Museum Keraton Solo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
FianM (bicara | kontrib)
k menambahkan pranala dalam
Sumini 77 (bicara | kontrib)
k menambahkan isi
Baris 1:
{{tanpa referensi|date=2012}}
[[Berkas:Keraton Surakarta.JPG|jmpl|Foto bagian depan Keraton Kasunanan Surakarta]]
'''Museum Keraton Surakarta Hadiningrat''' atau '''Museum Keraton Solo''' adalah [[museum]] khusus yang mengoleksi benda-benda budaya peninggalan Karaton Paku Buwono Solo. Museum Keraton terbagi menjadi dua bangunan utama di bagian barat dan timur. Kedua bangunan memiliki ruangan-ruangan yang memuat hasil kriya [[Keraton Surakarta Hadiningrat|Keraton Surakarta]]. Di bagian depan museum terdapat ruangan Sasana Sumewa yang berisi sebuah [[meriam]] [[perunggu]] yang bernama Kyai Rancawara. Bangunan ini dulu digunakan sebagai tempat Pasewakan Agung, yaitu pertemuan antara [[Raja (gelar)|raja]] dan para pesuruhnya. Di dalam ruangan bernama Siti Hinggil Lor terdapat [[Takhta|singgasana]] raja yang bernama Dhampar Kencana. Benda-benda yang dikoleksi berupa peninggalan Keraton Kasunanan Surakarta dan beberapa pecahan [[candi]] yang ditemukan di [[Jawa Tengah]]. Bentuknya berupa alat masak [[abdi dalem]], [[senjata]]-senjata kuno yang digunakan [[keluarga]] kerajaan dan peralatan [[Seni|kesenian]]. Selain itu, terapat juga [[Kereta kuda|kereta kencana]], [[topi]] kebesaran [[Pakubuwana VI]], [[Pakubuwana VII]], serta [[Pakubuwana X]]. Bangunan museum sebelumnya digunakan sebagai gedung [[Kantor|perkantoran]]. Tiap ruangan kemudian dipugar menjadi ruang pamer museum. Pemugaran museum terakhir kali dilakukan pada tahun 2003. Pengelolaan museum diserahkan kepada Keraton Surakarta dan [[pemerintah]] [[Kota Surakarta]]. Alamat museum di Jalan Sidikoro, [[Baluwarti, Pasar Kliwon, Surakarta|Baluwarti]], [[Pasar Kliwon, Surakarta|Pasar Kliwon]], Kota Surakarta, Jawa Tengah. [[Sistem koordinat geografi|Titik koordinat]]<nowiki/>nya di 7°34’41.5” Lintang Selatan dan 110°49’39.6” Bujur Timur. Museum dapat diakses dari [[Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo|Bandar Udara Adi Sumarmo]] (17,8 km), [[Stasiun Solo Kota]] (2 km), [[Stasiun Solo Balapan]] (4,8 km), atau [[Terminal Tirtonadi]] (5,8 km).<ref>{{Cite book|last=Rusmiyati, dkk.|date=2018|url=http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/5cff5ee7b646044330d686cd/9d1f628b443fbe96e99a3f02a7291055.pdf|title=Katalog Museum Indonesia Jilid I|location=Jakarta|publisher=Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman|isbn=978-979-8250-66-8|page=|pages=432-433|url-status=live}}</ref>
''' Keraton Kasunanan Surakarta ''' terletak di pusat [[Kota Surakarta|kota Solo]], Kelurahan [[Baluwarti, Pasar Kliwon, Surakarta|Baluwarti]], Kecamatan [[Pasar Kliwon, Surakarta|Pasar Kliwon]], Kota Surakarta. Pembangunan [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|keraton]] dilakukan dari tahun 1743 hingga 1745. Konstruksi bangunan keraton menggunakan bahan kayu [[jati]] yang diperoleh dari Alas Kethu di dekat kota [[Kabupaten Wonogiri|Wonogiri]].
 
== Arsitektur ==
''' Keraton Kasunanan Surakarta ''' terletak di pusat [[Kota Surakarta|kota Solo]], Kelurahan [[Baluwarti, Pasar Kliwon, Surakarta|Baluwarti]], Kecamatan [[Pasar Kliwon, Surakarta|Pasar Kliwon]], Kota Surakarta. Pembangunan [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|keraton]] dilakukan dari tahun 1743 hingga 1745. Konstruksi bangunan keraton menggunakan bahan kayu [[jati]] yang diperoleh dari Alas Kethu di dekat kota [[Kabupaten Wonogiri|Wonogiri]].
 
[[Arsitek]] keraton ini adalah [[Pangeran Mangkubumi]], kerabat [[Susuhunan]] (raja Solo) yang kelak memberontak dan berhasil mendirikan [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|kesultanan Yogyakarta]] dengan gelar Sultan [[Hamengkubuwana I|Hamengku Buwana I]]. Jadi tidak mengherankan jika bangunan kedua keraton memiliki banyak kesamaan. Setelah pembangunan selesai, keraton baru yang diberi nama Keraton Surakarta Hadiningrat tersebut resmi digunakan oleh raja pada tanggal 17 Februari 1745.
Baris 11 ⟶ 14:
Dari Siti Hinggil, pengunjung akan memasuki Kori Renteng, Kori Mangu, dan Kori Brojonolo. Mereka yang melewati [[pintu]]-[[pintu]] ini diminta untuk meneguhkan hati, membuang rasa ragu, dan memantapkan pikiran untuk selalu waspada. Sesudah itu, pengunjung sampai di pelataran Kamandungan Lor, kemudian Sri Manganti, dan akhirnya museum keraton bernama [[Museum]] [[Keraton]] [[Surakarta]] Hadiningrat.
 
== Koleksi ==
Dalam museum pengunjung dapat menyaksikan benda-benda peninggalan Keraton Kasunanan Surakarta dan beberapa fragmen candi yang ditemukan di Jawa Tengah. Koleksinya antara lain alat masak abdi dalem, senjata-senjata kuno yang digunakan keluarga kerajaan, juga peralatan kesenian. Koleksi menarik lain adalah kereta kencana, topi kebesaran Paku Buwana VI, Paku Buwana VII, serta Paku Buwana X.
 
Baris 17 ⟶ 21:
Terakhir, ada menara yang disebut Panggung Sanggabuwana. Konon, menara digunakan oleh Susuhunan untuk bersemadi dan bertemu Nyai Roro Kidul, penguasa Pantai Selatan. Selain sebagai tempat semadi, menara ini juga berfungsi sebagai menara pertahanan untuk mengontrol keadaan di sekeliling keraton.
 
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Museum di Kota Surakarta]]