Kesultanan Demak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambah penjelasan tahun berdirinya Demak dari sisi Ricklefs (2008) |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 9:
| established_event1 = Berdirinya Kadipaten Bintara
| established_date1 = <!-- Tidak diketahui dengan tepat -->
| event_start =
| year_start = 1481/1482{{efn-lr|Tahun Saka 1400 (1478 M) adalah waktu yang biasa diceritakan secara tradisional untuk menandakan kejatuhan Majapahit (''sirna ilang kertaning bhumi''), atau tepatnya ibu kotanya. Namun, [[H.J. de Graaf|De Graaf]] menyatakan bahwa cerita itu tidak dapat diandalkan dan Majapahit setidaknya masih bertahan hingga 1527 M.{{Sfn|De Graaf|1976|p=8}} Meskipun demikian, [[Thomas Stamford Raffles|Raffles]] menulis dalam bukunya yang terkenal, [[Sejarah Pulau Jawa|''The History of Java'']], bahwa Kesultanan Demak berdiri pada tahun Saka 1403 (1481 M).{{Sfn|Raffles|1817|p=143}} Ricklefs juga menulis tentang beberapa [[babad]] yang menceritakan bahwa Majapahit runtuh pada Saka 1400, Demak berdiri pada Saka 1403, dan runtuh pada Saka 1500 (1578 M).{{Sfn|Ricklefs|2008|p=124}}}}
| event_end = Dibunuhnya [[Arya Penangsang]]
Baris 88:
Sistem perekonomian Demak juga didukung dengan penggunaan mata uang baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sebuah [[Berita Tiongkok]] dari awal abad ke-15 menyebutkan bahwa mata uang [[tembaga]] dari Tiongkok umum digunakan sebagai mata uang di Jawa. Pires juga mencatat demikian, dan selain itu mencatat bahwa mata uang Portugis juga dikenal dan disukai oleh orang Jawa. Terdapat juga mata uang lokal Jawa, yang disebut Pires sebagai ''tumdaya'' atau ''tael''.{{Sfn|Ramelan|1997|pp=70-71}}
== Klaim pendirian kembali kesultanan ==
{{Tak akurat-bagian}}
Berawal dari tugas keluarga besar Raden Suminto Joyo Kusumo sejak tahun 1986 untuk mengurus [[Makam Astana Gedhong Kenep]], Raden Sumito mendirikan Yayasan Keraton Glagahwangi Dhimak pada tahun 1999. Seiring dengan perkembangan waktu untuk memperlancar kegiatan perawatan Makam Astana Gedhong Kenep yang sejak tahun 2006 dimasukan sebagai cagar budaya, maka didirikan Paguyuban Ahli Waris Sinuhun Agung Cokro Joyokusumo alias Pangeran Dhimak pada 22 maret 2007.<ref>{{cite web|url=http://koranborgol.com/article/155836/raden-suminto-di-komplek-kami-tidak-ada-ajaran-aliran-sesat.html |title=Raden Suminto :Di Komplek Kami Tidak Ada Ajaran Aliran Sesat}}</ref>{{Butuh sumber yang lebih baik}}
|