Perilaku keorganisasian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
WikiDreamer Bot (bicara | kontrib)
Youlhee82 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Perilaki Organisasi''' adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).

'''Perilaku organisasi''' juga dikenal sebaagaisebagai '''Studi tentang organisasi'''. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari [[organisasi]], dengan memanfaatkan metode-metode dari [[ilmu ekonomi|ekonomi]], [[sosiologi]], [[ilmu politik]], [[antropologi]] dan [[psikologi]]. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang [[Sumber daya manusia]] dan [[psikologi industri]] serta [[perilaku organisasi]].
 
== Tinjauan umum ==
Baris 31 ⟶ 33:
 
Bidang ini sangat berpengaruh dalam dunia bisnis dengan para praktisi seperti [[Peter Drucker]] dan [[Peter Senge]] yang mengubah penelitian akademik menjadi praktik bisnis. Perilaku organisasi menjadi semakin penting dalam ekonomi global ketika orang dengan berbagai latar belakang dan nilai budaya harus bekerja bersama-sama secara efektif dan efisien. Namun bidang ini juga semakin dikritik sebagai suatu bidang studi karena asumsi-asumsinya yang etnosentris dan pro-kapitalis (lihat [[Studi Manajemen Kritis]])
 
== Terdapat 4 aturan kinerja dalam suatu bisnis:==
 
# Produktivitas yang efektif dan efisien, yakni minimal biaya denga tepat guna atau sasaran.
# Absensi, yakni rasio antara jumlah jam kerja dengan jam kerja seharusnya.
# Kepuasan kerja
# Tingkat perputaran tenaga kerja (Labor turn over), yakni perbandingan antara jumlah karyawan yang masuk dan yang keluar dibagi jumlah tenaga kerja.
 
== Tantangan Bisnis yang akan datang ==
 
# Masalah: Meningkatnya produktivitas tenaga kerja. Tantangan bisnis ke depan adalah bagaimana menciptakan keunggulan bersaing dan mempertahankan kesinambungan bisnis sehingga tuntutan peningkatan produktivitas kerja menjadi suatu keharusan. Upaya peningkatan produktivitas kerja diantaranya melalui perubahan perilaku.
# Peningkatan keahlian tenaga kerja. Keahlian dinyatakan dalam 3 bentuk: keahlian berkonsep, keahlian teknis dan keahlian teknologi.
# Menurunnya tingkat kesetiaan karyawan
# Respon atas era globalisasi (hilangnya batas waktu dan ruang), yakni globalisasi ekonomi dan globalisasi perusahaan.
# Budaya keanekaragaman tenaga kerja.
# Munculnya peniru temporer, yakni terdapat pergantian karena adanya persaingan sehingga daur hidup produk semakin singkat. Untuk itu produk yang jenuh membutuhkan inovasi-inovasi, salah satunya dengan cara menaikkan tingkat ketrampilan.
# Peningkatan kualitas pelayanan, produk, dan layanan purna jual.
# Tuntutan dalam beretika bisnis.
 
== Rujukan ==