Abdul Muhyi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan Ragam media (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Muhammad Alfian Fian Tag: Pengembalian |
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Subbagian tk. satu dengan tiga "=") |
||
Baris 105:
Tak lama setelah pernikahan, dia bersama istrinya berangkat ke arah barat dan sampailah di daerah yang bernama Darma Kuningan.{{Bio muslim butuh rujukan}} Atas permintaan penduduk setempat Syeikh Abdul Muhyi menetap di [[Darma, Kuningan|Darmo Kuningan]] selama 7 tahun (1678-1685 M).{{Bio muslim butuh rujukan}} Kabar tentang menetapnya Syeikh Abdul Muhyi di Darmo [[Kuningan]] terdengar oleh orang tuanya, maka mereka menyusul dan ikut menetap di sana.{{Bio muslim butuh rujukan}}
Disamping untuk membina penduduk, dia juga berusaha untuk mencari gua yang diperintahkan oleh gurunya, dengan mercoba beberapa kali menanam padi, ternyata gagal karena hasilnya melimpah.{{Bio muslim butuh rujukan}} Sedang harapan dia sesuai isyarat tentang keberadaan gua yang di berikan oleh syeikh Abdurrauf adalah apabila di tempat itu ditanam padi maka hasilnya tetap sebenih artinya tidak menambah penghasilan maka di sanalah gua itu berada.{{Bio muslim butuh rujukan}} Karena tidak menemukan gua yang dicari akhirnya Syeikh Abdul Muhyi bersama keluarga berpamitan kepada penduduk desa untuk melanjutkan perjalanan mencari gua.{{Bio muslim butuh rujukan}}
Baris 132:
Disamping ahli dalam llmu agama Syeikh Abdul Muhyi juga ahli dalam ilmu kedokteran, ilmu hisab, ilmu pertanian dan juga ahli seni baca AI Qur’an.{{Bio muslim butuh rujukan}} Maka pada saat itu banyak para wali yang datang ke Pamijaian untuk berdialog masalah agama seperti waliyullah dari [[Banten]] Syeikh Maulana Mansyur, putra Sultan Abdul Patah [[Ageng Tirtayasa dari Banten|Ageng Tirtayasa]] keturunan [[Sultan Hasanuddin]] bin [[Sunan Gunungjati]] juga Syeikh Ja’far Shodiq yang makamnya di Cibiuk, Limbangan- [[Garut]].{{Bio muslim butuh rujukan}}
[[Kerajaan Talaga Manggung]] yang dipimpin oleh Prabu Pucuk Umum atau Raden Rangga Mantri yang merupakan cicit Raja Pajajaran [[Prabu Siliwangi]] atau [[Sri Baduga Maharaja]].{{Bio muslim butuh rujukan}}
|