Nama "Banowati" atau "Banumati" sebagai istri [[Duryodana]] tidak pernah tercatat secara spesifik dalam kitab ''Mahabharata'' berbahasa [[Sanskerta]], tetapi petunjuk tentang keberadaan istri [[Duryodana]]keberadaannya tercatat beberapa kali dalam kitab tersebut. Pertama, dalam buku ''[[Salyaparwa]]'', yang mengandung kisah ratapan Duryodana akan nasib ibu dari [[Laksmanakumara]], (putranya yang gugur di [[perang Kurukshetra]]). Kemudian dalam ''[[Santiparwa]]'', [[Gandari]] (ibu Duryodana) menyebutkan deskripsi tentang menantunya tanpa menyebut namanyanama. Dalam buku ''[[Santiparwa]]'', [[Resi]] [[Narada]] menceritakan kembali kisah persahabatan antara Duryodana dengan [[Karna]]. Dalam kisah tersebut, Narada menuturkan bagaimana Karna membantu Duryodana dalam usaha memboyong putri Raja [[kerajaan Kalinga|Kalinga]] dari suatu [[sayembara]], tanpa menyebut nama sang putri. Karena nama istri Duryodana tidak tercatat dalam wiracarita tersebut, maka namanya diciptakan dalam sejumlah cerita rakyat di [[India Selatan]].<ref>{{Cite book|last=Sharma|first=Arvind|url=https://books.google.com/books?id=KnCxH85Vra4C&q=duryodhana+wife&pg=PA298|title=Essays on the Mahābhārata|date=2007|publisher=Motilal Banarsidass Publishe|isbn=978-81-208-2738-7|language=en}}</ref>