Perjanjian Lama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 443:
Septuaginta awalnya digunakan oleh kaum Yahudi dalam periode [[Helenisasi]] secara menyeluruh, sehingga pengetahuan mereka tentang [[Bahasa Yunani Koine|bahasa Yunani]] menjadi lebih baik dibandingkan dengan bahasa Ibrani mereka. Makin meningkatnya jumlah orang non Yahudi yang memeluk Kekristenan menciptakan suatu kebutuhan akan penerjemahan Kitab Suci Ibrani ke dalam bahasa Yunani dan [[bahasa Latin|Latin]]. Tiga penerjemah awal yang paling diakui adalah [[Akwila dari Sinope]], [[Symmakus (penerjemah)|Symmakus]], dan [[Theodotion]]; dalam [[Heksapla]] karyanya, [[Origen]] menempatkan edisi teks Ibrani di sebelah [[Secunda (Heksapla)|salinannya dalam alfabet Yunani]] dan empat terjemahan paralel: karya-karya Akwila, Symmakus, Theodotion, dan Septuaginta. Yang disebut "edisi kelima" dan "keenam" merupakan dua terjemahan Yunani lainnya yang diduga secara ajaib ditemukan oleh para pelajar di luar kota [[Yerikho]] dan [[Nikopolis]]: keduanya ini lalu ditambahkan ke dalam Oktapla karya Origen.<ref>{{en}} Cave, William. ''[http://books.google.no/books?id=-L5UAAAAYAAJ&pg=PA406 A complete history of the lives, acts, and martyrdoms of the holy apostles, and the two evangelists, St. Mark and Luke]'', Vol. II. Wiatt (Philadelphia), 1810. Accessed 6 Feb 2013.</ref>
 
Pada tahun 331, [[Constantinus I dan Kristen|Kaisar Konstantinus I]] menugaskan [[Eusebius dari Kaisarea]] untuk memberikan [[Lima Puluh Alkitab Konstantinus|lima puluh Alkitab]] untuk [[Gereja Ortodoks Konstantinopel|Gereja Konstantinopel]]. [[Athanasius]]<ref>''Apol. Const. 4''</ref> mencatat para ahli kitab [[Pusat awal Kekristenan#Aleksandria|Aleksandria]] sedang mempersiapkan Alkitab-Alkitab untuk Kaisar [[Konstans]] pada sekitar tahun 340. Hanya sedikit hal lainnya yang diketahui, kendati ada banyak spekulasi seputar hal tersebut. Sebagai contoh, ada dugaan bahwa hal ini mungkin mendorong adanya pendaftaran kanon, dan bahwa [[Kodeks Vaticanus]] dan [[Kodeks Sinaiticus]] merupakan beberapa contoh dari Alkitab-Alkitab ini. Bersama dengan [[PeshittaPesyita]] dan [[Kodeks Alexandrinus]], semuanya ini merupakan Alkitab-Alkitab Kristen paling awal yang masih ada hingga sekarang.<ref>''The Canon Debate'', pp. 414–15, for the entire paragraph</ref> Tidak ditemukan bukti dalam [[Konsili Nicea I#Kanon Alkitab|kanon-kanon Konsili Nicea Pertama mengenai adanya suatu penetapan kanon Alkitab]]; namun [[Hieronimus]] (347–420), dalam ''Prologue to Judith'', membuat klaim bahwa [[Kitab Yudit]] "ditetapkan oleh Konsili Nicea untuk dimasukkan dalam keseluruhan Kitab Suci".<ref>{{CathEncy|wstitle=Book of Judith}} Canonicity: "..."the Synod of Nicaea is said to have accounted it as Sacred Scripture" (Praef. in Lib.). It is true that no such declaration is to be found in the Canons of Nicaea, and it is uncertain whether St. Jerome is referring to the use made of the book in the discussions of the council, or whether he was misled by some spurious canons attributed to that council".</ref>
 
==== Alkitab Latin ====
Baris 457:
Versi Ibrani, Yunani, dan Latin dari Alkitab Ibrani merupakan versi-versi Perjanjian Lama yang paling dikenal baik, namun ada juga versi lainnya. Pada kurun waktu yang kurang lebih sama dengan proses pembuatan Septuaginta, berbagai terjemahan sedang dibuat ke dalam [[bahasa Aram]] (Aramaik), bahasa kaum Yahudi yang tinggal di [[Palestina]] dan [[Timur Dekat]], serta kemungkinan besar merupakan [[bahasa Aram Yesus|bahasa yang digunakan Yesus]]. Terjemahan-terjemahan ini disebut [[Targum]] Aramaik, dari sebuah kata yang berarti "terjemahan", dan digunakan untuk membantu jemaat Yahudi agar dapat memahami kitab suci mereka.{{Sfn | Würthwein | 1995 | pp = 79–90, 100–4}}
 
Untuk umat Kristen Aram, ada suatu terjemahan dalam [[bahasa Suryani]] (Suriah) dari Alkitab Ibrani yang disebut [[PeshittaPesyita]]; selain itu ada juga versi-versi dalam [[bahasa Koptik]] (bahasa sehari-hari di Mesir pada abad-abad awal Kekristenan, turunan dari bahasa Mesir kuno), [[Bahasa Ge'ez|bahasa Ethiopik]] (untuk digunakan dalam gereja Ethiopia, salah satu gereja Kristen tertua), [[bahasa Armenia]] (Armenia merupakan yang pertama mengadopsi Kekristenan sebagai agama resminya), dan [[bahasa Arab]].{{Sfn | Würthwein | 1995 | pp = 79–90, 100–4}}
 
== Perjanjian Lama dan teologi Kristen ==