Sejarah Kalimantan Selatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 6 sources and tagging 2 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Subbagian tk. satu dengan tiga "=") |
||
Baris 1:
'''Sejarah Kalimantan Selatan''' merupakan catatan historis dari sebuah kawasan yang semula dihuni manusia prasejarah hingga menjadi kawasan provinsial berpemerintahan, yakni provinsi [[Kalimantan Selatan]].
[[Berkas:Gedung_Mahligai_Pancasila.jpg|jmpl|220px|''Gedung Mahligai Pancasila'' salah satu bangunan dalam kompleks rumah jabatan Gubernur Kalimantan Selatan]]
{{col-css3-begin|2}}
Baris 10:
{{col-css3-end}}
{{col-css3-begin|2}}
* 1025, migrasi suku Melayu dari Kerajaan Sriwijaya akibat serangan tentara Cola Mandala (India).
Baris 31:
{{col-css3-end}}
{{col-css3-begin|2}}
* 1520, penobatan Raden Samudera oleh Patih Masih sebagai raja di Muara Kuin dengan gelar [[Pangeran Samudera]].
Baris 60:
{{col-css3-end}}
{{col-css3-begin|2}}
* 1680–1700, masa pemerintahan Sultan Amrulllah Bagus Kasuma (Suria Angsa) kembali, sedangkan adiknya menjadi Sultan Negara (bekas Negara Daha) bergelar Suria Negara.
Baris 118:
{{col-css3-end}}
{{col-css3-begin|2}}
[[Berkas:1. ZM Stoomschip Celebes in gevecht met een Kota Mara 6 aug 1859 Poeloe Kananat opgenomen.jpg|jmpl|[[Kapal uap]] ''Celebes'' berperang melawan benteng rakit apung yang disebut ''Kotamara'' dikemudikan [[suku Dayak|orang Dayak]] pada tanggal [[6 Agustus]] [[1859]] di pulau Kanamit, [[sungai Barito]].]]
Baris 149:
{{col-css3-end}}
{{col-css3-begin|2}}
* 2 Januari 1860, serangan terhadap Kapal van Os di Pulau Petak
Baris 177:
{{col-css3-end}}
{{col-css3-begin|2}}
[[Berkas:Goenong-Tongka.jpg|jmpl|ka|250px|Benteng Gunung Tungka.]]
Baris 220:
{{col-css3-end}}
{{col-css3-begin|2}}
* 28 Januari 1862, Pangeran Hidayatullah dan Ratu Siti masuk Martapura, berdiam di rumah Residen Martapura.
Baris 254:
{{col-css3-end}}
{{col-css3-begin|2}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Groepsportret tijdens een officiële gebeurtenis Bandjermasin TMnr 60051432.jpg|jmpl|ka|250px|Pegawai Kantor Governurment Borneo di Banjarmasin]]
Baris 282:
{{col-css3-end}}
{{col-css3-begin|2}}
* [[17 April]] [[1945]], rakyat Banjarmasin mulai diwajibkan memberi hormat dengan membungkukkan badan kepada setiap tentara Jepang, baik yang naik sepeda, mobil dan sebagainya.
Baris 298:
{{col-css3-end}}
{{col-css3-begin|2}}
* 24 September 1946, penangkapan laskar Saifullah oleh Belanda di Kandangan pada saat pasar malam.
Baris 323:
{{col-css3-end}}
{{col-css3-begin|2}}
* 4 April 1950, penghapusan daerah Banjar, Dayak Besar dan Kalimantan Tenggara dari Republik Indonesia Serikat, kemudian dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Yogyakarta.
Baris 360:
{{col-css3-end}}
{{col-css3-begin|2}}
* 1968–1970, masa Gubernur [[Jamani]].
|