Penciptaan dari ketiadaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
 
== Konsep ==
Pentingnya distingsi antara pencipta dan ciptaan dalam sistem ini adalah bahwa dunia yang diciptakan eksistensinya bergantung secara mutlak kepada sang pencipta. Jika dunia fisik itu sendiri adalah illahiilahi, atau bagaimanapun juga terpancar langsung dari sang pencipta, sehingga iadia sama-sama menangung eksistensi niscaya dari sang pencipta. Namun, karena iadia diciptakan dari tiada, dan karenadikarenakan aktivitas kreatif adalah pilihan bebas sang pencipta, alam semesta tidak harus eksis. KarenaHal ituinilah Agustinusyang menulis:menyebabkan “Engkau menciptakan sesuatu, dan sesuatu itu[[Agustinus dari tiada.Hippo]] Engkaumenulis menciptakansebagai langit dan bumi, bukan dari diri-Mu sendiri, karena lalu mereka akan setara dengan Anak-Mu satu-satunya, dan lewat ini adalah juga setara dengan-Mu”berikut. Distengsi paling jelas antara pencipta dan ciptaan adalah bahwa pencipta abadi, sementara dunia yang diciptakan memiliki permulaan. Sebab itu teolog Kristen awal Iranaeus menulis:
 
Engkau menciptakan sesuatu dan sesuatu itu dari tiada. Engkau menciptakan [[langit]] dan [[bumi]], bukan dari diri-Mu sendiri, lalu mereka akan setara dengan Anak-Mu satu-satunya, dan melalui ini adalah juga setara dengan-Mu.
“Tetapi benda-benda yang dibangun adalah berada dengan Dia yang telah membangunnya, dan apa yang telah tercipta dari Dia yang telah menciptakan mereka. Karena Dia adalah Dia sendiri yang tak diciptakan, tanpa permulaan dan tanpa akhir, dan tidak kekurangan apa pun. Dia adalah Dia sendiri yang mencukupi untuk eksistensi, benda ini semata; tetapi benda-benda yang telah diciptakan oleh-Nya menerima permulaan”.
 
Distingsi paling jelas antara pencipta dan ciptaan adalah bahwa pencipta abadi, sementara dunia yang diciptakan memiliki permulaan. Hal ini sebagaimana ditulis oleh Iranaeus, teolog Kristen awal, sebagai berikut.
Bahkan dewasa ini, tetap ada perbedaan-perbedaan diktrinal di dalam cabang-cabang Gereja utama, dan masih ada lagi perbedaan-perbedaan yang lebih besar di antara berbagai agama dunia, berkenaan dengan makna penciptaan. Ini merentang dari ide-ide kaum fundamentalis, Kristen dan Islam, berdasarkan interprestasi literal atas teks-teks tradisional, hingga interpretasi-interpretasi pemikir Kristen radikal yang lebih memilih pandangan abstrak secara total tentang penciptaan. Namun, semuanya sepakat bahwa, dalam satu atau lain pengertian, alam semesta fisik dirinya sendiri tidak sempurna. Ia tidak dapat menjelaskan dirinya sendiri. Eksistensinya pada akhirnya menuntut sesuatu di luar dirinya, dan hanya dapat dipahami dari ketergantungannya pada bentuk tertentu dari pengaruh ketuhanan.
 
“TetapiNamun, benda-benda yang dibangun adalah beradaberbeda dengan Dia yang telah membangunnya, dan apa yang telah tercipta dari Dia yang telah menciptakan mereka. KarenaDikarenakan Dia adalah Dia sendiri yang taktidak diciptakan, tanpa permulaan dan tanpa akhir, dan tidak kekurangan apa pun. Dia adalah Dia sendiri yang mencukupi untuk eksistensi, benda ini semata; tetapi benda-benda yang telah diciptakan oleh-Nya menerima permulaan”permulaan.
 
BahkanDewasa dewasaini ini,bahkan tetap ada perbedaan-perbedaan diktrinaldoktrinal di dalam cabang-cabang Gereja[[gereja]] utama, danserta masih ada lagi perbedaan-perbedaan yang lebih besar di antara berbagai agama dunia, berkenaan dengan makna penciptaan. IniHal ini merentang dari ide-ide kaum fundamentalis[[fundamentalisme]], [[Kekristenan|Kristen]] dan [[Islam]], berdasarkan interprestasi literal atas teks-teks tradisional, hingga interpretasi-interpretasi pemikir Kristen radikal yang lebih memilih pandangan abstrak secara total tentang penciptaan. Namun, semuanya sepakat bahwa, dalam satu atau lain pengertian, alam semesta fisik dirinya sendiri tidak sempurna. Ia tidak dapat menjelaskan dirinya sendiri. Eksistensinya pada akhirnya menuntut sesuatu di luar dirinya, dan hanya dapat dipahami dari ketergantungannya pada bentuk tertentu dari pengaruh ketuhanan.
 
{{sedang ditulis}}