Kekaisaran Akhemeniyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Vedolique (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Subbagian tk. satu dengan tiga "=")
Baris 106:
Pada tahun 480 SM, diperkirakan bahwa sekitar 50 juta<ref>Yarshater ([http://books.google.com/books?id=WBAZAQAAIAAJ&q=%28Meyer+p.85%29 1996, p. 47])</ref> orang tinggal di Kekaisaran Akhaimenia<ref name="Cook">While estimates for the Achaemenid Empire range from 10-80+ million, most prefer 50 million. Prevas ([http://books.google.com/books?id=1S-Q-6jDZ7AC&pg=PA14 2009, p. 14]) estimates 10 million. Strauss ([http://books.google.com/books?id=nQFtMcD5dOsC&pg=PA37 2004, p. 37]) estimates about 20 million. Ward ([http://books.google.com/books?id=8eUTLaaVOOQC&pg=PA16 2009, p. 16]) estimates at 20 million. Scheidel ([http://books.google.com/books?id=6vnkts2rOJUC&pg=PA99 2009, p. 99]) estimates 35 million. Daniel ([http://books.google.com/books?id=AzqbYf9Q_2UC&pg=PA41 2001, p. 41]) estimates at 50 million. Meyer and Andreades ([http://books.google.com/books?id=Uwn9d01zMvAC&pg=PA58 2004, p. 58]) estimates to 50 million. Jones ([http://books.google.com/books?id=75ueY2rqTYMC&pg=PA8 2004, p. 8]) estimates over 50 million. Richard ([http://books.google.com/books?id=toJI-Z_WAC0C&pg=PA34 2008, p. 34]) estimates nearly 70 million. Hanson ([http://books.google.com/books?id=6p5mAAAAMAAJ 2001, p. 32]) estimates almost 75 million. Cowley ([http://books.google.com/books?id=l6JmAAAAMAAJ 1999 and 2001, p. 17]) estimates possibly 80 million.</ref> atau sekitar 44% dari seluruh populasi dunia pada masa itu, menjadikannya kekaisaran dengan jumlah penduduk terbanyak.<ref>See http://www.census.gov/population/international/data/idb/worldhis.php</ref>
 
=== Asal usul ===
{{Main|Akhaimenes|Teispid|Silsilah keluarga Akhaimenid}}
Nama Persia berasal dari suku India-Eropa yang disebut ''Parsua''. Persia merupakan pengucapan Latin dari orang India-Eropa, Parsua, yang menyebut perbatasan wilayah mereka [[Persis]], sesuai nama suku mereka, suatu daerah yang terletak di sebelah utara [[Teluk Persia]] dan sebelah timur [[sungai Tigris]] disebut [[Persis]] (atau dalam bahasa Persia, [[Provinsi Fars|Pars]]).<ref name=enc>{{cite book|title=Encyclopedia of the Peoples of Africa and the Middle East, Volume 1|author=Jamie Stokes|publisher=Infobase Publishing|year=2009|pages=2–3|url=http://books.google.com/?id=stl97FdyRswC&pg=PA2&dq=origin+of+achaemenid+empire+origin#v=onepage&q=origin%20of%20achaemenid%20empire%20origin&f=false|isbn=978-0-8160-7158-6}}</ref> Sejarawan Yunani, [[Herodotos]], menuturkan:<ref>Herodotos, ''Historia'' 1.101 & 125</ref>
Baris 113:
Kekaisaran Akhemeniyah bukanlah kekaisaran Iran pertama. Pada abad keenam SM suku [[bangsa Iran]] lainnya, yaitu bangsa [[Medes]], telah mendirikan [[Kekaisaran Media]].<ref name=enc/> Bangsa Medes pada awalnya merupakan bangsa Iran yang dominan di daerah tersebut, mulai berkuasa pada akhir abad ke-7 SM dan menjadikan [[Persia|Bangsa Persia]] bagian dari kekaisaran mereka. Bangsa-bangsa Iran sendiri memasuki daerah itu sekitar tahun 1000 SM<ref>Mallory, J.P. (1989), In Search of the Indo-Europeans: Language, Archaeology, and Myth, London: Thames & Hudson.</ref> dan pada awalnya berada di bawah kekuasaan [[Kekaisaran Assyria]] (911-609 SM). Akan tetapi, bangsa Medes dan persia (bersama dengan [[bangsa Skythia]] dan [[Babilonia]]) memainkan peranan penting dalam keruntuhan [[Assyria]] melalui kerusuhan internal.
 
=== Perluasan ===
Pada abad ke-5 SM Persia telah menguasai wilayah yang kini menjadi [[Iran]], [[Irak]], pesisir [[Sudan]], [[Eretria]], [[Armenia]], [[Azerbaijan]], [[Pakistan]], [[Afghanistan]], [[Tajikistan]], [[Turkmenistan]], [[Kyrgyzstan]], [[Georgia]], [[Makedonia]], [[Uzbekistan]], [[Turki]], [[Bulgaria]], [[Siprus]], [[Kuwait]], [[Mesir]], [[Suriah]], [[Yordania]], [[Israel]], [[Lebanon]], sebagian [[Yunani]], [[Libya]], bagian utara [[Jazirah Arab]] serta [[India]] barat laut.
=== Perang Yunani-Persia ===
{{Main|Perang Yunani-Persia}}
Setelah menaklukkan Asia Kecil (Turki modern), Persia menempatkan tiran pada tiap negara kota Yunani di sana sebagai pemimpin lokal. Pada tahun 499 SM, [[Aristagoras]], tiran [[Miletos]], bersama dengan satrap Persia, [[Artaphernes]], melaksanakan ekspedisi untuk menaklukkan [[Naxos]]. Tujuan Aristagoras adalah untuk meningkatkan posisinya sendiri di Miletos, baik dalam hal keuangan maupun kekuasaan. Misi itu berakhir dengan kegagalan dan akibatnya pihak Persia berencana untuk memecat Aristagoras dari jabatan tiran. Mengahadapi ancaman pemecatan itu, Aristagoras memilih untuk menghasut negara-negara kota Ionia untuk memberontak melawan kekuasaan Persia. Seluruh Ionia terkena hasutannya, terutama karena mereka juga tidak senang dengan para tiran yang ditunjuk oleh Persia untuk memimpin mereka. maka terjadilah [[Pemberontakan Ionia]]. Pemberontakan juga diikuti oleh kota-kota di [[Aiolis]], [[Doris]], [[Siprus]], dan [[Karia]].
Baris 127:
Persia terus bergerak semakin jauh di Yunani dan menaklukkan kota Athena, yang sudah hampir kosong karena penduduknya telah dievakuasi. Pada akhirnya, dalam suatu pertempuran maritim yang menentukan di [[Pertempuran Salamis]], armada Persia dikalahkan oleh armada gabungan Yunani. Ini membuat Xerxes menarik mundur sebagian besar pasukan daratnya dan kembali ke Persia. [[Mardonios]], seorang jenderal Persia, tetap tinggal di Yunani dan ditugaskan menyelesaikan invasi bersama sisa-sisa pasukan darat Persia. Pada tahun 479 SM, pasukan gabungan Yunani mengalahkan pasukan Mardonios dalam [[Pertempuran Plataia]], dan armada gabungan Yunani menghancurkan armada Persia pada [[Pertempuran Mykale]]. Semua kemenangan Yunani ini mengakhiri invasi Persia.
 
=== Fase kebudayaan ===
Xerxes I digantikan oleh [[Artaxerxes I]] (465–424 SM), yang memindahkan ibu kota dari Persepolis ke [[Babylon]]. Pada masa pemerintahannya [[bahasa Elam]] tak lagi digunakan sebagai bahasa pemerintahan, sedangkan [[bahasa Aram]] menjadi lebih banyak digunakan. Kemungkinan pada pemerintahannya juga kalender matahari digunakan sebagai kalender nasional. Artaxerxes menjadikan [[Zoroastrianisme]] sebagai agama negara sehingga pada masa kini dia disebut juga sebagai [[Konstantinus I|Constantinus]] bagi agama tersebut.
 
Baris 138:
Artaxerxes terus berkuasa dan menjadi raja Akhaimenia yang paling lama memerintah; dia menjadi raja selama sekitar 45 tahun, hingga tahun 358 SM. Selama masa pemerintahannya, Persia mengalami kedamaian dan kestabilan sehingga banyak dibangun monumen. Artaxerxes memindahkan kembali ibu kota ke Persepolis, yang dia perindah, sementara itu Ekbatana, sebagai ibu kota musim panas, diberi banyak tambahan hiasan berupa tiang dan genting yang dilapisi perak dan perunggu. Pada masa pemerintahannya juga, terjadi inovasi luar biasa pada kultus mezbah Zoroaster, dan tersebarnya agama itu ke seluruh [[Asia Kecil]] dan [[Levant]], dari [[Armenia]]. Karena semua kontribusinya terhadap Persia, enam abad kemudian pendiri [[Kekaisaran Sassaniyah|Kekaisaran Persia Kedua]], [[Ardeshir I]], menyatakan diri adalah keturunan Artaxerxes.
 
=== Keruntuhan ===
Artaxerxs II digantikan oleh [[Artaxerxes III]] pada tahun 358 SM. Menurut Plutarkhos, Artaxerxes III berkuasa setelah membunuh delapan saudara tirinya, untuk mengamankan takhtanya.<ref>Hoschander, Jacob. "The Book of Esther in the Light of History: Chapter IV", The Jewish Quarterly Review, New Series, Vol. 10, No. 1 (Jul., 1919), pp. 87–88</ref> Pada tahun 343 SM Artaxerxes III mengalahkan [[Nektanebo II]], mengusirnya dari [[Mesir kuno|Mesir]], dan kembali menjadi Mesir sebagai bagian dari Persia. Masa kekuasaan Persia yang kedua di Mesir ini disebut sebagai dinasti ketiga puluh satu Mesir.{{refn|group=Catatan|name=e|Pada dua masa berbeda, Persia menguasai Mesir meskipun dua kali Mesir berhasil meraih kemerdekaan sementara dari Persia. Setelah praktik [[Manetho]], [[Sejarah Mesri kuno|Sejarawan Mesir]] menyebut periode kekuasaan [[Sejarah Mesir Akhaimenia|Persia di Mesir]] sebagai dinasti kedua puluh tujuh Mesir, berlangsung pada tahun 525–404 SM, hingag kematian II, dan dinasti ketiga puluh satu Mesir, berlangsung pada tahun 343–332 SM, yang dimulai setelah Nektanebo II dikalahkan oleh Artaxerxes III.}} Pada tahun 338 SM Artaxerxes III meninggal karena sebab yang tak jelas. Menurut kuneiform dia mati karena sebab alami namun menurut [[Diodoros Sikolos|Diodoros]], seorang sejarawan Yunani, dia dibunuh oleh [[Bagoas]], salah seorang menterinya.<ref name="a3dead">Chr. Walker, "Achaemenid Chronology and the Babylonian Sources," in: John Curtis (ed.), ''Mesopotamia and Iran in the Persian Period: Conquest and Imperialism, 539-331 B.C.'' (London 1997), page 22.</ref>