Is Haryanto: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
||
Baris 84:
Vakumnya kelompok musik Favourite Grup dari blantika musik nasional pada sejak akhir tahun 1970-an membuat Is Harianto menyibukkan diri dengan menciptakan lagu. Lagu-lagunya tersebut dinyanyikan oleh banyak penyanyi terkenal pada masanya sejak periode 1970-an sampai 2000-an. Umumnya lagu-lagu yang dibawakan oleh penyanyi-penyanyi tersebut berhasil di pasaran, menjadi hits, dan semakin mendongkrak popularitas penyanyinya. ''Sepanjang Jalan Kenangan'', dan ''Setulus Hatiku Semurni Cintamu'' dibawakan [[Tetty Kadi]], ''Setulus Hatimu'' oleh [[Arie Koesmiran]], ''Jangan Pernah Berkata Benci'' dipupulerkan [[Bob Tutupoly]], ''Kau S'makin Terpesona'' dibawakan oleh [[Rafika Duri]], ''Sepanjang Lorong Gelap'' oleh D'Lloyd, dan ''Rek Ayo Rek'' oleh Mus Mulyadi merupakan contoh kemahiran dia dalam berolah lagu.
Is Haryanto mencipta tidak kurang dari 3000 lagu
Lagu yang diciptakan Haryanto beragam. Mulai langgam Jawa hingga pop. Bahkan, lagu ''Rek Ayo Rek'' yang identik dengan masyarakat [[Surabaya]] pun lahir dari kepiawaiannya mencipta lagu. Beberapa orang sempat mengira tembang yang dipopulerkan Mus Mulyadi itu diciptakan oleh ''arek Suroboyo'' asli. Ternyata, lagu itu justru diciptakan ''cah Solo'' yang pintar memainkan diksi khas daerah setempat. Dalam lagu ''Rek Ayo Rek'', Is Haryanto menggunakan kata-kata berbau Surabaya yang khas. Misalnya, [[Tunjungan]] (salah satu tempat perbelanjaan di Surabaya), [[Rujak Cingur]] (makanan khas), dan kata ''Rek'' sebagai sapaan akrab untuk pemuda Surabaya. Sangat pas dinyanyikan oleh Mus Mulyadi yang kental logat Surabayanya.<ref name="jpnn.com">{{Cite web |url=http://www.jpnn.com/read/2009/06/02/18414/Keluarga-Is-Haryanto-setelah-Sang-Maestro-Pencipta-Lagu-Itu-Pergi- |title=Salinan arsip |access-date=2015-09-20 |archive-date=2015-09-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150927173118/http://www.jpnn.com/read/2009/06/02/18414/Keluarga-Is-Haryanto-setelah-Sang-Maestro-Pencipta-Lagu-Itu-Pergi- |dead-url=yes }}</ref>
|