Suku Karo: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan pernyataan dari revisi awal agar tidak ada yg kontra dan akhirnya bisaterjadi perang suntingan, artikel ini awalnya hanya ditulis suku karo saja.
Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Memperbaiki galat/ralat, menghapus keterangan yang tidak perlu/tidak ada rujukan (sumber) tidak ada sumber, memperbaiki kesalahan informasi, dan melengkapi/menyisipkan informasi pada artikel
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
{{refimprove}}
{{short description|Indonesian ethnic group}}
{{Redirect|Suku Karo}}
{{Redirect|Suku Batak}}
{{infobox ethnic group
|group = Orang Karo<br /><br />''Kalak Karo''<br />{{batk|ᯂᯞᯂ᯳ ᯂᯒᯭ}}
Baris 138 ⟶ 137:
Banyak diantara orang Karo yang tidak ingin dirinya disebut sebagai bagian dari [[Suku Batak|Batak]]. Mereka berpendapat bahwa dari asal usul nenek moyang orang Karo saja sudah berbeda dari suku Batak, selain itu budaya dan bahasa Karo juga diyakini berbeda dari Batak. Embel-embel "Batak" diyakini mereka merupakan stereotip yang dimunculkan pada masa kolonial [[Belanda]], dimana suku bangsa non-[[Melayu]] yang ada di pesisir dikategorikan sebagai suku Batak yang bermukim di dataran tinggi/pegunungan.<ref>{{Cite web |url=https://sorasirulo.com/2017/11/23/pernyataan-karo-bukan-batak-di-kota-medan/ |title=Salinan arsip |access-date=2018-08-22 |archive-date=2018-08-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180822213845/https://sorasirulo.com/2017/11/23/pernyataan-karo-bukan-batak-di-kota-medan/ |dead-url=yes }}</ref>
 
Pernyataan tersebut memunculkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, terutama di masyarakat [[Suku Batak]]. Walaupun Karo berdiri sebagai suku sendiri tetapi suku Karo serumpun dengan suku Batak karena dari segi budaya, bahasa, bahkan marga-marga beberapa ada yang mirip bahkan sama atau ada sebagian marga yang se-trah atau ada kaitannya/, hubungan, denganatau merupakan pecahan (keturunan) marga Batak, hal ini bisa dilihat karena mereka juga memiliki wilayah geografis yang berdekatan. Sejarah Suku Karo Menurut Kol. (Purn) Sempa Sitepu dalam buku "Sejarah Pijer Podi, Adat Nggeluh Suku Karo Indonesia" menuliskan secara tegas etnis Karo bukan berasal dari si Raja Batak. Ia mengemukakan silsilah etnis Karo yang diperoleh dari cerita lisan secara turun temurun dan sampai kepada beliau yang didengar sendiri dari kakeknya yang lahir sekitar tahun 1838. Secara etimologi, suku Karo merupakan suku tersendiri yang mandiri dan bukan bagian dari Batak. Karena kata Batak pun ciptaan dari para penjajah/pengelana asing untuk mengelompokkan manusia-manusia di daerah pegunungan/pedalaman yang bermakna menghina dan sangat negatif. Arti dari maknaKata/konotasinyapelabelan ialah:Batak terbelakang,pada liaretnis danKaro takseolah beradabmerusak (merujukidentitas kepadaatau sukujati Toba)diri ataumereka dalamsebagai bahasasuku Karo disebut "Kalak Tebba" yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai 'Orang Toba'asli. Menurut orang Karo, kata Batak tidak mewakili identitas/jati diri mereka. Ini adalah hal serius untuk tidak mengatakan Karo adalah Batak karena ini ialah masalah jati diri, mereka memang berbeda. Kemiripan dan beberapa persamaan terjadi karena akulturasi dan asimilasi yang memang tak bisa dielakkan. Karena juga wilayah mereka saling berdekatan. Ini adalah masalah serius agar anak cucu kita nanti tidak kehilangan jati dirinya sebagai orang Karo/kalak Karo.
 
== Wilayah Karo ==
 
[[Berkas:Museum Pusaka Karo (Berastagi).jpg|thumb|up|right|Musium Karo di [[Berastagi]]]]
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het wooncomplex van Pa Mbelga met schedelhuis (geriten) en duiventil te Kabandjahe TMnr 60038147.jpg|thumb|upright|[[Siwaluh Jabu|Rumah adat ''Karo Siwaluh Jabu'']] tempo dulu di [[Kabanjahe, Karo|Kabanjahe]]]]
 
Sering terjadi kekeliruan dalam percakapan sehari-hari dimana wilayah Karo hanya diidentikkan dengan Kabupaten Karo. Padahal, ''Taneh Karo'' jauh lebih luas daripada Kabupaten Karo karena meliputi:
 
=== Kabupaten Karo ===
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM 'Karolanden. Si Garang Garang links een bamboe dakladder op den achtergrond de Sinaboeng.' TMnr 10017210.jpg|jmpl|200px|(Tanah Karo 1917).]]
 
Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi Tanah Karo. Kota yang terkenal dengan di wilayah ini adalah Berastagi dan Kabanjahe. Berastagi merupakan salah satu kota turis di Sumatera Utara yang sangat terkenal dengan produk pertaniannya yang unggul. Salah satunya adalah buah jeruk dan produk minuman yang terkenal yaitu sebagai penghasil ''Markisa Jus'' yang terkenal hingga seluruh nusantara.
Mayoritas suku Karo bermukim di daerah pegunungan ini, tepatnya di daerah [[Gunung Sinabung]] dan [[Gunung Sibayak]] yang sering disebut sebagai atau "[[Taneh Karo]] Simalem".
Banyak keunikan-keunikan terdapat pada masyarakat Karo, baik dari geografis, alam, maupun bentuk masakan. Masakan Karo, salah satu yang unik adalah ''trites''. Trites ini disajikan pada saat pesta budaya, seperti pesta pernikahan, pesta memasuki rumah baru, dan pesta tahunan yang dinamakan -kerja tahun-.
Trites ini bahannya diambil dari isi lambung sapi/kerbau, yang belum dikeluarkan sebagai kotoran. Bahan inilah yang diolah sedemikian rupa dicampur dengan bahan rempah-rempah sehingga aroma tajam pada isi lambung berkurang dan dapat dinikmati. Masakan ini merupakan makanan istimewa yang di suguhkan kepada yang dihormati.
 
=== Kota Binjai ===
Baris 170 ⟶ 161:
* Kecamatan [[Tigalingga, Dairi|Tigalingga]]
* Kecamatan [[Gunung Sitember, Dairi|Gunung Sitember]]
 
=== Kabupaten Karo ===
 
Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi Tanah Karo. Kota yang terkenal dengan di wilayah ini adalah Berastagi dan Kabanjahe. Berastagi merupakan salah satu kota turis di Sumatera Utara yang sangat terkenal dengan produk pertaniannya yang unggul. Salah satunya adalah buah jeruk dan produk minuman yang terkenal yaitu sebagai penghasil ''Markisa Jus'' yang terkenal hingga seluruh nusantara.
Mayoritas suku Karo bermukim di daerah pegunungan ini, tepatnya di daerah [[Gunung Sinabung]] dan [[Gunung Sibayak]] yang sering disebut sebagai atau "[[Taneh Karo]] Simalem".
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM 'Karolanden. Si Garang Garang links een bamboe dakladder op den achtergrond de Sinaboeng.' TMnr 10017210.jpg|jmpl|200px|(Tanah Karo 1917).]]
Banyak keunikan-keunikan terdapat pada masyarakat Karo, baik dari geografis, alam, maupun bentuk masakan. Masakan Karo, salah satu yang unik adalah ''trites''. Trites ini disajikan pada saat pesta budaya, seperti pesta pernikahan, pesta memasuki rumah baru, dan pesta tahunan yang dinamakan -kerja tahun-.
Trites ini bahannya diambil dari isi lambung sapi/kerbau, yang belum dikeluarkan sebagai kotoran. Bahan inilah yang diolah sedemikian rupa dicampur dengan bahan rempah-rempah sehingga aroma tajam pada isi lambung berkurang dan dapat dinikmati. Masakan ini merupakan makanan istimewa yang di suguhkan kepada yang dihormati.
 
=== Kota Medan ===
 
Pendiri kota Medan adalah seorang putra Karo yaitu ''[[Guru Patimpus Sembiring Pelawi]]''. Sebagian sejarahwan dan pemerhati budaya juga mempercayai bahwa asal mula nama Kota Medan berasal dari [[Bahasa Karo]], ''Madan'' yang berarti "obat". Namun pendapat ini masih menjadi pro dan kontra karena terdapat beberapa versi mengenai asal mula nama Medan.
[[Berkas:Medan compilation.jpg|thumb|upright|Suasana kota Medan serta ikon-ikon/tugu dan gedung-gedung/bangunan di kota Medan]]
Namun pendapat ini masih menjadi pro dan kontra karena terdapat beberapa versi mengenai asal mula nama Medan.
 
=== Kabupaten Aceh Tenggara ===
Baris 196 ⟶ 201:
* Kecamatan [[Pamatang Silima Huta, Simalungun|Pamatang Silimahuta]]
* Kecamatan [[Silimakuta, Simalungun|Silimakuta]]
 
=== Kota Medan ===
 
[[Berkas:Medan compilation.jpg|thumb|upright|Suasana kota Medan serta ikon-ikon/tugu dan gedung-gedung/bangunan di kota Medan]]
 
Pendiri kota Medan adalah seorang putra Karo yaitu ''[[Guru Patimpus Sembiring Pelawi]]''. Sebagian sejarahwan dan pemerhati budaya juga mempercayai bahwa asal mula nama Kota Medan berasal dari [[Bahasa Karo]], ''Madan'' yang berarti "obat". Namun pendapat ini masih menjadi pro dan kontra karena terdapat beberapa versi mengenai asal mula nama Medan.
 
[[File:Batak Karo House at Dokan Village (01).jpg|thumb|upright|[[Siwaluh Jabu|Rumah adat ''Karo Siwaluh Jabu'']] di [[Dokan, Merek, Karo|Desa Dokan]]]]
[[File:Berastagi viewed from Gundaling Hill (Panorama) 01.jpg|thumb|up|right|Panorama Berastagi dari atas Bukit Gundaling]]
 
== Marga ==
Baris 799:
=== Minuman ===
 
Selain makanan, minuman khas Karo pun banyak macam ragamnya. Minuman yang terkenal adalah ''Susu Kitik'' yaitu teh susu telur khas Karo. Minuman ini umumnya disajikan di warung kopi di daerah Karo. Selain itu, ada lagi minuman2minuman-minuman khas Karo. Diantaranya adalah: Roco timun, jus martebe, sirup markisa, es kolak durian, bandrek dan lain-lain.
{{clear}}
 
Baris 825:
Sebagian kecil masyarakat Karo di desa Pintu Besi, Kecamatan [[Sinembah Tanjung Muda Hilir, Deli Serdang|Sinembah Tanjung Muda Hilir]], [[Deli Serdang]] menganut agama [[Hindu]] yang dimana memiliki kemiripan dengan agama [[Hindu Bali]] mulai dari tempat ibadah berupa [[pura]] hingga upacara keagamaan. <ref>[https://medanbisnisdaily.com/m/news/online/read/2020/03/25/103996/melihat_umat_hindu_di_tanah_karo/]</ref>
 
Rata-Rata pemeluk agama [[Pemena]]/[[Agama asli Nusantara|Agama Tradisional]] (agama awal & agama asli Karo) berada di desa2desa-desa/kuta2kuta-kuta (yang dalam bahasa Karo yang berarti kampung/desa) utamanya yang berada didekat/dikaki gunung Sinabung juga terdapat di wilayah pedalaman dan penganut agama ini kini nyaris punah. Agama Lainnya pun terutama seperti [[agama Buddha]] dapat kita temui di perkotaan (Medan), khususnya di kabupaten Langkat, sebagian Deli Serdang, Sebagian Tanah Karo/Kabupaten Karo khususnya di Berastagi sekitar wisata (taman alam Lumbini/sekitar bangunan kuil pagoda) namun jumlahnya sangat sedikit.
 
=== Gereja yang didominasi suku Karo ===