Saut Situmorang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: {{Normdaten}} → {{Authority control}}
Baris 25:
}}
 
'''Saut Situmorang, B.A.''' ({{lahirmati|[[Tebing Tinggi]]|29|6|1966}}) adalah seorang [[penulis]] [[puisi]], [[cerita pendek]], dan [[esai]] asal Indonesia. Selain dikenal sebagai penyair, Situmorang adalah seorang editor, penerjemah dan kurator sastra.
 
== Latar belakang ==
Saut Situmorang lahir di sebuah gedung bioskop di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, 29 Juni 1966, tapi dibesarkan di Asrama Kodam I/Bukit Barisan, Medan Sunggal, Medan, ketika Indonesia dpimpin oleh Jenderal Besar Soeharto dengan rezim militernya. Lulus dari pendidikan tingkat menengah pertama, Saut melanjutkan studi di [[SMA Negeri 1 Medan]] yang dikenal sebagai almamater banyak panglima komando daerah militer di Indonesia, namun keluar dan sempat pindah ke beberapa sekolah, termasuk di Yogyakarta, akibat kenakalannya yang kental dengan jiwa pemberontak.
 
Lulus dari SMA Mataram, Saut melanjutkan studi Sosiologi di [[Universitas Widya Mataram]], yang terhitung baru didirikan oleh [[Hamengkubuwana IX]] bersama Putra Mahkota KGPH Mangkubumi (sekarang bertahta sebagai [[Hamengkubuwana X]]) pada 7 Oktober 1982 di Yogyakarta. Terpikat dengan karya-karya penulis [[Ernest Hemingway]], Saut memilih untuk kembali ke Medan dan menempuh studi Sastra Inggris di [[Universitas Sumatera Utara]], namun tidak selesai. Sebagai mahasiswa Sastra Inggris USU, Saut sempat menulis cerita pendek yang dibukukan dalam antologi bersama. Saut merantau ke Selandia Baru yang saat itu sudah dianggap sebagai sebuah negara maju, setara dengan Australia, Jepang, dan Belanda. Di Selandia Baru, Saut mengambil beberapa kelas, termasuk perfilman, di Victoria University of Wellington (Maori: ''Te Herenga Waka),'' dalam rangka melanjutkan studi Sastra Inggris selama dua tahun dan berhasil meraih gelar ''Bachelor of Arts'' dengan baik. Ia sempat menempuh pendidikan S-2 Sastra Indonesia (tidak selesai) di [[University of Auckland]], Selandia Baru,dengan tesis mengenai sajak-sajak Chairil Anwar yang dikenal memiliki tingkat kerumitan tinggi hingga tidak dituntaskannya. Saut pernah dipercaya mengajar Bahasa dan Sastra Indonesia selama beberapa tahun di kedua almamaternya tersebut.
Baris 38:
 
== Penghargaan dan kiprah kesenian ==
Mendapat Poetry Award untuk puisi-puisi bahasa Inggrisnya dari Victoria University of Wellington (1992) dan University of Auckland (1997) di Selandia Baru. Sebuah Haiku-nya dalam bahasa Inggris, ''Such Boredom'' -- pemenang—pemenang pertama Lomba Haiku International Poetry Competition yang diselenggarakan oleh New Zealand Poetry Society pada tahun 1992 -- dikoleksi1992—dikoleksi oleh sebuah museum Haiku di [[Kyoto]], [[Jepang]]. Pada Februari 1994, Saut Situmorang diundang baca-puisi dalam program New Wellington Poets oleh New Zealand Poetry Society di Oriental Parade Arts Centre, Wellington, Selandia Baru. Awal tahun 2000 sebuah film dokumenter (10-menit) tentangnya berjudul ''Saut Situmorang'' dibuat oleh Peter Larsen di [[Auckland]], Selandia Baru. Selama di Selandia Baru aktif terlibat dalam dunia ''poetry-reading bar'' dan café kota Wellington dan Auckland.
 
Diundang sebagai salah seorang pembicara pada Kongres Cerpen Indonesia Ke-2, Februari 2002 di Negara, Bali; diundang baca-puisi pada Maret 2003 dalam acara Sorak-sorai Identitas di Studio Budaya & Galeri Langgeng, Magelang, Jawa Tengah; diundang membacakan orasi budayanya bersama Gus Dur (Abdurrahman Wahid) di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, 29 Juni 2004; diundang baca-puisi di kota Hamburg dan Berlin, Jerman, pada Januari 2005; diundang baca-puisi oleh Dewan Kesenian Jakarta untuk acara Tadarus Puisi di Teater Kecil TIM pada 6 Oktober 2006; diundang sebagai pembicara pada Kongres Cerpen Indonesia V di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Oktober 2007; diundang sebagai pembicara pada Temu Sastrawan Indonesia 2 di Pangkalpinang, Bangka-Belitung, 30 Juli-2 Agustus 2009; diundang baca-puisi pada Aceh International Literary Festival, Banda Aceh, 5-6 Agustus 2009; diundang ke acara Sepuluh Jam Temu Sastra Indonesia di Paris, Prancis, 9 November 2012. Diundang baca puisi pada April-Mei 2013 ke What Is Poetry? Festival di Afrika Selatan dan festival HIFA di Zimbabwe, dan diundang ke acara Poetry On The Road di Bremen, Jerman pada Juni 2013. Menjadi “guest poet” pada Pesta Puisi 3 Kota (Bandung, Jogja, Denpasar) pada bulan Februari 2015. Pada Maret 2015 diundang sebagai pembicara dan baca puisi ke acara ASEAN Literary Festival 2015. Juga sering diundang sebagai pembicara di kampus-kampus Sastra di Indonesia.
Baris 49:
Pada hari Kamis 8 September 2016 Saut Situmorang dijatuhi hukuman percobaan 10 bulan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur karena terbukti bersalah melakukan penghinaan dan pencemaran nama baik Fatin Hamama, istri dari pemikir tasawuf Nursamad Kamba, lewat media sosial Facebook berdasarkan UU ITE. Kasus ini adalah buntut dari penolakannya atas terbitnya buku ''33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh'' (2013) di mana nama [[Denny JA]] dimasukkan sebagai salah satu tokohnya.
 
Selain melayangkan kritik keras atas [[Goenawan Mohamad]], [[Nirwan Dewanto|Nirwan Dewanto,]], [[Ayu Utami]] dalam media sastra yang diampunya bersama Wowok Hesti Prabowo, ''Boemipoetra'', Saut dikenal lantang menunjukkan plagiarisme dilakukan oleh [[Taufiq Ismail]] atas karya penyair Amerika bernama Douglas Malloch (1877 – 1938) berjudul ''Be the Best of Whatever You Are''. {{refn|group=note|name=plagiarisme|''[[Boemipoetra]]'' didirikan Saut Situmorang dan Wowok Hesti Prabowo. Dalam ''Manifesto Boemipoetra'', mereka memandang kondisi Sastra Indonesia saat ini memperlihatkan gejala berlangsungnya dominasi sebuah komunitas dan azas yang dianutnya terhadap komunitas-komunitas sastra lainnya. Dominasi itu bahkan tampil dalam bentuknya yang paling arogan, yaitu merasa berhak merumuskan dan memetakan perkembangan Sastra Indonesia menurut standar estetika dan ideologi yang dianutnya. Kondisi ini jelas meresahkan komunitas-komunitas sastra yang ada di Indonesia karena kontra-produktif dan destruktif bagi perkembangan Sastra Indonesia yang sehat, setara, dan bermartabat dalam pluralisme ideologi dan estetika.<ref>{{cite web|url=https://boemipoetra.wordpress.com/2011/03/31/plagiarisme-taufiq-ismail-2/|title=Plagiarisme Taufiq Ismail|authors=|publisher=Boemipoetra|date=1 Maret 2011|accessdate=23 Agustus 2015}}</ref>}}
 
Maret 2018, Saut Situmorang dituduh sebagai sosok yang membawa ajaran komunisme Partai Komunis Indonesia dan dilarang tampil dalam Kuliah Umum bertema ''Sastra dan Politik'' di Kampus Universitas Negeri Jember (Unjem), Jember, Jawa Timur, walau Saut sebenarnya secara resmi diundang oleh ''Komunitas Tanah Liat'', sebuah komunitas pegiat teater di Jember.
 
== Pranala luar ==
Baris 74:
== Saut Situmorang dalam budaya pop ==
 
* Beberapa puisinya telah dijadikan lagu dan komposisi musik eksperimental oleh Agoni Jogja, Doddy B. Priambodo, Han Farhani (album disebabkan oleh Saut (2018) dan Septian Dwi Cahyo serta diikutkan dalam album Tanah Borneo (2013).{{NormdatenAuthority control}}
 
[[Kategori:Penulis Indonesia]]