Penaklukan Hijaz oleh Saudi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Oldvader (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Oldvader (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 24:
 
== Penaklukan ==
Alasan terjadinya konflik ini adalah karena Ibnu Saud dari [[Najd]] ingin menguasai [[Hijaz]].<ref name=Al-Khatrash>[http://www.thecherrycreeknews.com/the-hijaz-najd-war-1924-1925/ Dr. Fattouh Al-Khatrash. ''The Hijaz-Najd War (1924 – 1925)]</ref> Pada tanggal 29 Agustus 1924, Bin Saud memulai kampanye militernya melawan Hijaz dengan bergerak maju ke [[Taif]], yang menyerah tanpa perlawanan berarti.<ref name=Al-Khatrash/> Menyusul jatuhnya Taif, pasukan Saudi dan suku sekutu Ikhwan bergerak ke [[Mekah]]. [[Syarif Husain]] berusaha meminta bantuan Inggris, tapi akhirnya ditolak dengan alasan tidak mau ikut campur dalam persoalan internal Muslim.<ref name=Al-Khatrash/> Sementara itu, Raja Hussein bin Ali melarikan diri dari Mekah ke Jeddah, setelah menolak tawaran bantuan dari putranya, Raja [[Abdullah I dari Yordania|Abdullah dari Transyordan]].<ref name=Al-Khatrash/> Kota Mekah jatuh tanpa perlawanan pada 13 Oktober 1924.<ref name=Al-Khatrash/> Konferensi Islam yang diadakan di [[Riyadh]] pada 29 Oktober 1924, mengukuhkan pengakuan [[Dunia Islam]] atas kekuasaan Ibn-Saud terhadap [[Mekah]].
 
Dengan kemajuan pasukan Saudi dan pengepungan yang dilakukan di [[Jeddah]], pasukan Hijaz mulai kalah.<ref name=Al-Khatrash/> Kota [[Madinah]] menyerah pada 9 Desember 1925, {{Efn|Madinah menyerah pada 9 Desember menurut Fattouh Al-Khatrash<ref name="Al-Khatrash" /> tapi menurut [[Universitas Indiana]], menyerah pada 5 Desember.<ref>{{Cite web|url=http://www.indiana.edu/~league/1925.htm|title=Chronology 1925|website=www.indiana.edu|access-date=2019-06-03}}</ref>|name=|group=}} dan [[Yanbu]] jatuh 12 hari kemudian.<ref name=Al-Khatrash/> Jeddah diserahkan kepada Sultan Abdulaziz dari Najd dan pasukan Saudi pada Desember 1925, dan pasukan Saudi memasuki gerbang pada 8 Januari 1926, setelah penyerahan dan perjanjian damai dinegosiasikan antara Raja bin Ali, Sultan Abdulaziz, Konsul Inggris, dan Wali kota Jeddah Sheikh Abdullah Alireza.