Simón Bolívar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Raining23 (bicara | kontrib)
k saya merubah gaya bahasa dari artikel dan menambahkan sedikit perjalanan kehidupan dari subjek
Mojoz45 (bicara | kontrib)
Menambah referensi https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20200218072925-234-475571/ashraf-sinclair-suami-bcl-meninggal-dunia-di-usia-40-tahun ~~~~
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi iOS
Baris 1:
=J. Mario Belougi=
{{Unreferenced|date=April 2007}}
[[Honoris Causa|Dr. (H.C.)]] [[Insinyur|Ir.]]
{{redirect|Bolívar}}
''' Jouries Mario Belougi''' (Lahir di [[Manado]], [[Sulawesi Utara]], 5 Mei 1975; umur 45 tahun) adalah seorang [[aktivis|demonstran]] dan [[aktivis sosial|penggiat sosial]] asal [[Indonesia]]. Belougi mengawali kariernya dalam kegiatan [[aktivisme]] pada usia lima belas tahun dengan menjadi aktivis jalanan di [[Kota Makassar]], [[Sulawesi Selatan]]. Dia berperan penting dalam gerakan pembebasan [[demokrasi]] di Indonesia pada era 90-an, dan menjadi penggerak aksi penolakan terhadap instruksi [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] (PBB) untuk melaksanakan [[jajak pendapat]] di [[Timor Timur]] tahun 1999. Nama Belougi kembali menjadi sorotan publik setelah disebut sebagai dalang insiden pengibaran bendera [[Filipina]] di [[Pulau Miangas ]] tahun 2005.<ref>{{Cite news
|url = http://www.kabarpemuda-id.com/2020/08/30/menelusuri-jejak-belougi-seorang-putera-toraja-pejuang-tak-dikenal-dari-tapal-batas/
|title = Menelusuri Jejak Belougi Pejuang Tak Dikenal dari Tapal Batas
|newspaper= Kabarpemuda.com
|access-date = 21-06-2021}}</ref>
{{Infobox person
|name = J. Mario Belougi
|residence =
|image = J. Mario Belougi, 2015.jpg
|imagesize = 220px
|alt =
|caption =
|term_start =
|term_end =
|predecessor =
| successor =
|institutions =
|birth_name =
|birth_date = {{Birth date|1975|5|5}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Manado]], [[Sulawesi Utara]]
|death_date =
|nationality = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]<br/>
|other_names =
|organization=
|alma_mater = Universitas Timor Timur (Tidak selesai)<br/>
[[Universitas Nasional Timor Lorosae]] ([[Sarjana|B.A]])
|office =
|citizenship = {{negara|Indonesia}} Indonesia<br/>
{{negara|Timor Leste}} [[Timor Leste]] (kehormatan)
|occupation = [[Aktivis sosial|Penggiat sosial]]
|party = Independen
|known_for =
|religion =
|spouse =
|children =
|parents =
|awards =
| ethnic =
| website = [[situs|www.belougi.com]]
|relations =
| profession =
}}
==Asal usul keluarga==
J. Mario Belougi lahir dari bangsa pelaut [[Suku Sangir|Sangir]] dan [[Suku Bugis|Bugis]] yang sudah berabad-abad mendiami gugusan pulau-pulau kecil di bagian selatan Filipina dan sudah berasimilasi dengan bangsa [[Suku Sangir|Siau]] di [[Kepulauan Nusa Utara]]. Dia merupakan cucu dari Raja Belougi, seorang pejuang minoritas muslim dari [[Front Pembebasan Nasional Moro]] yang gugur dalam [[Pembantaian Manili|Pertempuran Manili]] melawan pemerintah Filipina di [[Cotabato]], [[Mindanao]] tahun 1971.
 
==Awal karier ==
{{Infobox President
J. Mario Belougi menjalani kehidupan awal bersama keluarganya di pinggiran Kota Manado. Pada usia lima tahun, Belougi ikut kerabatnya pindah ke Makassar, Sulawesi Selatan. Di sini awal mula Belougi mengenal kehidupan jalanan dan berafiliasi dengan kelompok-kelompok pergerakan. Ia mengawali kariernya dalam kegiatan aktivisme pada usia lima belas tahun dengan menjadi aktivis jalanan di Kota Makassar, dan menjadi salah satu inisiator gerakan penyelamatan rakyat miskin kota dan penggusuran perkampungan nelayan di pinggiran Kota Makassar, Maret 1990. Gerakan yang melibatkan seluruh elemen arus bawah di Makassar tersebut kemudian diabadikan sebagai momen gerakan '' "Save Our Makassar".'' Belougi bersama tokoh-tokoh pergerakan arus bawah di Makassar mengawali gerakan anti-[[diskriminasi]] dan [[intimidasi]] terhadap kebebasan demokrasi di Indonesia tahun 1992.
|name= Simón Bolívar
|image = Portrait of Simón Bolívar by Arturo Michelena.jpg|200px
|order= [[Kolombia Raya|Presiden Kolombia Raya]] Pertama
|order2= [[Presiden Venezuela]] ke-2
|order3= [[Presiden Venezuela]] ke-3
|order4= [[Presiden Bolivia]] Pertama
|order5= [[Presiden Peru]] ke-6
|term_start= [[17 Desember]] [[1819]]
|term_end= [[4 Mei]] [[1830]]
|term_start2=[[6 Agustus]] [[1813]]
|term_end2=[[7 Juli]] [[1814]]
|term_start3=[[15 Februari]] [[1819]]
|term_end3= [[17 Desember]] [[1819]]
|term_start4=[[12 Agustus]] [[1825]]
|term_end4= [[29 Desember]] [[1825]]
|term_start5=[[17 Februari]] [[1824]]
|term_end5= [[28 Januari]] [[1827]]
|vicepresident= [[Francisco de Paula Santander]]
|predecessor=
|successor= [[Domingo Caycedo]]
|predecessor2=[[Cristóbal Mendoza]]
|successor2=
|predecessor3=
|successor3= [[José Antonio Páez]]
|predecessor4=
|successor4= [[Antonio José de Sucre]]
|predecessor5=[[José Bernardo de Tagle|José Bernardo de Tagle, Marquis of Torre-Tagle]]
|successor5= [[Andrés de Santa Cruz]]
|birth_date={{birth date|1783|7|24|mf=y}}
|birth_place=[[Caracas, Venezuela]]
|death_date={{death date and age|1830|12|17|1783|7|24|mf=y}}
|death_place= [[Santa Marta, Kolombia]]
|spouse= [[María Teresa Rodríguez del Toro y Alaysa]]
|signature= Simón Bolívar signature.png
|religion = [[Katholik Roma]]
|footnotes=
|}}
 
Peran Belougi dalam gerakan pembebasan demokrasi mengilhami lahirnya pergolakan kelompok-kelompok pergerakan di Indonesia melawan sikap ''[[otoriter]]'' dan '' [[dogma|dogmatisme]]'' pemerintah yang mengurung kebebasan dan merampas hak-hak dasar rakyat dalam demokrasi dan politik. Pada tahun 1994, Belougi merantau ke [[Dili]] dan mendaftar di Universitas Timor Timur, namun tidak dapat lanjut kuliah karena kesulitan ekonomi, ia kemudian bekerja di sebuah perusahaan perkebunan di [[Donggala]], [[Sulawesi Tengah]], lalu berpindah ke [[Mindanao]], Filipina untuk bekerja di perusahaan perikanan milik kerabatnya. Belougi menjadi kontroversi setelah diduga sebagai fasilitator pengiriman pemuda asal Indonesia untuk menjadi bagian dari kelompok pemberontak yang tergabung dalam ''[[Front Pembebasan Nasional Moro]]'' . Ia kemudian dideportasi oleh pemerintah Filipina pada tahun 1996 karena diduga memasuki negara tersebut secara ilegal.
'''Simón José Antonio de la Santísima Trinidad de Bolívar Ponte y Palacios Blanco''' ({{lahirmati|[[Caracas]], [[Venezuela]]|24|7|1783|[[Santa Marta]], [[Kolombia]]|17|12|1830}}) adalah panglima militer perjuangan [[kemerdekaan]] [[Amerika Selatan]] yang secara kolektif dikenal dengan [[Karier militer Simón Bolívar|perang Bolívar]]. Ia membebaskan banyak [[negara]] di [[Amerika Selatan]] dari [[Spanyol]], seperti [[Venezuela]], [[Bolivia]], [[Kolombia]], [[Ekuador]], [[Panama]] dan [[Peru]]. Selama beberapa tahun, ia adalah [[Presiden]] [[Gran Colombia]]. Bolivar menamai Negara [[Bolivia]]. Bolivar berasal dari sebuah keluarga kaya dan seperti yang biasa terjadi pada ahli waris keluarga kelas atas pada zamannya, dikirim untuk bersekolah di luar negeri pada usia muda, tiba di Spanyol ketika dia berusia 16 tahun dan kemudian pindah ke Prancis. Saat di Eropa dia diperkenalkan dengan ide-ide Pencerahan, yang kemudian memotivasi dia untuk menggulingkan Spanyol yang berkuasa di kolonial Amerika Selatan. Mengambil keuntungan dari kekacauan di Spanyol yang dipicu oleh Perang Semenanjung, Bolivar memulai kampanyenya untuk kemerdekaan pada tahun 1808. Kampanye untuk kemerdekaan Granada Baru dikonsolidasikan dengan kemenangan di Pertempuran Boyacá pada tanggal 7 Agustus 1819. Ia mendirikan kongres nasional yang terorganisir dalam waktu tiga tahun. Terlepas dari sejumlah rintangan, termasuk kedatangan pasukan ekspedisi Spanyol yang luar biasa besar, kaum revolusioner akhirnya menang, yang berpuncak pada kemenangan di Pertempuran Carabobo pada tahun 1821, yang secara efektif menjadikan Venezuela sebagai negara merdeka.
 
Belougi kembali menjadi momok bagi pemerintah setelah diketahui sebagai otak pelaku penolakan hasil [[Pemilu 1997]] yang dinilai sarat rekayasa dan membohongi rakyat, hal ini terkait sikap pemerintah yang tidak mengakui kepemimpinan [[Megawati Soekarno Putri]] sebagai ketua umum [[Partai Demokrasi Indonesia]] (PDI) dan mengacaukan kepengurusan DPP [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP), serta melarang [[Partai Uni Demokrasi Indonesia]] (PUDI) yang didirikan oleh tokoh pergerakan [[Sri Bintang Pamungkas|Dr. Sri Bintang Pamungkas]] untuk ikut dalam [[Pemilu]].
[[Berkas:Bolivarmemorial01.jpg|255px|jmpl|Simón Bolívar Memorial Monument, standing in Santa Marta, Colombia]]
Ia ditangkap di [[Bandara Internasional Ngurah Rai]], [[ Bali]] pada Februari 1998, namun Ia kabur ke pedalaman daerah konflik Timor Timur, dan menetap di daerah tersebut hingga pelaksanaan [[Referendum kemerdekaan Timor Leste 1999|jajak pendapat 1999]].
==Solidaritas untuk Timor Timur==
 
Di era pemerintahan [[B. J. Habibie|Presiden B. J. Habibie]], Belougi ikut berpartisipasi dalam urusan sosial dan kemanusiaan setelah timbulnya gejolak politik antara rakyat pro-kemerdekaan dan '' [[Daftar aktivis pro-integrasi Timor Timur|pro-integrasi Timor Timur]].'' Ia pernah dikabarkan menjadi bagian dari korban dalam '' [[Pembantaian Gereja Liquiçá|Pembantaian Gereja Katolik Liquica]]'' pada April 1999. Media [[Australia]] melaporkan peristiwa tersebut menewaskan 200 lebih [[Katolik|Umat Katolik]]. Tokoh oposisi Australia Laurie Brereton menuduh Belougi memiliki hubungan emosional dengan milisi pro-integrasi dan mengetahui rencana penyerangan terhadap Umat Katolik, namun kabar tersebut dibantah oleh seorang [[pendeta]] dan tokoh-tokoh pro-integrasi. Pasca insiden Liquica, Belougi menggalang dukungan aksi solidaritas untuk negeri dan meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersikap netral dalam menyikapi konflik politik di Timor Timur.
 
Sosok Belougi menjadi kontroversi setelah kantor berita '' Caters News Agency'' , 18 Juni 1999 mengutip pernyataan Belougi yang menuduh pihak Amerika dan Australia melakukan tindakan provokatif terhadap dunia internasional untuk menekan Indonesia dengan isu pelanggaran [[HAM]], dan menggiring opini publik untuk melahirkan isu jajak pendapat di Timor Timur. '' BBC Radio, London'', 29 Juli 1999 menyorot figur Belougi sebagai sosok penggerak aksi penolakan terhadap instruksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap UNAMET ''(United Nasions Mission in East Timor)'' untuk melaksanakan jajak pendapat di Timor Timur, yang melahirkan gelombang demontrasi di berbagai daerah di Indonesia.
 
Nama Belougi kembali menjadi sorotan publik atas pemberitaan sejumlah media asing yang melansir peran aktivis Indonesia dalam aksi pendudukan kantor kedutaan Amerika dan Australia di Jakarta oleh massa demonstran.
Aksi demonstrasi mencapai puncaknya setelah '' [[Perdana Menteri Australia]], [[John Howard]]''
mendapat dukungan dari ''[[Sekretaris Jenderal PBB]], [[Kofi Annan]]'' dan ''[[Presiden AS]], [[Bill Clinton]]'' agar pasukan penjaga perdamaian internasional dipimpin oleh Australia segera memasuki Timor Timur, dan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi -[[Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi|UNHCR]] ''(United Nasions High Commisioner for Refugees)'' tiba di [[Atambua]]. Pada 27 Agustus 1999, Belougi diamankan oleh pasukan perdamaian PBB setelah diduga melakukan tindakan provokatif yang mengakibatkan kekerasan fisik terhadap sejumlah awak media Australia di perbatasan Timor Barat. Jajak pendapat berlangsung pada 30 Agustus 1999 di bawah pengawasan UNAMET, dan berakhir dengan lepasnya Timor Timur dari [[NKRI]].
<ref>{{cite news
|url= http://www.gpo.gov/fdsys/pkg/WCPD-1999-09-20/html/WCPD-1999-09-20-Pg1727.htm
|title = Australian Peacekeeping in East Timor
|newspaper= Australian War Memorial
|access-date= 03-06-2021}}
</ref> <ref>[http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/447639.stm UN approves Timor force], ''BBC News'', 15-Sep-1999</ref> <ref name=un>{{cite news|title=Security Council authorises multinational force in East Timor|url=http://www.un.org/News/Press/docs/1999/19990915.sc6727.doc.html|publisher=United Nations|date=15 September 1999}}</ref>
 
==Insiden Pulau Miangas ==
 
Nama Belougi kembali menjadi sorotan publik setelah Ia disebut sebagai dalang Insiden Pengibaran Bendera Filipina di Pulau Miangas tahun 2005, sebgai bentuk protes kepada pemerintah Indonesia yang mengabaikan hak hidup, politik dan demokrasi rakyat yang tinggal di '' [[Daftar pulau terluar Indonesia|Pulau Terluar Indonesia]].'' <ref>{{Cite news
|url= https://majalah.tempo.co/read/laporan-utama/116289/bendera-seberang-di-pulau-miangas
|title=Bendera Seberang di Pulau Miangas
|newspaper=Tempo.Co
|access-date=20-08-2012}}</ref>
Insiden tersebut mengundang perhatian publik Internasional dan mendapat perhatian khusus dari pemerintah Indonesia dengan membangun fasilitas umum seperti '' [[Bandar Udara]]'' dan '' [[Pelabuhan|Pelabuhan Laut]],'' serta memberi legalitas kewarganegaraan (WNI) kepada warga yang tinggal di pulau-pulau terluar untuk ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan [[Pemilu|pesta demokrasi ]] dan pembangunan nasional. Pasca Insiden Pulau Miangas 2005, Belougi menghilang dari ruang publik dan tidak lagi diketahui keberadaannya.<ref>{{Cite news
|url =http://www.politik.lipi.go.id/kolom/kolom-1/politik-internasional/592-menilik-perbatasan-indonesia-filipina-pulau-miangas
|title =Menilik Perbatasan Indonesia-Filipina: Pulau Miangas
|newspaper = Politik.go.id
|access-date =21-06-2021}}</ref>
==Lihat pula==
*[[Daftar tokoh Indonesia ]]
*[[Daftar tokoh Sulawesi Utara]]
*[[Daftar aktivis pro-integrasi Timor Timur]]
==Catatan kaki==
{{Reflist|colwidth=30em}}
{{Commons category|J. Mario Belougi}}
 
== Lihat pula ==