kiri'' sampai tahun 1942.<ref name="Diah">{{cite book|last=Diah|first=M.|authorlink=|coauthors=Siregar, J.; Dakung, S.,|title=Dampak modernisasi terhadap hubungan kekerabatan daerah Riau|year=1986|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah|location=|id= }}</ref> Setelah [[masa pendudukan Jepang|pendudukan]] [[Kekaisaran Jepang|Jepang]] pada tanggal 8 Maret 1942, Pekanbaru dikepalai oleh seorang gubernur militer yang disebut ''gokung''.{{cn}}
Baris 89:
! Jumlah (%)
|-----
| [[MelayuMinangkabau]]|| align="center" | 40,96
|-----
| [[MinangkabauMelayu]]|| align="center" | 23,10
|-----
| [[Suku Jawa|Jawa]] || align="center" | 15,70
Baris 106:
Pada tahun 2014, Pekanbaru telah menjadi kota keempat berpenduduk terbanyak di Pulau [[Sumatra]], setelah [[Medan]] dan [[Palembang]]. Laju pertumbuhan ekonomi Pekanbaru yang cukup pesat, menjadi pendorong laju pertumbuhan penduduknya.
 
Etnis [[MelayuMinang]] merupakan etnis asli dan menjadi etnis mayoritas/terbesar pertama dengan persentase sekitar 40,96%.<ref name="leo"/> Etnis [[Minang]] umumnya bekerja sebagai profesional dan pedagang. Populasi yang cukup besar telah mengantarkan [[Bahasa Minang]] sebagai bahasa pasar dan pergaulan yang umum digunakan oleh penduduk kota Pekanbaru serta juga bahasa Melayu lokal yang kurang dominan tetapi tetap bahasa Indonesia utama untuk bahasa persatuan komunikasi antar suku.
 
Etnis [[Minang]] menjadi etnis terbesar kedua dengan persentase sekitar 23,10%. Mereka umumnya bekerja sebagai profesional dan pedagang. Populasi yang cukup besar telah mengantarkan [[Bahasa Minang]] sebagai bahasa pasar dan pergaulan yang umum digunakan oleh penduduk kota Pekanbaru serta juga bahasa Melayu lokal yang dominan tetapi tetap bahasa Indonesia utama untuk bahasa persatuan komunikasi antar suku.
 
Selain itu, etnis yang memiliki proporsi cukup besar adalah [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Batak|Batak]], dan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]. Perpindahan ibu kota Provinsi Riau dari Tanjungpinang ke Pekanbaru tahun 1959, memiliki andil besar menempatkan [[Suku Melayu]] mendominasi struktur birokrasi pemerintahan kota, namun sejak tahun 2002 hegemoni mereka berkurang seiring dengan berdirinya Provinsi [[Kepulauan Riau]] dari pemekaran Provinsi [[Riau]].
Baris 189 ⟶ 187:
Memasuki era pemerintahan [[otonomi daerah]] yang lebih luas, telah menimbulkan ''euforia'' yang berlebihan pada beberapa kelompok masyarakat di Pekanbaru, kecendrungan tertentu terutama berkaitan dengan [[politik]] dan [[ekonomi]], mendorong masyarakatnya berlaku [[diskriminasi]]. Klaim beberapa kelompok masyarakatnya atas keutamaan mereka dibandingkan kelompok lainnya, dapat menjadi ''api dalam sekam'', jika dibiarkan akan dapat menimbulkan disintegrasi pada masyarakat Kota Pekanbaru.<ref>Butir 10, Rekomendasi Rapat Kerja Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), tanggal 1-2 Maret 2005.</ref>
 
Pada tahun 2001 terpilih [[Herman Abdullah|Drs. H. Herman Abdullah M.M.]] sebagai wali kota, memerintah selama dua periode, ia termasuk salah satu wali kota yang berhasil dalam menertibkan sistem birokrasi pemerintahan Pekanbaru, sehingga mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakatnya.<ref>{{cite book|last=Muhammad|first=Fadel|authorlink=|coauthors=Toruan, R.L.|title=Reinventing local government: pengalaman dari daerah|year=2008|publisher=Elex Media Komputindo|location=Jakarta|id=ISBN 979-27-3367-1 }}</ref> Namun pada tahun [[2010]] berdasarkan survei persepsi kota-kota di seluruh Indonesia oleh [[Transparency International|Transparency International Indonesia]] (TII), kota ini termasuk kota terkorup di Indonesia bersama dengan [[Kota Cirebon]]. Hal ini dilihat dari [[Indeks Persepsi Korupsi]] Indonesia (IPK-Indonesia) 2010 yang merupakan pengukuran tingkat [[korupsi]] pemerintah daerah di Indonesia. Pekanbaru mendapat nilai IPK sebesar 3.61, dengan rentang indeks 0 sampai 10.
 
==== Pemilihan Langsung ====
Pada tanggal [[21 Juni]] [[2006]], dilaksanakan pemilihan wali kota dan wakil wali kota secara langsung, dengan dua pasangan calon yang ikut serta yaitu [[Erwandy Saleh]] - [[Ayat Cahyadi]] yang diusung oleh [[Partai Keadilan Sejahtera]] dan [[Herman Abdullah]] - [[Erizal Muluk]] yang diusung oleh [[Golkar]].<ref>http://preview.detik.com/detiknews/read/2006/06/20/184858/620224/10/pekanbaru-pesta-demokrasi-21-juni{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Pada tanggal [[18 Mei]] [[2011]] untuk kedua kalinya diselenggarakan pemilihan wali kota dan wakilnya secara langsung oleh masyarakat Pekanbaru, [[Firdaus (wali kota)|H. Firdaus S.T., M.T.]] terpilih dengan suara terbanyak,<ref>http://www.kpu.go.id [http://www.kpu.go.id/dmdocuments/%2824.5.2011%29%20Tolak%20Hasil%20Pilkada%20Pekanbaru_%20Istri%20Gubernur%20Riau%20Gugat%20Ke%20Mahkamah%20Konstitusi.pdf Tolak Hasil Pilkada Pekanbaru: Istri Gubernur Riau Gugat Ke Mahkamah Konstitusi] (diakses pada 11 Januari 2012)</ref> namun berdasarkan putusan [[Mahkamah Konstitusi]] Republik Indonesia hasil tersebut dibatalkan dan mesti diadakan pemungutan suara ulang (PSU).<ref>http://www.mahkamahkonstitusi.go.id [http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/putusan/putusan_sidang_Putusan_63phpuD-IX2011.pdf Putusan MK Nomor 63/PHPU.D-IX/2011] (diakses pada 11 Januari 2012)</ref> Untuk mengisi kekosongan pemerintahan kota, Gubernur Riau [[Rusli Zainal|Drs. H. Rusli Zainal]] mengangkat [[Syamsurizal|Dr. H. Syamsurizal S.E., M.M.,]] sebagai pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Pekanbaru.<ref>http://www.riau.go.id [http://www.riau.go.id/index.php?/Wisatapelalawan/vnews/13/439 Syamsurizal Dilantik Jadi PLT Wali kota Pekanbaru] (diakses pada 11 Januari 2012)</ref>
 
Kemudian berdasarkan PSU tanggal [[21 Desember]] [[2011]],<ref>politik.vivanews.com [http://politik.vivanews.com/news/read/274017-pilkada-ulang-pekanbaru--firdaus-klaim-menang Pilkada Ulang Pekanbaru, Firdaus Klaim Menang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210114041410/http://politik.vivanews.com/news/read/274017-pilkada-ulang-pekanbaru--firdaus-klaim-menang |date=2021-01-14 }} (diakses pada 11 Januari 2012)</ref> Firdaus kembali memenangi pemilihan kepala daerah Kota Pekanbaru, walau dalam pelaksanaan PSU tersebut hanya 253.232 masyarakat atau 49% saja yang menggunakan hak pilihnya.<ref>berita.liputan6.com [http://berita.liputan6.com/read/369568/pilkada-pekanbaru-dituding-banyak-kecurangan Pilkada Pekanbaru Dituding Banyak Kecurangan] (diakses pada 11 Januari 2012)</ref>
 
=== Daftar Wali Kota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Pekanbaru}}
{{:Daftar Wali Kota Pekanbaru}}
 
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekanbaru}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekanbaru}}
 
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Pekanbaru}}
Pada tanggal 30 Desember 2020, Pemerintah Kota Pekanbaru secara resmi melakukan pemekaran dan penyesuaian serta penghapusan kecamatan dan kelurahan di Kota Pekanbaru. Sehingga total saat ini Kota Pekanbaru memiliki 15 kecamatan dengan 83 kelurahan.{{cn}}
 
Adapun wilayah pemekaran dimaksud yakni:
* Penghapusan nama Kecamatan Tampan dan sekaligus melakukan pemekaran menjadi dua wilayah yakni Kecamatan Bina Widya dan Kecamatan Tuah Madani, dengan Kecamatan Bina Widya terdiri dari 5 kelurahan antara lain Simpangbaru, Bina Widya, Tobek Godang, Delima dan Sungaisibam (pemindahan kelurahan dari Kecamatan Payung Sekaki); seementara Kecamatan Tuah Madani terdiri dari Kelurahan Tuah Madani, Air Putih, Tuah Karya, Sialang Munggu dan Sidomulyo Barat.
* Pemindahan nama Kecamatan Rumbai menggantikan Kecamatan Rumbai Pesisir; wilayah ini kemudian dimekarkan menjadi Kecamatan Rumbai dan Rumbai Timur, sedangkan Kecamatan Rumbai lama berganti nama dengan Rumbai Barat. Adapun Kecamatan Rumbai memiliki kelurahan masing-masing Sri Meranti, Umban Sari, Palas, Limbungan Baru, Lembah Damai, dan Meranti Pandak. Sementara Rumbai Timur terdiri dari 5 kelurahan yakni Tebing Tinggi Okura, Sungai Ukai, Sungai Ambang, Lembah Sari dan Limbungan; sedangkan Rumbai Barat terdiri dari 6 kelurahan antara lain Rumbai Bukit, Muara Fajar Barat, Muara Fajar Timur, Rantau Panjang, Maharani dan Agrowisata.
* Pemekaran Kecamatan Tenayan Raya dengan penambahan kecamatan Kulim. Wilayah ini dibagi masing-masing Kecamatan Tenayan Raya terdiri dari 8 kelurahan yakni Sialang Sakti, Bambu Kuning, Industri Tenayan, Melebung, Tuah Negeri, Rejosari, Bencah Lesung, dan Tangkerang Timur. Sedangkan 5 kelurahan lain masuk ke Kecamatan Kulim yakni Kelurahan Kulim, Pebatuan, Mentangor, Pematang Kapau dan Sialang Rampai.{{cn}}
 
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Pekanbaru}}
 
== Perekonomian ==
 
Saat ini Pekanbaru telah menjadi kota metropolitan, yaitu dengan nama [[Pekansikawan]], (Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan). Perkembangan perekonomian Pekanbaru, sangat dipengaruhi oleh kehadiran perusahaan minyak, pabrik ''pulp'' dan kertas, serta perkebunan kelapa sawit beserta pabrik pengolahannya. Kota Pekanbaru pada triwulan I 2010 mengalami peningkatan inflasi sebesar 0,79%, dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 0,30%. Berdasarkan kelompoknya, inflasi terjadi hampir pada semua kelompok barang dan jasa kecuali kelompok sandang dan kelompok kesehatan yang pada triwulan laporan tercatat mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,88% dan 0,02%. Secara tahunan inflasi kota Pekanbaru pada bulan Maret 2010 tercatat sebesar 2,26%, terus mengalami peningkatan sejak awal tahun 2010 yaitu 2,07% pada bulan Januari 2010 dan 2,14% pada bulan Februari 2010.<ref>{{cite web | last = | first = | authorlink = | coauthors = | year = | url =http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/D9CDE284-4079-49B0-9E6C-89668AF2E531/19912/NaskahKER.pdf | title =Kajian Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan I 2010| format =PDF | work = | publisher =Bank Indonesia Pekanbaru | accessdate =7 November 2010 }}</ref>
 
Posisi Sungai Siak sebagai jalur perdagangan Pekanbaru, telah memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekomoni kota ini. Penemuan cadangan [[minyak bumi]] pada tahun 1939 memberi andil besar bagi perkembangan dan migrasi penduduk dari kawasan lain. Sektor perdagangan dan jasa saat ini menjadi andalan Kota Pekanbaru, yang terlihat dengan menjamurnya pembangunan ruko pada jalan-jalan utama kota ini. Selain itu, muncul beberapa pusat perbelanjaan modern, diantaranya: Plaza Senapelan, Plaza Citra, Plaza Sukaramai, [[Mal Pekanbaru]], [[Mal SKA]], [[Mal Ciputra Seraya]],<ref>[http://www.malciputraseraya.com|Website Mal Ciputra Seraya]</ref> [[Lotte Mart]], Metropolitan Trade Center, The Central, Panam Square, Giant, Robinson, Transmart Pekanbaru dan Living World. Walau di tengah perkembangan pusat perbelanjaan modern ini, pemerintah kota terus berusaha untuk tetap menjadikan pasar tradisional yang ada dapat bertahan, di antaranya dengan melakukan peremajaan, memperbaiki infrastruktur dan fasilitas pendukungnya.<ref>{{Cite web |url=http://www.riauinfo.com/main/news.php?c=1&id=6062 |title=Pasar Cik Puan Tetap Akan Jadi Pasar Tradisional |access-date=2011-11-16 |archive-date=2012-05-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120512042730/http://www.riauinfo.com/main/news.php?c=1&id=6062 |dead-url=yes }}</ref> Beberapa [[pasar]] tradisional yang masih berdiri, antara lain Pasar Bawah, Pasar Raya Senapelan (Pasar Kodim), Pasar Andil, Pasar Rumbai, Pasar Limapuluh dan Pasar Cik Puan.<ref>PT. Feraco, (2004), ''Indonesian investment and trading opportunity by province, regency, city'', Volume 5, Fery Agung, ISBN 979-3824-18-2.</ref>
 
Sementara dalam pertumbuhan bidang industri di Kota Pekanbaru terus mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan pertahun sebesar 3,82 %, dengan kelompok industri terbesar pada sektor industri logam, mesin, elektronika dan aneka, kemudian disusul industri pertanian dan kehutanan. Selain itu beberapa investasi yang ditanamkan di kota ini sebagian besar digunakan untuk penambahan bahan baku, penambahan peralatan dan perluasan bangunan, sebagian kecil lainnya digunakan untuk industri baru.<ref>Susanto, B.W., Deliarnov, Tantoro, S., ''Perkembangan Investasi Sektor Industri dan Penyerapan Tenaga Kerja di Kota Pekanbaru Sebelum dan Setelah Otonomi Daerah'', Jurnal Industri dan Perkotaan, Vol. XIII No 24, Agustus 2009.</ref>
 
== Kesehatan ==
 
Kota Pekanbaru memiliki beberapa rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, pemerintah Pekanbaru mencoba melengkapi sarana dan prasarana yang ada saat ini diantaranya akan membangun gedung baru untuk Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad yang saat ini baru memiliki 264 kamar untuk rawat inap. Dengan selesainya bangunan tersebut, kapasitas rawat inap RSUD Arifin Achmad, akan bertambah menjadi 400 kamar.<ref>http://www.riauinfo.com [http://www.riauinfo.com/main/news.php?c=6&id=12965 Bangun Gedung Baru, Kapasitas Rawat Inap RSUD Arifin Achmad Bertambah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120512042734/http://www.riauinfo.com/main/news.php?c=6&id=12965 |date=2012-05-12 }} (diakses pada 7 November 2010)</ref> Sementara kehadiran rumah sakit yang dikelola oleh pihak swasta di kota ini cukup signifikan antara lain Rumah Sakit Santa Maria yang sebelumnya bernama Balai Pengobatan Santa Maria,<ref>http://www.rssantamariapekanbaru.com [http://www.rssantamariapekanbaru.com/main/ RS Santa Maria] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111122211247/http://www.rssantamariapekanbaru.com/main/ |date=2011-11-22 }}</ref>, Aulia Hospital, RS Syafira, Rumah Sakit Prima, Rumah Sakit Zainab, Rumah Sakit AURI, Rumah Sakit Petala Bumi, Rumah Sakit Polisi, Rumah Sakit Ibnu Sina yang didirikan oleh YARSI Riau kemudian dikelola oleh PT. Syifa Utama,<ref>http://www.rsi-ibnusina.com [http://www.rsi-ibnusina.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1&Itemid=2 RSI Ibnu Sina]</ref> Rumah Sakit Awal Bros,<ref>pekanbaru.awalbros.com [http://pekanbaru.awalbros.com/ RS Awal Bros]</ref>, Rumah Sakit Awal Bros Panam, Rumah Sakit Awal Bros Ahmad Yani, Rumah Sakit Bina Kasih, Pekanbaru Medical Centre (PMC) dan Eka Hospital.
 
Sampai tahun 2006 penyebaran dan pelayanan puskesmas di kota Pekanbaru masih belum merata terhadap masyarakatnya yaitu dengan ratio 1,99. Sementara persentase kunjungan penduduk memanfaatkan puskesmas baru sekitar 19%. Hal ini dimungkinkan karena telah banyaknya rumah sakit swasta yang memberikan pelayanan yang lebih baik.<ref>http://www.depkes.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100720022207/http://www.depkes.go.id/ |date=2010-07-20 }} [http://www.depkes.go.id/downloads/profil/riau06.pdf Profil kesehatan Riau 2006] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111110043911/http://www.depkes.go.id/downloads/profil/riau06.pdf |date=2011-11-10 }}</ref>
 
== Pendidikan ==
{{utama|Perguruan Tinggi di Pekanbaru}}
[[Berkas:Faculty of Medicine Univeristas Riau.jpg|jmpl|200px|Gedung Fakultas Kedokteran [[Universitas Riau]].]]
 
Beberapa perguruan tinggi juga terdapat di kota ini, di antaranya adalah [[Politeknik Caltex Riau]], [[Universitas Riau]], [[Universitas Islam Riau]], [[Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau|UIN Suska]], [[Universitas Muhammadiyah Riau]], dan [[Universitas Lancang Kuning]]. Sampai tahun 2008, di Kota Pekanbaru baru sekitar 13,87% masyarakatnya dengan pendidikan tamatan perguruan tinggi, dan masih didominasi oleh tamatan SLTA sekitar 37,32%. Sedangkan tidak memiliki [[ijazah]] sama sekali sebanyak 12,94% dari penduduk Kota Pekanbaru yang berumur 10 tahun ke atas.<ref>pekanbarukota.bps.go.id [http://pekanbarukota.bps.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=70:pendidikan&catid=62:pendidikan&Itemid=85 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Ijazah Tahun 2004 - 2008]</ref>
 
[[Soeman Hs (perpustakaan)|Perpustakaan Soeman Hs]] merupakan perpustakaan pemerintah provinsi Riau, didirikan untuk penunjang pendidikan masyarakat Pekanbaru khususnya dan Riau umumnya. Perpustakaan ini terletak di jantung Kota Pekanbaru, termasuk salah satu perpustakaan "termegah di Indonesia", dengan arsitektur yang unik serta telah memiliki koleksi 300 ribu buku sampai tahun 2008.<ref>{{cite news|author=|title=Termegah di Indonesia, Perpustakan Soeaman HS resmi dibuka|url=http://www.riauterkini.com/sosial.php?arr=21439|work=Riauterkini.com|date=2008-10-28 }}</ref> Nama perpustakaan ini diabadikan dari nama seorang guru dan sastrawan Riau, [[Soeman Hs]].<ref>Endarmoko, Eko, (1993), ''MEMOAR: senarai kiprah sejarah: diangkat dari majalah Tempo'', Pustaka Utama Grafiti, ISBN 979-444-274-7.</ref>
 
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:70%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | [[Pendidikan formal]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah dasar|SD]] atau [[madrasah ibtidaiyah|MI]] negeri dan swasta
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah pertama|SMP]] atau [[madrasah tsanawiyah|MTs]] negeri dan swasta
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah atas|SMA]] negeri dan swasta
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[madrasah aliyah|MA]] negeri dan swasta
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah kejuruan|SMK]] negeri dan swasta
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Perguruan tinggi]]
|- Align="center"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | Jumlah satuan
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 456
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 300
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 90
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 34
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 56
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 70
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Data sekolah di kota Pekanbaru<br />'''Sumber:'''<ref>nisn.jardiknas.org [http://nisn.jardiknas.org Data Siswa] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190821041939/http://www.nisn.jardiknas.org/ |date=2019-08-21 }}</ref><ref>riau.dapodik.org [http://riau.dapodik.org/sekolah.php?data= Data Sekolah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101105135845/http://riau.dapodik.org/sekolah.php?data= |date=2010-11-05 }}</ref>
|}
 
== Pelayanan umum ==
[[Berkas:Anjung Seni Idrus Tintin.JPG|256px|kiri|jmpl|Anjung Seni Idrus Tintin di Kompleks MTQ.]]
Untuk mengantisipasi kebutuhan energi listrik dimasa mendatang, pemerintah kota Pekanbaru telah mengusahakan pembebasan lahan seluas 40 ha untuk pembangunan [[PLTU Tenayan Raya]].<ref>{{cite web |title=Harga Lahan PLTU Rp10.000 per Meter |url=http://www.pekanbaru.go.id/berita/1/842/harga-lahan-pltu-rp10000-per-meter/ |publisher=Pemda Kota Pekanbaru |accessdate=2 October 2010 }}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Sementara untuk memenuhi kebutuhan air bersih, Pemerintah kota melalui PDAM memanfaatkan air permukaan dari Sungai Siak yang mempunyai kapasitas 5000 liter/detik sebagai sumber air baku bagi Instalasi Pengolah Air Bersih, yang terpasang dengan kapasitas 380 liter/detik. Selanjutnya sistem pengolahan penuh dan chlorinasi digunakan untuk memproduksi air bersih dengan kapasitas 350 liter/detik. Dari kapasitas produksi yang ada, telah terdistribusi dalam 18.660 unit Sambungan Rumah (SR) dan 45 Hidran Umum (HU). Setiap SR rata-rata digunakan 5 – 6 orang dan HU dapat digunakan 100 orang. Fasilitas ini memang belum mencukupi kebutuhan keseluruhan masyarakat kota ini, sehingga sebagian besar masyarakat masih memanfaatkan secara langsung air permukaan dari sungai Siak tersebut.<ref name="pu"/>
 
Saat ini pemerintah kota telah menetapkan [[Tempat Pembuangan Akhir|tempat pembuangan akhir (TPA)]] sampah di 2 lokasi dengan metode ''open dumping'', yaitu kawasan Limbungan seluas 5 Ha dengan jarak dari kawasan permukiman 19&nbsp;km dan Kulim seluas 3 Ha dengan jarak dari kawasan permukiman 8&nbsp;km. Selain itu gerobak sampah masih digunakan untuk pengumpulan tak langsung, jumlah total gerobak yang ada saat ini adalah 305 buah dengan kapasitas rata-rata 1 m³ untuk melayani pengumpulan individual pada 5 wilayah pengumpulan. Sarana pemindahan yang ada berupa bak sampah pasangan batu-bata dan pelat baja sebanyak 32 buah dengan daya tampung 157.5 m³. Saat ini kapasitas penampungan TPS baru mencapai 8 % terhadap total timbunan yang ada. Untuk armada angkutan pengambilan sampah langsung digunakan truk bak terbuka, jumlah pengangkutan yang dilakukan adalah 2 – 3 kali per harinya, sehingga kapasitas pengangkutan baru mencapai 20 %. Sedangkan setiap harinya terdapat 170 m³ timbunan sampah, sehingga jumlah sampah yang telah dikelola dan terangkut sampai ke TPA baru mencapai 120 m³/hari atau sekitar 60 %.<ref name="pu"/>
 
Daerah kota Pekanbaru yang memiliki ketinggian antara 1 sampai 20 meter dengan curah hujan dalam klasifikasi sedang, yaitu antara 100-200 per bulan. Secara umum permasalahan banjir di kota ini adalah masalah genangan air, baik akibat adanya limpasan dari saluran drainase yang ada maupun akibat terhambatnya pengaliran air. Saluran drainase yang ada saat ini baru mencakup 13.930 Ha, yang terdiri dari sistem drainase besar sepanjang 10.123 [[meter]], sistem drainase kecil sepanjang 15.456 m dan sistem drainase tersier sepanjang 7.789 m.<ref name="pu">{{cite web | last = | first = | authorlink = | coauthors = | year = | month = | title =Kota Pekanbaru | url =http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/riau/pekanbaru.pdf | format =PDF | accessdate =7 November 2010 }}</ref>
 
Pemerintah kota saat menetapkan pengembangkan kawasan permukiman perkotaan ke arah ke selatan, timur dan barat kota ([[Tampan, Pekanbaru|kecamatan Tampan]], [[Marpoyan Damai, Pekanbaru|kecamatan Marpoyan Damai]], [[Bukit Raya, Pekanbaru|kecamatan Bukit Raya]], [[Tenayan Raya, Pekanbaru|kecamatan Tenayan Raya]], dan [[Payung Sekaki, Pekanbaru|kecamatan Payung Sekaki]]). Sedangkan [[Senapelan, Pekanbaru|Kecamatan Senapelan]], [[Sukajadi, Pekanbaru|Kecamatan Sukajadi]], [[Sail, Pekanbaru|Kecamatan Sail]] dan [[Limapuluh, Pekanbaru|Kecamatan Limapuluh]] sebagai kawasan [[perdagangan]] dan [[jasa]] dengan skala pelayanan regional dan internasional, perumahan perkotaan (''town house'' dan apartemen), yang diintegasikan dengan sistem jaringan transportasi massal dan sistem jaringan transportasi regional melalui jalan tol, akses ke bandara dan pelabuhan di Sungai Siak.
 
== Transportasi ==
 
[[Berkas:Gerbang Bandara International Sultan Syarif Kasim II.jpg|al=|jmpl|200x200px|Gerbang Masuk Terminal di [[Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II]], Pekanbaru.]]
Pekanbaru dihubungkan oleh jaringan jalan yang tersambung dari arah [[Padang]] di sebelah barat, [[Medan]] di sebelah utara, dan [[Jambi]] di sebelah selatan. [[Terminal Bandar Raya Payung Sekaki]] merupakan pusat pelayanan transportasi antar kota dan antar provinsi, yang telah direncanakan pemerintah setempat menjadi sarana orientasi dan perpindahan antar moda transportasi dengan akses ke sistem jaringan transportasi regional, bandara, dan pelabuhan.
 
[[Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II|Bandara Sultan Syarif Kasim II]] menjadi salah satu bandar udara tersibuk di Sumatra dan dicanangkan akan menjadi salah satu bandara internasional di pulau [[Sumatra]]. Berdasarkan data yang diperoleh dari [[Angkasa Pura II]] pada tahun 2011 penumpang yang melalui bandara ini mencapai angka 1.259.993 penumpang per tahun.<ref>http://www.angkasapura2.co.id [http://www.angkasapura2.co.id/commercial/?CdAirport=PKU Passenger] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150923172234/http://www.angkasapura2.co.id/commercial/?CdAirport=PKU |date=2015-09-23 }} (diakses pada 7 Januari 2013)</ref>
 
Pelabuhan-pelabuhan di Provinsi Riau sangat banyak. Namun berdasarkan aktivitasnya, nama-nama pelabuhan-pelabuhan Riau ini memiliki tujuan dan sasaran bagi peningkatan pelayanan angkutan banrang maupun penumpang. Apalagi, keberadaan pelabuhan-pelabuhan Riau tersebut berdampak pada peningkatan ekonomi Indonesia. Pasalnya, Riau berada di pintu gerbang internasional, seperti Malaysia, Singapura dan Thailand sehingga mempengaruhi pertumbuhan di sektor industri dan pariwisata. Sejumlah pelabuhan-pelabuhan Riau ini, hingga kini terus berbenah diri. Karena menjadi ikon pertumbuhan di Riau dan Indonesia. Berikut nama-nama pelabuhan-pelabuhan laut dan sungai, yang terdapat di sejumlah kabupaten di Riau
 
* Pelabuhan Dumai, 00°-55′-55″ LU dan 104°-26′-06″ BT, terletak di Kota Dumai, 200 kilometer dari Kota Pekanbaru
* Pelabuhan Bandar Sri Laksamana Bengkalis, berada di Kota Bengkalis
* Pelabuhan Tanjung Harapan Selat Panjang Kepulauan Meranti
* Pelabuhan di Kuala Enok Indragiri Hilir
* Pelabuhan Internasional di Siak
* Pelabuhan Panipahan Rokan Hilir
* Pelabuhan Sungai Duku di Pekanbaru
 
Pelabuhan Pekanbaru yang terletak di tepi [[Sungai Siak]] dan berjarak 96 mil ke muara sungai, menjadi sarana transportasi untuk komoditas ekspor seperti kelapa sawit. Selain itu, pelabuhan ini juga menghubungkan Pekanbaru dengan kawasan di pesisi Provinsi Riau seperti Selat Panjang, Bengkalis, Siak Sri Indrapura, Sungai Pakning dan lain sebagianya serta kota - kota di [[Kepulauan Riau]], seperti [[Tanjungpinang|Tanjung Pinang]] dan [[Batam]].
 
Selain itu, [[Transmetro Pekanbaru|Trans Metro Pekanbaru]] merupakan sarana transportasi massal jalur darat di Kota Pekanbaru, sekaligus sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi tingkat kemacetan di kota ini.
 
Pada masa pendudukan tentara [[Jepang]], dilakukan pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Pekanbaru menuju [[Padang]] melalui [[Sawahlunto]]. Proyek ini sebelumnya telah direncanakan pada masa pemerintahan [[Hindia Belanda]] dan diselesai pada 15 Agustus 1945,<ref>Dulm, J. van, et al. Geïllustreerde atlas van de Japanse kampen in Nederlands-Indië, 1942-1945 Purmerend: Asia Maior, 2000-2002, 2 vols.</ref><ref>Hovinga, Henk, Eindstation Pakan Baroe 1944-1945: dodenspoorweg door het oerwoud Amsterdam: Buijten & Schipperheijn, 1982.</ref> walau sampai sekarang jalur ini tidak pernah diaktifkan lagi.
 
== Pariwisata ==
[[Berkas:Gelanggang Remaja Pekanbaru (2).JPG|jmpl|200px|ka|Gelanggang Remaja Pekanbaru, Jl. Sudirman, Pekanbaru, ketika pertandingan liga bola basket DBL dilaksanakan disini.]]
 
Kota Pekanbaru memiliki beberapa bangunan dengan ciri khas arsitektur Melayu diantaranya bangunan Balai Adat Melayu Riau yang terletak di jalan Diponegoro, Bangunan ini terdiri dari dua lantai, di lantai atasnya terpampang beberapa ungkapan adat dan pasal-pasal [[Gurindam Dua Belas]] karya [[Raja Ali Haji]] sastrawan keturunan Bugis.<ref>http://www.rajaalihaji.com [http://www.rajaalihaji.com/id/article.php?a=RGlIL3c%3D= Raja Ali Haji - Tokoh Sastrawan dan Intelektual]</ref> Pada bagian kiri dan kanan pintu masuk ruangan utama dapat dibaca pasal 1–4, sedangkan pasal 5–12 terdapat di bagian dinding sebelah dalam ruangan utama. Kemudian di jalan Sudirman terdapat Gedung Taman Budaya Riau, gedung ini berfungsi sebagai tempat untuk pagelaran berbagai kegiatan budaya dan seni Melayu Riau dan kegiatan-kegiatan lainnya. Sementara bersebelahan dengan gedung ini terdapat Museum Sang Nila Utama, merupakan museum daerah Riau yang memiliki berbagai koleksi benda bersejarah, seni, dan budaya. Museum ini menyandang nama seorang tokoh legenda dalam [[Sulalatus Salatin]], pendiri Singapura. Selanjutnya [[Anjung Seni Idrus Tintin]] salah satu ikon budaya di Kota Pekanbaru, merupakan bangunan dengan arsitektur tradisional, menggunakan nama seorang seniman Riau, Idrus Tintin, dibangun pada kawasan yang dahulunya menjadi tempat penyelengaraan MTQ ke-17.
 
Pada kawasan Senapelan terdapat Masjid Raya Pekanbaru yang sebelumnya dikenal dengan nama ''Masjid Alam'',<ref>Abdul Baqir Zein, (1999), ''Masjid-masjid bersejarah di Indonesia'', Gema Insani, ISBN 979-561-567-X.</ref> dibangun sekitar abad ke-18 dengan gaya arsitektur tradisional dan merupakan masjid tertua di Kota Pekanbaru.<ref>Tri Maya Yulianingsih, Ratino, (2010), ''Jelajah wisata Nusantara: berbagai pilihan tujuan wisata di 33 provinsi'', Niaga Swadaya, ISBN 979-788-166-0.</ref> Sementara ''Tradisi Petang Megang'' disaat memasuki bulan [[Ramadan]] telah dilakukan sejak masa [[Kesultanan Siak]] masih tetap diselenggarakan oleh masyarakat Kota Pekanbaru.
 
Pada tahun 2011, masyarakat Pariaman untuk pertama kalinya mengadakan pesta budaya Tabuik di Pekanbaru. Seperti hal di daerah asalnya, perayaan ini diselenggarakan pada bulan Muharram, untuk memperingati peristiwa Pertempuran Karbala. Meski bukan tradisi lokal, hal ini menunjukkan keanekaragaman sekaligus salah satu iven untuk pengembangan sektor pariwisata.<ref>http://www.zamrudtv.com [http://www.zamrudtv.com/filezam/riau/mediariau.php?module=detailriau&id=860 Ribuan Warga Hadiri Pesta Adat Tabuik ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120119055239/http://www.zamrudtv.com/filezam/riau/mediariau.php?module=detailriau&id=860 |date=2012-01-19 }}</ref> Sementara setiap tahunnya, komunitas Tionghoa di Pekanbaru juga menyelenggarakan perayaan Tahun Baru Imlek, kemudian ditutup dengan perayaan [[Cap Go Meh]]. Pesta ini umumnya dipusatkan di kawasan Senapelan terutama pada beberapa [[vihara]] besar seperti di Vihara Dharma Loka atau Vihara Tridharma Dewi Sakti.
 
== Olahraga ==
[[PSPS Pekanbaru]] merupakan klub utama sepak bola yang dimiliki oleh kota ini, dan bermarkas di [[Stadion Rumbai|Stadion Kaharudin Nasution Rumbai]]. Namun pada tahun 2010 stadion ini direnovasi, karena stadion ini juga persiapkan sebagai salah satu ''venue'' pada [[Pekan Olahraga Nasional XVIII]] 2012 Riau. Sehingga pada kompetisi [[LSI]], PSPS untuk sementara waktu pada pertandingan kandang menggunakan [[Stadion Agus Salim]]<ref>Amril Amarullah. [http://bola.vivanews.com/news/read/178980-psps-berkandang-sementara-di-padang PSPS Berbagi Kandang di Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120124191608/http://bola.vivanews.com/news/read/178980-psps-berkandang-sementara-di-padang |date=2012-01-24 }}. ''[[VIVANews]]'', [[22 September]] [[2010]]. Diakses pada [[23 September]] [[2010]].</ref> dan [[Stadion Kuansing]].<ref>pekanbaru.tribunnews.com [http://pekanbaru.tribunnews.com/2011/09/27/psps-lakukan-perawatan-stadion-kuansing PSPS Lakukan Perwatan Stadion Kuansing]</ref>
 
Sejak tahun 2009 kota ini mulai membenahi berbagai fasilitas olahraga setelah provinsi Riau terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara Pekan Olahraga Nasional XVIII dan kualifikasi Piala Asia U-22 tahun 2012. Untuk menyambut perhelatan akbar tersebut, Pekanbaru membangun [[Stadion Utama Riau]] dengan kapasitas 43.923 kursi.<ref>http://www.ponxviii-riau.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110208083353/http://ponxviii-riau.com/ |date=2011-02-08 }} [http://www.ponxviii-riau.com/index.php?option=com_content&view=article&id=96&Itemid=107 Venues/Lokasi Acara PON XVIII Riau 2012] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101231112331/http://www.ponxviii-riau.com/index.php?option=com_content&view=article&id=96&Itemid=107 |date=2010-12-31 }} (diakses pada 7 November 2010)</ref>
 
Selain itu, Lapangan Golf tersebar di beberapa tempat pada kawasan kota ini, antara lain Pekanbaru Golf Course Country Club di Kubang Kulim, Simpang Tiga Golf Course di Kompleks AURI, Rumbai Golf Course di Kompleks IKSORA Rumbai, dan Lapangan Golf Labersa di Kompleks Labersa.
 
== Pers dan media ==
Di Kota Pekanbaru telah berdiri TVRI Riau sejak tahun 1997, sementara [[Pekanbaru TV]] merupakan stasiun televisi swasta pertama di kota ini, walau sempat mengudara pada tahun 2000, namun beberapa tahun kemudian ditutup karena masalah perijinan. [[Riau TV]] yang berada dalam konsorsium [[Grup Jawa Pos]], mengudara sejak tahun 2001, Riau Channel, Melayu TV, Selasih TV dan lainnya. Di Kota Pekanbaru bersiaran sekitar 16 buah stasiun televisi nasional dan lokal.
 
{| class="wikitable mw-collapsible mw-collapsed
!Kanal
!Signal
!Frekuensi
!Nama
!Nama Perusahaan
!Pemilik
!Status
|-
!colspan=7|Analog ([[PAL]], hingga [[31 Maret]] [[2022]]<ref>{{Cite web|url=http://jdih.kominfo.go.id/produk_hukum/unduh/id/769/t/peraturan+menteri+komunikasi+dan+informatika+nomor+6+tahun+2021|title=Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 6/2021 tentang Penyelenggaraan Penyiaran|website=[[Kemenkominfo]]|language=id|access-date=12 Mei 2021}}</ref>)
|-
| align="center"| 22
| 479,25{{nbsp}}[[MHz]]
| rowspan="17"| [[UHF]]
| [[RCTI]]
| PT RCTI Sepuluh
| [[Media Nusantara Citra]]
| rowspan=10|Nasional
|-
| align="center"| 24
| 495,25{{nbsp}}MHz
| [[Trans TV]]
| PT Trans TV Pekanbaru Padang
| [[Trans Media]]
|-
| align="center"| 26
| 511,25{{nbsp}}MHz
| [[SCTV]]
| PT Surya Citra Pesona Media
| rowspan=2|[[Surya Citra Media]]
|-
| align="center"| 28
| 527,25{{nbsp}}MHz
| [[Indosiar]]
| PT Indosiar Pekanbaru Televisi
|-
| align="center"| 30
| 543,25{{nbsp}}MHz
| [[Trans7]]
| PT Trans7 Lampung Pekanbaru
| [[Trans Media]]
|-
| align="center"| 32
| 559,25{{nbsp}}MHz
| [[NET.]]
| PT Riau Channel Televisi
| [[Net Visi Media]]
|-
| align="center"| 34
| 575,25{{nbsp}}MHz
| [[MNCTV]]
| PT TPI Enam
| rowspan=2|[[Media Nusantara Citra]]
|-
| align="center"| 36
| 591,25{{nbsp}}MHz
| [[GTV (Indonesia)|GTV]]
| PT GTV Lima
|-
| align="center"| 38
| 607,25{{nbsp}}MHz
| [[tvOne]]
| PT Lativi Media Karya Medan dan Pekanbaru
| [[Visi Media Asia]]
|-
| rowspan=2 align="center"| 40
| rowspan=2| 623,25{{nbsp}}MHz
| [[Televisi Republik Indonesia|TVRI Nasional]]
| rowspan=2| [[Lembaga Penyiaran Publik]] TVRI
| [[Pemerintah Indonesia]]
|-
| [[TVRI Riau]]
| [[Riau|Pemerintah Riau]]
| Lokal
|-
| align="center"| 42
| 639,25{{nbsp}}MHz
| [[MetroTV]]
| PT Media Televisi Nusantara Enam
| [[Media Group]]
| rowspan=2|Nasional
|-
| align="center"| 44
| 655,25{{nbsp}}MHz
| [[antv]]
| PT Cakrawala Andalas Televisi Pekanbaru dan Papua
| [[Visi Media Asia]]
|-
| align="center"| 46
| 671,25{{nbsp}}MHz
| [[Riau TV]]
| PT Riau Media Televisi
| [[Grup Jawa Pos]]
| Lokal
|-
| align="center"| 48
| 687,25{{nbsp}}MHz
| [[Rajawali Televisi|RTV]]
| PT Mahardika Maha Negeri
| [[Rajawali Corpora]]
| rowspan=3|Nasional
|-
| align="center"| 57
| 759,25{{nbsp}}MHz
| [[iNews]]
| PT Mataram Gapura Televisi
| [[Media Nusantara Citra]]
|-
| align="center"| 59
| 783,25{{nbsp}}MHz
| [[Kompas TV]]
| PT Alternatif Media Televisi
| [[KG Media]]
|-
!colspan=7|Digital ([[DVB-T2]])
|-
| rowspan=4 align="center"| 33
| rowspan=4|570{{nbsp}}MHz
| rowspan="10" |[[UHF]]
| [[Trans TV]]
|PT Trans TV Pekanbaru Padang
| rowspan=4| [[Trans Media]]
| rowspan="5" |Nasional
|-
|[[Trans7]]
|PT Trans7 Lampung Pekanbaru
|-
|[[CNN Indonesia]]
|
|-
|[[CNBC Indonesia]]
|-
| rowspan=4 align="center"| 39
| rowspan=4|618{{nbsp}}MHz
| [[TVRI (saluran TV)|TVRI Nasional]]
| rowspan=4|LPP TVRI
| rowspan=4| [[Pemerintah Indonesia]]
|-
|[[TVRI Riau]]
|Lokal
|-
|[[TVRI Kanal 3]]/[[TVRI World]]
|rowspan=4|Nasional
|-
|[[TVRI Sport HD]]
|-
| rowspan=2 align="center"| 45
| rowspan=2|666{{nbsp}}MHz
| [[tvOne]]
|PT Lativi Media Karya Medan dan Pekanbaru
| rowspan=2| [[Visi Media Asia]]
|-
| [[antv]]
|PT Cakrawala Andalas Televisi Pekanbaru dan Papua
|}
RRI Pekanbaru merupakan stasiun radio penyiaran milik pemerintah yang didirikan tahun 1959, dan memainkan peranan penting selepas berakhirnya [[PRRI]]. Sementara beberapa [[Daftar stasiun radio di Riau#Kota Pekanbaru|stasiun radio siaran swasta]] juga terdapat di kota ini baik yang tergabung dalam PRSSNI Riau ataupun tidak, serta beberapa [http://www.facebook.com/radioandyfm siaran radio online streaming].
 
''Genta'' merupakan surat kabar lokal pertama yang terbit di Pekanbaru tahun 1979, surat kabar ini beroplah 2 ribuan dan disponsori oleh pemerintah provinsi Riau waktu itu.<ref>''Tempo'', Volume 9, Badan Usaha Jaya Press Jajasan Jaya Raya, 1979.</ref> Saat ini beberapa media cetak jenis surat kabar yang cukup banyak dikenal masyarakat Kota Pekanbaru antara lain: Haluan Riau, [[Riau Pos]], [[Tribun Pekanbaru]], Metro Riau, Pekanbaru Pos, Pekanbaru MX dan Koran Riau.
 
== Galeri ==
<gallery widths="150" heights="110">
Berkas:Sultan Syarif Kasim II International Airport Riau.JPG|[[Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II]] di Pekanbaru
Berkas:Main Stadion Riau Dengan Rumput Kualitas Yahud ( Pekanbaru Indonesia ) - panoramio.jpg|Stadion Utama Riau
|Jalan Sudirman
|sadira plaza
|Jembatan Siak IV
|salah satu kawasan di Pekanbaru
|Gedung Bank Riau Kepri
</gallery>
 
== Referensi ==
{{Reflist|colwidth=30em}}
 
== Pranala luar ==
{{Sister project links|Pekanbaru}}
{{commons cat|Pekanbaru}}
{{wikivoyage|Pekanbaru}}
{{Wikiportal|Indonesia}}
* {{id}} [http://www.pekanbaru.go.id/depan/ Situs web resmi Pemerintahan Kota Pekanbaru] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100904181601/http://www.pekanbaru.go.id/depan/ |date=2010-09-04 }}
* {{id}} [http://www.riau.go.id Situs web resmi Pemerintahan Provinsi Riau]
* {{id}} [http://www.bps.go.id/ Situs web resmi BPS Indonesia]
* {{id}} {{en}} [http://www.datastatistik-indonesia.com Situs yang berisi data statistik resmi]
 
{{ibu kota provinsi di Indonesia}}
{{Daftar wali kota Pekanbaru}}
{{Kota Pekanbaru}}
{{Riau}}
{{Kota besar di Indonesia|image=Pekanbaru skyline.jpg}}
 
{{Authority control}}
 
<references group="lower-alpha" />
 
[[Kategori:Kota Pekanbaru| ]]
[[Kategori:Kota di Riau|Pekanbaru]]
[[Kategori:Kota di Indonesia|Pekanbaru]]
[[Kategori:Ibu kota provinsi di Indonesia|Pekanbaru]]
Pada tahun 2001 terpilih [[Herman Abdullah|Drs. H. Herman Abdullah M.M.]] sebagai wali kota, memerintah selama dua periode, ia termasuk salah satu wali kota yang berhasil dalam menertibkan sistem birokrasi pemerintahan Pekanbaru, sehingga mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakatnya.<ref>{{cite book|last=Muhammad|first=Fadel|authorlink=|coauthors=Toruan, R.L.|title=Reinventing local government: pengalaman dari daerah|year=2008|publisher=Elex Media Komputindo|location=Jakarta|id=ISBN 979-27-3367-1 }}</ref> Namun pada tahun [[2010]] berdasarkan survei persepsi kota-kota di seluruh Indonesia oleh [[Transparency International|Transparency International Indonesia]] (TII), kota ini termasuk kota terkorup di Indonesia bersama dengan [[Kota Cirebon]]. Hal ini dilihat dari [[Indeks Persepsi Korupsi]] Indonesia (IPK-Indonesia) 2010 yang merupakan pengukuran tingkat [[korupsi]] pemerintah daerah di Indonesia. Pekanbaru mendapat nilai IPK sebesar 3.61, dengan rentang indeks 0 sampai 10.