Kai Raga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 10:
Kropak 410 berisi teks ''Carita Ratu Pakuan''. Atja (1970) mencatat bahwa kisah ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama, mengisahkan gunung-gunung pertapaan para ''pohaci'' (dewi lokal) yang hendak menitis kepada putri-putri bangsawan calon istri Ratu Pakuan atau [[Prabu Siliwangi]]. Bagian kedua mengisahkan Putri Ngambetkasih yang diperistri oleh Ratu Pakuan.<ref name=":3">{{Cite web|url=https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=200930|title=Ratu pakuan : tjarita Sunda-Kuno dari lereng gunung Tjikesrai / Atja {{!}} OPAC Perpustakaan Nasional RI.|website=opac.perpusnas.go.id|access-date=2020-06-16}}</ref>
 
Kropak 410 tercatat dalam ''Perpustakaan Nasional Republik Indonesia: Katalog induk naskah-naskah Nusantara jilid 4'' (1998), tetapi naskah tersebut tidak ada di Perpustakaan Nasional dan sejauh ini belum diketahui keberadaannya.<ref name=":10">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=Cvp6AAAACAAJ&dq=katalog+induk+naskah+nusantara+perpustakaan+nasional&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjmj-vmmofqAhXVF3IKHQWqAscQ6AEIKzAA|title=Katalog induk naskah-naskah nusantara: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia|date=1990|publisher=Djambatan|isbn=978-979-428-151-2|language=id}}</ref> Keberadaan naskah ini sebelumnya tercatat oleh Pleyte dalam publikasi artikel “Poernawidjaja’s Hellevaart, of de Volledigeverlossing, Vierde bijdrage tot de kennis van het oude Soenda” (1914). Dalam artikelnya itu Pleyte membaca sendiri teks dari sumber naskah kropak 410.<ref name=":4">{{Cite book|url=http://dx.doi.org/10.5962/bhl.title.46883|title=Bijdrage tot de kennis van het bloedvaatstelsel en de nephridia der Nemertinen / door Antonie Cornelis Oudemans.|last=Oudemans|first=A. C.|date=1885|publisher=P.W. van de Weijer,|location=Utrecht :}}</ref>. Dapat disimpulkan bahwa, kemungkinan besar naskah tersebut telah hilang dari koleksi [[Perpustakaan Nasional Republik Indonesia|Perpustakaan Nasional.]]<ref name=":0" /><ref name=":5">{{Cite book|url=https://perpustakaanbalaibahasadiy.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=3557&keywords=|title=MEMBUKA PETI NASKAH SUNDA KUNA DI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI:UPAYA REKATALOGISASI|last=Holil|first=Munawar; Gunawan|date=2010|publisher=Masyarakat Pernaskahan Nusantara Kerjasama dengan Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS|language=Indonesia}}</ref>
 
Kropak 411 berisi teks yang sama dan tampaknya merupakan salinan lain. Seperti halnya kropak 410, dari keterangan dalam katalog Perpustakaan Nasional, naskah ini juga tidak diketahui keberadaannya lagi sampai sekarang.<ref name=":10" />.
 
Keterangan yang tercantum dalam [[kolofon]] Kropak 410 dan 411 menggunakan [[aksara Sunda Kuno]] dan [[Bahasa Sunda Kuno]] yaitu: “''sadu pun, sugan aya sastra leuwih sudaan, kurang wuwuhan. Beunang diajar nulis di Gunung Larang Srimanganti. beunang nganggeuskeun di sukra wage gunung larang srimanganti. '''Ini carik kai raga'''''.” (Maaflah, bila ada tulisan berlebih, mohon dikurangi, jika kurang tambahi. Hasil belajar menulis di Gunung Larang Srimanganti dan telah selesai dituliskan pada hari Jumat wage di Gununglarang Srimanganti. '''Ini juru tulis Kai Raga''').<ref name=":3" />
Baris 28:
=== Wirid Nur Muhammad ===
[[Berkas:Carita Waruga Guru.jpg|jmpl|Edisi Faksimili ''Carita Waruga Guru'']]
''Wirid Nur Muhammad'' adalah koleksi [[Perpustakaan Nasional Republik Indonesia|Perpustakaan Nasional RI]] disimpan dalam kode KBG 75. Naskah ini ditulis dengan [[aksara Sunda Kuno]] dan [[bahasa Sunda]] peralihan.<ref>{{Cite journal|last=Gunawan|first=Aditia|last2=Kurnia|first2=Atep|date=2019-08-09|title=Naskah-naskah Islam dari Kabuyutan|url=https://ejournal.perpusnas.go.id/jm/article/view/00700220160X|journal=Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara|language=en-US|volume=7|issue=2b|pages=437–468|doi=10.37014/jumantara.v7i2b.295|issn=2685-7391}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/14/08/14/naac2b-islam-manuskrip-dan-tatar-sunda-1|title=Islam, Manuskrip, dan Tatar Sunda (1)|date=2014-08-14|website=Republika Online|language=id|access-date=2020-07-04}}</ref>. Berbahan kertas [[daluang]], dengan sampul kertas marmer berwarna merah, terdiri dari 12 halaman. isinya perihal asal-muasal penciptaan alam dan manusia. Teksnya berisi proses penciptaan alam dan [[nabi Adam]], ketika ia sendirian di surga, penciptaan [[Hawa]] dari [[Tulang rusuk|rusuk]] kirinya, kemudian penyebutan silsilah dari nabi Adam hingga [[Sri Baduga Maharaja|Prabu Siliwangi]].<ref name=":9" /> Teks ''Wirid Nur Muhammad'' diperkirakan ditulis pada awal abad ke-18.<ref name=":9" /> Keterangan dalam kolofon menunjukkan bahwa naskah ditulis oleh Kai Raga pada hari Jum’at [[Kliwon]], bulan [[Muharram]]. Karya ini cukup kontras jika dibandingkan dengan naskah lain yang tertulis atas namanya.<ref name=":5" /><ref name=":9">{{Cite web|url=https://www.kairaga.com/2016/12/06/wirid-nur-muhammad.html|title=Wirid Nur Muhammad – Kairaga.com|language=id-ID|access-date=2020-06-16|archive-date=2020-06-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20200615221130/https://www.kairaga.com/2016/12/06/wirid-nur-muhammad.html|dead-url=yes}}</ref> Naskah ini telah diteliti oleh Ade Ahmad dalam tesisnya.<ref name=":9" />
 
Naskah ini memiliki beberapa kemiripan dan karakteristik yang sangat dekat dengan naskah ''Carita Waruga Guru,'' sehingga naskah ''Carita Waruga Guru'' juga diperkirakan ditulis atau disalin oleh Kai Raga.<ref name=":9" />