Mohammad Zamroni: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 11:
}}
'''Mohammad Zamroni''' ({{lahirmati|[[Jepara]],[[Jawa Tengah]]
Mohammad Zamroni beserta kawan-kawannya (termasuk [[Soe Hok Gie|Soe Hok-gie]]) sering mengadakan orasi politik di depan [[Universitas Indonesia]] dalam rangka memberi kritik kepada pemerintah.<ref name="soe" /> Kariernya sebagai pengajar di sekolah sebagai pengajar [[agama Islam]], dan ia menjadi asisten DPR sejak 1967, kemudian menjadi wakil ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).<ref name="Ens" /> Kegiatan organisasinya dimulai sebagai sekretaris Pelajar Islam Indonesia (PII) di kota Kudus, [[Jawa Tengah]].<ref name="Ens" /> Ia juga menjadi sekretaris jenderal, pucuk pimpinan Ikatan Pelajar [[Nahdatul Ulama]] di [[Yogyakarta]].<ref name="Ens" /> Pada tahun 1954, ia menjabat sebagai ketua presidium KAMI Pusat, yaitu tahun 1965 bersama wakil-wakilnya, [[Cosmas Batubara]] (menjadi menteri Perumahan Rakyat Kabinet Pembangunan IV), David Napitupulu, Ilyas, dan Mar'ie Mohammad.<ref name="Ens" /><ref name="Sud">{{id}}J.B. Sudarmanto., Tengara Orde Baru: kisah Harry Tjan Silalahi. Jakarta: Gunung Agung, 2004, Hal. 171</ref> Zamroni juga menjadi ketua PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) sejak 1967, menjadi ketua umum PP Gerakan Pemuda Ansor sejak 1968, dan menjadi sekretaris jenderal PB NU sejak 1979.<ref name="Ens" /> Zamroni menjadi tokoh inspiratif bagi kaum muda di Indonesia.<ref name="Ens" />
|