Pengguna:Altair Netraphim/Bookmark5: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 27:
Melalui surat-suratnya yang ditujukan kepada [[Stella Zeehandelaar]], Kartini mengaku bahwa dia sudah mendengar bisikan perubahan jauh sebelum dia mengenal kata “emansipasi” dari teman-temannya yang berada di Eropa. Jiwa emansipasi sudah lebih dahulu dikenalnya daripada namanya. Dia hanya bisa memberi nama: perubahan. Hal itu menunjukkan bahwa gerakan feminisme telah mencapai taraf klimaks dan sukses dalam memperjuangkan harkat dan martabat kaum wanita.<ref>{{Cite web|last=Izad Minggu|first=Rohmatul|date=12 November 2017|title=Emansipasi|url=https://geotimes.id/opini/emansipasi/|website=Geotimes|access-date=1 Juli 2021}}</ref>
 
           <blockquote>Ada bisikan-bisikan yang menekan hatiku, membuahkan kerinduan akan perubahan untuk sebuah masa. Bisikan itu tidak hanya datang dari luar, dari mereka yang sudah beradap, dari benua Eropa namun sudah sejak ketika kata ‘emansipasi’ belum terdengar olehku, ketika kata itu belum punya arti bagiku, dan artikel-artikel dan buku-buku tentang hal itu masih jauh dari jangkauan, telah tumbuh dalam diriku kerinduan yang teramat kuat akan sebuah kebebasan dan kemerdekaan. Keadaan dan situasi di sekeliling sungguh mengiris hatiku, membawa kepedihan yang dalam.</blockquote>
 
 
Jadi, Kartini menginginkan perubahan. Seluas mana dan secepat apa perubahan itu harus dilakukan hal itu menjadi pemikirannya yang tidak pernah henti. Yang pasti, perubahan itu harus mulai dari dirinya, dari lingkungannya. Ia siap mengambil risiko dalam perubahan itu. Obsei Kartini pda perubahan begitu kuat sampai dia siap bersembunyi dalam perubahan itu tidak perlu tampil. Dia juga terobsesi pada perubahan karena tanpanya dia akan terus menderita, orang lain juga. Demikianlah kerinduannya akan perubahan bersifat sosial. Isi perubahan itu kurang lebih ini :
 
           <blockquote>“perempuan modern dan independen, yang melangkah dengan percaya diri dalam hidupnya, ceria dan kuat, antusias dan punya komitmen, bekerja tidak hanya untuk kepuasan dirinya namun juga memberikan dirinya untuk masyarakat luas, bekerja untuk kebaikan sesamanya.”</blockquote>
 
 
Itulah kurang lebih arah dari perubahan yang diimpikan oleh Kartini. Itulah arti emansipasi bagi seorang Kartini. Itulah ukuran yang baru yang dipakai Kartini untuk menilai hidupnya dan hidup orang lain.
 
           Perubahan itu kiranya juga sudah menjadi kehendak zaman Informasi yang ia terima dari pelbagai penjuru dunia hanya menegaskan bahwa perubahan itu sudah menjadi tuntutan banyak orang.
 
== Lihat pula ==