Suku Karo: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 375:
[[Berkas:Desa Perteguhen, Simpang Empat, Karo.jpg||thumb|upright|Gereja GBKP dan [[Masjid]] yang berhadapan di [[Perteguhen, Simpang Empat, Karo|Desa Perteguhen]] ]]
 
Mayoritas pendudukorang Karo memeluk [[agama]] [[Kristen]] sekitar 70% (mayoritas [[Protestan]] 55% dan 15% [[Katolik]]), dan [[Islam]] 24%. Sekitar 3% masih menganut aliran kepercayaan lama yakni [[Pemena]]<ref name="Karo"/>. Lalu ada sebagian kecil yang beragama [[Hindu]] yaitu sekitar 2%. Ada pula agama lainnya yang dianut sukuorang Karo seperti ([[Agama Buddha|Buddha]], [[Pelebegu]]|''Pelebegu/Sipelebegu'']], ''Perbegu/Parbagu'', & [[Paganisme]]) sekitar 1%
 
Sebagian kecil masyarakatorang Karo di desa Pintu Besi, Kecamatan [[Sinembah Tanjung Muda Hilir, Deli Serdang|Sinembah Tanjung Muda Hilir]], [[Deli Serdang]] menganut agama [[Hindu]] yang dimana memiliki kemiripan dengan agama [[Hindu Bali]] mulai dari tempat ibadah berupa [[pura]] hingga upacara keagamaan. <ref>[https://medanbisnisdaily.com/m/news/online/read/2020/03/25/103996/melihat_umat_hindu_di_tanah_karo/]</ref>
 
Rata-RataUmumnya pemeluk agama [[pemena]] (agama awal & agama asli Karo) berada di desa2/kuta2 (dalam bahasa Karodesa yang berartiberada kampung/desa)di utamanyadekat yangatau beradadi didekat/dikakikaki gunung Sinabung.
 
Pemeluk [[Agama asli Nusantara|agama tradisional]]/kepercayaan lama (menyembah berhala) lainnya dapat ditemui di pedalaman dan mereka nyaris punah. Agama Lainnya pun terutama [[agama Buddha]] dapat kita temuiditemui di perkotaan namun jumlahnya sangat sedikit.
 
=== Gereja yang didominasi suku Karo ===