Jagung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Kesalahan jenjang Subbagian (Headline))
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 4:
'''Jagung''' (''Zea mays'' ssp. ''mays'') adalah salah satu [[tanaman pangan]] penghasil [[karbohidrat]] yang terpenting di dunia, selain [[gandum]] dan [[padi]]. Bagi penduduk [[Amerika Tengah]] dan [[Amerika Selatan|Selatan]], [[bulir]] jagung adalah [[pangan pokok]], sebagaimana bagi sebagian penduduk [[Afrika]] dan beberapa daerah di [[Indonesia]]. Pada masa kini, jagung juga sudah menjadi komponen penting [[pakan]] ternak. Penggunaan lainnya adalah sebagai sumber [[minyak pangan]] dan bahan dasar [[tepung maizena]]. Berbagai produk turunan hasil jagung menjadi bahan baku berbagai produk [[industri]] [[farmasi]], [[kosmetika]], dan [[kimia]].
[[Berkas:Maize plant diagram.svg|jmpl|Diagram tanaman jagung.]]
Jagung merupakan [[organisme model|tanaman model]] yang menarik,<ref>[http://www.maizegdb.org/ maizegdb.org]. Laman bank data publik jagung.</ref><ref>University of Arizona. [http://www.sciencedaily.com/releases/2009/11/091119144714.htm Scientists decode maize genome]. ''ScienceDaily'', 19 November 2009. Diakses 13 Mei 2014.</ref>, khususnya di bidang [[biologi]] dan [[pertanian]]. Sejak awal [[abad]] ke-[[20]], tanaman ini menjadi objek [[penelitian]] [[genetika]] yang intensif, dan membantu terbentuknya teknologi [[kultivar hibrida]] yang revolusioner. Dari sisi [[fisiologi tumbuhan|fisiologi]], tanaman ini tergolong [[Fotosintesis#Siklus Hatch-Slack|tanaman C4]] sehingga sangat efisien memanfaatkan [[sinar matahari]]. Dalam kajian [[agronomi]], tanggapan jagung yang dramatis dan khas terhadap kekurangan atau keracunan unsur-unsur [[hara]] penting menjadikan jagung sebagai tanaman percobaan fisiologi [[pemupukan]] yang disukai.<ref>[http://aesl.ces.uga.edu/DiagnosticsII/Symptoms_/Corn/Images-Corn/images-corn.html Nutrient deficiency in corn]. Laman perbandingan gejala fisik kekurangan hara pada jagung, sebagai pedoman bagi tanaman serealia lain.</ref><ref>[http://www.tankonyvtar.hu/en/tartalom/tamop425/0010_1A_Book_angol_02_tapanyaggazdalkodas/ch02s03.html Nutrient management]. Menggambarkkan gejala defisiensi dan keracunan (toksisitas) mineral pada jagung sebagai contoh.</ref>.
 
== Sejarah asal-usul dan persebaran ==
[[Berkas:The Evolution of Maize (Corn).png|jmpl|300x300px|Evolusi tanaman jagung.|pra=Special:FilePath/The_Evolution_of_Maize_(Corn).png]]
Jagung budidaya dianggap sebagai keturunan langsung sejenis tanaman rerumputan mirip jagung yang bernama [[teosinte]] (''Zea mays'' ssp. ''parviglumis''). Dalam proses [[domestikasi]]nya, yang berlangsung paling tidak 7 000 tahun lalu oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama ''Zea mays'' ssp. ''mexicana''. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua [[spesies]] dalam [[genus]] ''Zea'', kecuali ''Zea mays'' ssp. ''mays''. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam.<ref name="gepts">Gepts P. 2004. Crop Domestication as a Long-term Selection Experiment. In: Janick J. ''Plant Breeding Reviews'', Vol. 24, Part 2, ISBN 0-471-46892-4. John Wiley & Sons, Inc. hal. 6.</ref>.
<!-- Hingga kini dikenal 50.000 [[kultivar]] jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui [[pemuliaan tanaman]]. -->
[[Berkas:Guila Naquitz cave.jpg|jmpl|200px|Gua Guila Naquitz di [[Oaxaca]], Meksiko, lokasi ditemukannya sisa jagung tertua di dunia.]]
Baris 14:
Petunjuk-petunjuk [[arkeologi]] mengarah pada budidaya jagung primitif di bagian selatan [[Meksiko]], [[Amerika Tengah]], sejak 7 000 tahun lalu. Sisa-sisa tongkol jagung kuno yang ditemukan di Gua Guila Naquitz, Lembah [[Oaxaca]] berusia sekitar 6250 tahun; tongkol utuh tertua ditemukan di gua-gua dekat [[Tehuacan]], [[Puebla]], Meksiko, berusia sekitar 3450 SM.<ref>{{cite news|url= http://agron-www.agron.iastate.edu/Courses/agron212/readings/corn_history.htm|work= Iowa State University, Department of Agronomy|title= Origin, History and Uses of Corn|date= 11 Februari 2014|access-date= 2014-05-08|archive-date= 2014-02-23|archive-url= https://web.archive.org/web/20140223100251/http://agron-www.agron.iastate.edu/Courses/agron212/readings/corn_history.htm|dead-url= yes}}</ref><ref>Roney, John (2009). "The Beginnings of Maize Agriculture". ''Archaelogy Southwest'' 23 (1):4</ref>
 
Bangsa [[Bangsa Olmek|Olmek]] dan [[Bangsa Maya|Maya]] ditengarai sudah membudidayakan di seantero [[Amerika Tengah]] sejak 10 000 tahun yang lalu dan mengenal berbagai teknik pengolahan hasil. Teknologi ini dibawa ke [[Amerika Selatan]] ([[Ekuador]]) sekitar 7 000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan [[Peru]] pada 4 000 tahun yang lalu. Pada saat inilah berkembang jagung yang beradaptasi dengan suhu rendah di kawasan [[Pegunungan Andes]].<ref>Bakalar, Nicholas. [http://news.nationalgeographic.com/news/2006/03/0302_060302_peru_corn.html Corn, Arrowroot Fossils in Peru Change Views on Pre-Inca Culture]. National Geographic News. Edisi 2 Maret 2006</ref>. Sejak 2500 SM, tanaman ini telah dikenal di berbagai penjuru [[Benua Amerika]].<ref name="archsouth">{{Cite journal|last=Roney|first=John|title=The Beginnings of Maize Agriculture|journal=Archaeology Southwest|volume= 23|issue= 1|date=Winter 2009|page= 4}}</ref>.
 
Kedatangan orang-orang Eropa sejak akhir abad ke-15 membawa serta jenis-jenis jagung ke [[Dunia Lama]], baik ke [[Eropa]] maupun [[Asia]]. Penyebaran jagung ke Asia dipercepat dengan terbukanya jalur barat yang dipelopori oleh armada pimpinan [[Ferdinand Magellan]] melintasi [[Samudera Pasifik]]. Di tempat-tempat baru ini jagung relatif mudah beradaptasi karena tanaman ini memiliki [[plastisitas fenotipe]] yang tinggi.
 
Jagung masuk [[Nusantara]] diperkirakan pada abad ke-16 oleh penjelajah Portugis.<ref>{{Cite web |url=http://www.nal.usda.gov/research/maize/chapter6.shtml |title=Milho, Makk, and Yu Mai: Early journey of maize to Asia. Chapter 6: Maize in the southeast Asian archipelago and Australia |access-date=2015-08-16 |archive-date=2015-12-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151230072411/http://www.nal.usda.gov/research/maize/chapter6.shtml |dead-url=yes }}</ref>. Akibat riwayat yang cukup tua ini, berbagai macam nama dipakai untuk menyebutnya. Beberapa nama lokal adalah ''jagong'' (Sunda, Aceh, Batak, Ambon), ''jago'' (Bima), ''jhaghung'' ([[bahasa Madura|Madura]]), ''rigi'' (Nias), ''eyako'' (Enggano), ''wataru'' (Sumba), ''latung'' (Flores), ''fata'' (Solor), ''pena'' (Timor), ''gandung'' (Toraja), ''kastela'' (Halmahera), ''telo'' (Tidore), ''binthe'' atau ''binde'' ([[bahasa Gorontalo|Gorontalo]] dan Buol), dan ''barelle´'' ([[bahasa Bugis|Bugis]]).<ref>[http://bebas.vlsm.org/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-295.pdf Zea mays L.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081207023352/http://bebas.vlsm.org/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-295.pdf |date=2008-12-07 }}. Laman tanaman obat Departemen Kesehatan</ref>. Di kawasan timur Indonesia juga dipakai luas istilah ''milu'',<ref>[http://masbudhi.com/milu-siram-yang-menggoda-selera/ Sop jagung “Milu siram” yang menggoda selera] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140130100028/http://masbudhi.com/milu-siram-yang-menggoda-selera/ |date=2014-01-30 }}. Blog untuk Sup Jagung Siram.</ref>, yang nyata-nyata merupakan adaptasi dari kata ''milho'', berarti "jagung", dalam [[bahasa Portugis]].
 
Kata "jagung" menurut [[Denys Lombard]] merupakan penyingkatan dari ''jawa agung'', berarti "jewawut besar",<ref name="dlombard">Lombard, D. 1996. ''Jaringan Asia''. Penerbit Gramedia. p. 263.</ref>, nama yang digunakan [[bahasa Jawa|orang Jawa]] dan diadopsi ke dalam [[bahasa Melayu]].
 
== Botani ==
[[Berkas:Zea mays - Botanischer Garten, Frankfurt am Main - DSC03201.JPG|jmpl|160px|Bunga jantan (malai).]]
[[Tanaman semusim]] (''annual'') yang dalam budidaya menyelesaikan satu daur hidupnya dalam 80-150 hari (sekitar 3 sampai 5 bulan), tergantung kultivar dan saat tanam. Istilah "seumur jagung" menggambarkan usia rata-rata jagung yang berkisar tiga sampai empat bulan.<ref>[https://id.wiktionary.org/wiki/seumur_jagung Entri "seumur jagung" di Wiktionary]</ref>. Sekitar paruh pertama dari daur hidup merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap [[reproduksi|reproduktif]]. Sebagian jagung merupakan [[Fotoperiodisme#Fotoperiodisme pada Tumbuhan|tanaman hari pendek]] yang pembungaannya terjadi jika mendapat penyinaran di bawah panjang penyinaran matahari tertentu, biasanya 12,5 jam.<ref name="aciar">Belfield S, Brown C. 2008. [http://aciar.gov.au/files/node/8919/maize%20manual%2072dpi.pdf Field Crop Manual: Maize. A Guide to Upland Production in Cambodia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140216231741/http://aciar.gov.au/files/node/8919/maize%20manual%2072dpi.pdf |date=2014-02-16 }}. ACIAR Publ. ISBN 978-0-7347-1882-2. p.5.</ref>.
 
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Rata-rata dalam budidaya mencapai 2,0 sampai 2,5 m, meskipun ada [[kultivar]] yang dapat mencapai tinggi 12 m pada lingkungan tumbuh tertentu.<ref>{{Cite journal|url=http://www.agron.missouri.edu/mnl/86/MNL86.pdf|quote=The Maximum Leaf Number of the Maize Subspecies; the "Leafy" Mutation Placed into the Tallest Strain|page=4|title=The maximum leaf quantity of the maize subspecies|issn=1090-4573|volume=86|journal=The Maize Genetics Cooperation Newsletter |date=May 2013|first=J.R.|last=Karl}}</ref>. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum rangkaian bunga jantan (malai). Meskipun ada yang dapat membentuk anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. Tangkai batang beruas-ruas dengan tiap ruas kira-kira 20&nbsp;cm. Dari buku melekatlah pelepah daun yang memeluk tangkai batang. Daun tidak memiliki tangkai. Helai daun biasanya lebar 9&nbsp;cm dan panjang dapat mencapai 120&nbsp;cm.<ref>{{Cite journal|url=https://www.crops.org/publications/cs/abstracts/12/6/CS0120060864?access=0&view=pdf |doi=10.2135/cropsci1972.0011183X001200060045x|title=Ecology of Exotic Races of Maize. I. Leaf Number and Tillering of 16 Races Under Four Temperatures and Two Photoperiods1|year=1972|last1=Stevenson|first1=J. C.|last2=Goodman|first2=M. M.|journal=Crop Science|volume=12|issue=6|pages=864}}</ref>.
 
[[Berkas:Jagung tongkol.jpg|jmpl|160px|ka|Bunga betina jagung (tongkol), terlindung oleh klobot, dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai [[putik]].]]
Baris 41:
== Keanekaragaman genetik ==
[[Berkas:GEM corn.jpg|jmpl|ka|200px|Jagung dikelompokkan berdasarkan tipe bulir. Kiri atas adalah jagung gigi-kuda, di kiri latar depan adalah ''podcorn'', sisanya adalah jagung tipe mutiara.]]
Satu set genom jagung memiliki 10 [[kromosom]], sehingga setiap sel somatik jagung memiliki 2''n'' = 2''x'' = 20 kromosom. Keragaman dalam spesies jagung amat luas, beberapa studi menyatakan keragaman itu sebanding dengan perbedaan manusia dan [[simpanse]] secara molekuler.<ref>National Science Foundation. [http://maize.teacherfriendlyguide.org/index.php/genetic-diversity-and-evolution/genetic-diversity-of-maize The teacher friendly guide to the Evolution of Maize.]</ref>.
 
Jagung yang dibudidayakan memiliki sifat [[Buah#Buah padi|bijian]] yang bermacam-macam. Berdasarkan ciri bijiannya, dikenal tujuh [[kelompok kultivar]] jagung:
Baris 55:
[[Berkas:Zea mays fraise MHNT.BOT.2011.18.21.jpg|jmpl|''Zea mays "fraise"'', termasuk kelompok berondong]].
[[Berkas:Zea mays 'Ottofile giallo Tortonese' MHNT.BOT.2015.34.1.jpg|jmpl|''Zea mays'' 'Ottofile giallo Tortonese'.]]
Melalui berbagai program [[pemuliaan tanaman|pemuliaan]] yang dilakukan oleh instansi publik maupun swasta, keragaman genetik jagung menjadi sangat luas. Berdasarkan suatu studi, keragaman genetik dalam spesies jagung, dilihat dari variasi urutan DNA, sebanding dengan keragaman genetik yang ditemukan pada [[manusia]] sampai [[simpanse]].<ref>Laman [http://maize.teacherfriendlyguide.org/index.php/genetic-diversity-and-evolution/genetic-diversity-of-maize Teacher Friendly Guide to The Evolution of Maize].</ref>. Berbagai tipe kultivar jagung ditanam pada masa sekarang, banyak di antaranya yang memiliki karakteristik khusus, seperti dikenal jagung dengan kadar minyak bulir yang tinggi (kandungan minyak 7,0 to 8,0%, disebut HOC, ''High Oil Corn''), jagung dengan protein tinggi (QPM, ''Quality Protein Maize''). Jagung dengan kadar [[karotenoid]] tinggi juga telah dikembangkan.<ref>Dr. Ronnie W. Heiniger, Dr. E. J. Dunphy. [http://www.ces.ncsu.edu/plymouth/cropsci/docs/high_oil_corn97.html High Oil Corn Production Q&A] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150518092751/http://www.ces.ncsu.edu/plymouth/cropsci/docs/high_oil_corn97.html |date=2015-05-18 }}. Laman NC State Univ.</ref>. Jagung juga menjadi tanaman yang digunakan dalam ''[[biopharming]]'', menghasilkan bahan obat atau senyawa berguna tertentu.<ref>ISAAA. [http://www.isaaa.org/kc/cropbiotechupdate/article/default.asp?ID=2216 Maize Plants for Safe and Effective Molecular Pharming]. Diakses 1 Juni 2015.</ref><ref>[http://psychcentral.com/news/archives/2006-06/isu-isp062306.html Iowa State plant scientists tweak their biopharmaceutical corn research project] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150602172133/http://psychcentral.com/news/archives/2006-06/isu-isp062306.html |date=2015-06-02 }}. Diakses 1 Juni 2015.</ref><ref>Plataforma SINC. [http://www.sciencedaily.com/releases/2008/05/080525085111.htm Using Maize As An Efficient 'Factory' For Protein-based Pharmaceutical Products]. ScienceDaily. 28 Mei 2008.Diakses 1 Juni 2015.</ref>.
 
Dipandang dari bagaimana suatu [[kultivar]] jagung dibuat, dikenal tipe kultivar:
Baris 136:
== Pemanfaatan ==
[[Berkas:Jagung kering 160316-57849 mms.JPG|jmpl|200px|Mengangin-anginkan jagung di beranda rumah. [[Sumarorong, Mamasa|Sumarorong]] ]]
Produk utama jagung adalah [[bijian]]nya (''grain''). Bijian sebenarnya adalah [[buah]] dan [[biji]] yang menyatu. Massa bijian terbesar diisi oleh [[endosperma]] yang kaya oleh [[karbohidrat]]. Dari bijian yang dihasilkan, jagung menjadi sumber pangan pokok manusia ketiga setelah [[gandum]] dan [[beras]]/[[padi]].<ref>Saptoningsih. [http://widyatan.com/index.php/arsip/artikel/pengolahan-hasil-pertanian/119-diversifikasi-pangan-olahan-jagung Diversifikasi Pangan Olahan Jagung]. Laman BPPSDMP Kementerian Pertanian.Diakses 3 Juni 2015.</ref>. Bijian jagung dimanfaatkan sebagai [[pakan]] hewan, baik untuk [[unggas]] maupun ternak besar. Serapan terbesar di Indonesia sekarang adalah sebagai sumber pakan ternak. Olahan bijian juga diserap dalam [[industri pangan]], [[farmasi]], [[kosmetika]], dan [[teknik kimia|industri kimia]].
 
Produk jagung penting lainnya adalah jagung tongkol. Jagung tongkol juga dipanen dalam usia sekitar tiga minggu setelah penyerbukan untuk dijadikan [[sayuran]] atau direbus serta dibakar. Jagung manis biasanya mengisi pangsa ini. Tongkol jagung yang masih muda dan belum berkembang penuh dipanen sebagai sayuran segar yang dikenal sebagai [[jagung semi]] atau ''babycorn''.
Baris 171:
{{See also|Tabel kandungan nutrisi jagung|l1=Perbandingan kandungan zat gizi jagung}}
 
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endosperma. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk [[pati (polisakarida)|pati]] umumnya berupa campuran [[amilosa]] dan [[amilopektin]]. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fito[[glikogen]] dan [[sukrosa]].<ref>{{cite journal | title = Characterization of the Maize Gene sugary1, a Determinant of Starch Composition in Kernels | journal = The Plant Cell | first = M. G. | last = James | coauthors = D. S. Robertson, A. M. Myers | volume = 7 | issue = 4 | pages = 417-429| id = | accessdate = 2010-07-24}}</ref>.
 
Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:<ref>Sumber: Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia</ref>
Baris 191:
== Produksi jagung dan perdagangan dunia ==
[[Berkas:Graphjagung2014 Pj.png|pus|400px|Produksi dan luas tanam jagung Indonesia, 2011-2014.]]
Indonesia pada tahun 2012 sampai 2014 menempati peringkat ke-8 produsen jagung (pipilan kering) dunia.<!--Provinsi penyumbang produksi terbanyak jagung adalah [[Jawa Timur]] 5 jt ton, [[Jawa Tengah]] 3,3 jt ton; [[Lampung]] 2 jt ton; [[Sulawesi Selatan]] 1,3 jt ton; [[Sumatra Utara]] 1,2 jt ton; [[Jawa Barat]] 700 – 800 rb ton, dan sisanya yang signifikan adalah [[NTT]], [[NTB]], [[Jambi]], dan [[Gorontalo]]. Rata-rata produksi per tahun jagung nasional adalah 16 jt ton per tahun <ref>http://www.kontan.co.id/index.php/bisnis/news/37303/Produksi-Jagung-Nasional-Terganjal-Cuaca</ref>. --> Produksi jagung pipilan kering di Indonesia tahun 2014 meningkat dari tahun 2013, yaitu 19.008.426 ton dari sebelumnya 18.511.853 ton, namun tetap lebih rendah daripada capaian 2012 sebesar 19.387.022 ton.<ref name=FAO>FAOSTAT, 2016. Diakses 8 November 2016.</ref>.
 
Produsen jagung terbesar saat ini (data 2014<ref name=FAO/>) adalah Amerika Serikat (34,8% dari total produksi dunia), diikuti oleh Tiongkok 20,8%, Brazil 7,7%; Argentina 3,2%, Ukraina 2,7%; India 2,3%; Meksiko 2,2%; Indonesia 1,8%; Prancis 1,8%; dan Afrika Selatan 1,4%.
 
Jagung pipilan merupakan komoditas perdagangan dunia. Pada umumnya jagung yang diperdagangkan adalah untuk pakan ternak serta untuk pembuatan [[tepung maizena]]. Berdasarkan data [[FAO]],<ref name=FAO/>, produksi jagung dunia tahun 2014 adalah sebesar 1.038 juta ton lebih, meningkat sedikit dari tahun 2013 sebesar 1.018 juta [[ton]] lebih pipilan kering.
 
Berikut adalah data produksi dari sumber yang sama menurut 20 negara penghasil terbesar. Data ini tidak memasukkan produksi [[jagung manis]], [[jagung muda]]/semi (''babycorn''), serta jagung untuk [[hijauan]] pakan ternak.