Gugatan atas peran agama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 11:
Roh merupakan bagian paling mulia, bahkan menjadi fungsi tertinggi dari diri manusia – sesuatu yang membuat seseorang bukan hanya berbeda dari binatang-binatang lainnya. Makhluk dalam kategori binatang ini lebih hebat dan lebih unggul dari mereka. “Manusia adalah binatang metafisik,” kata filsuf [[Jerman]] bernama [[Arthur Schopenhauer]], seperti dikutip oleh Sponville.
 
[[Berkas:Official Presidential portrait of Thomas Jefferson (by Rembrandt Peale, 1800)(cropped).jpg|al=|jmpl|240x240px234x234px|Thomas Jefferson meramalkan bahwa pahamnya kelak menjadi agama seluruh umat manusia. Selain itu, dia meyakini bahwa deisme akan menggeser agama-agama formal yang ada pada dua ratus tahun lagi ({{harvnb|Nurcholish|Dja'far|2015|p=109}}).]]
Sponville juga berkeyakinan bahwa manusia mungkin bisa hidup tanpa agama, tetapi tidak bisa tanpa komune, ketaatan, atau cinta. Lebih lanjut, dia menyatakan jika manusia tidak bisa hidup tanpa spiritualitas. Spiritualitas sebenarnya dapat dipisahkan dari konsep agama dan Tuhan. Hal itu tidak mereduksi hakikat kehidupan spiritual sebenarnya. Namun demikian, mereka yang kritis kepada agama, bahkan mengklaim ateis, tidak perlu menolak nilai-nilai dan tradisi-tradisi kuno [[Islam]], [[Kekristenan|Kristen]], dan [[Agama Yahudi|Yahudi]]. Agama-agama ini merupakan salah satu bagian dari warisan manusia. Dengan nilai-nilainya, seseorang dapat mempertanyakan siginifikasinya bagi kebutuhan manusia dan [[alam semesta]] yang berhubungan satu dengan lainnya.