Jamur tiram: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: {{commons|Category:Pleurotus ostreatus}} → {{commons}}
Fardhan Arief (bicara | kontrib)
Baris 79:
 
== Budidaya ==
[[Berkas:Pleurotus pulmonarius of private cultivation.jpg|300px|jmpl|]]
[[Berkas:Pleurotusjf.JPG|300px|jmpl|Budidaya jamur tiram dengan baglog. Baglog merupakan media tanam substrat steril tempat tumbuh dan meletakkan bibit jamur tiram. Bahan utama baglog adalah serbuk gergaji, dedak dan kapur pertanian. Baglog dibungkus plastik berbentuk silinder, dimana salah satu ujungnya diberi lubang sehingga jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar. Baglog dapat dibuat sendiri atau membeli dari petani jamur atau toko pertanian online.]]
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk.<ref name=gintwa/> Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu.<ref name=awg/> Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, [[substrat]] yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya.<ref name=gintwa/> Dalam budidaya jamur tiram dapat digunakan substrat, seperti kompos serbuk gergaji kayu, ampas tebu atau sekam.<ref name=gintwa/> Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jamur tiram adalah faktor ketinggian dan persyarataan lingkungan, sumber bahan baku untuk substrat tanam dan sumber bibit.<ref name=gintwa/> [[Miselium]] dan tubuh buahnya tumbuh dan berkembang baik pada suhu 26-30&nbsp;°C.<ref name=awg/> Jamur tiram (''Pleurotus ostreatus'') mulai dibudidayakan pada tahun 1900. Budidaya jamur ini tergolong sederhana.<ref name=gintwa/> Jamur tiram biasanya dipeliharan dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.<ref name=awg/>
 
Baris 86 ⟶ 88:
 
=== Media lain ===
Selain jerami, media lain yang dapat digunakan seperti media serbuk gergaji yang mengandung [[selulosa]], [[lignin]], [[pentosan]], zat ekstraktif, [[abu]], jerami padi, media limbah kapas, alang-alang, daun pisang, tongkol jagung, klobot jagung, gabah padi, sabut kelapa dan lain sebagainya.<ref name=trubus/> Tetapi, tetap saja pertumbuhan yang paling baik ada di media serbuk gergaji dan merang.<ref name=trubus/> Penyebabnya adalah karena jumlah [[lignoselulosa]], [[lignin]], dan [[serat]] pada serbuk gergaji dan merang memang lebih tinggi.<ref name=trubus>Trubus. 2007. Pijakan anyar jamur tiram. Jakarta: Trubus Swadaya. Hal. 21-27.</ref>
Sebagai contohnya dalam pembuatan media jerami padi, bahan-bahan yang digunakan adalah 15-20% jerami padi, 2.5% bekatul kaya karbohidrat, karbon, dan [[vitamin]] B komplek yang bisa mempercepat pertumbuhan dan mendorong perkembangan tubuh buah jamur, 1-1.5% kalsium karbonat atau kapur menetralkan media sehingga dapat ditumbuhi oleh jamur ([[pH]] 6,8 – 7,0).<ref name=trubus/> Selain itu, kapur juga mengandung kalsium sebagai penguat batang / akar jamur agar tidak mudah rontok.<ref name=trubus/> 0.5% gips dapat memperkukuh struktus suatu bahan campuran, dan terakhir 0.25% pupuk TS sebagai nutrisi.<ref name=parlin>Parlindungan, A.K. 2000. Perbandingan pertumbuhan dan
produksi jamur Tiram Kelabu (Pleurotus sajor caju) pada beberapa medium alternatif. ''Jurnal Natur Indonesia'' 3: 39-46.</ref><ref name=trubus/>