Bondan Kajawan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Subbagian diakhiri tanda "titik dua")
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
'''Raden Bondan Kejawan''' adalah putra ke 14 [[Prabu Brawijaya]], raja [[Kerajaan Majapahit]] terakhir dengan seorang '''Putri Wandan Sari''', seorang dayang yang biasa melayani permaisuri Prabu Brawijaya, Dewi Dwarawati ([[Putri Campa]]).
 
Ketika putriPutri Wandan Sari ini melahirkan anak dari benih Prabu Brawijaya, bayi tersebut diberikan kepada '''Ki Buyut Masahar''' dengan pesan agar bayi tersebut dilenyapkan. Prabu Brawijaya berpesan demikian, karena menurut ramalan para ahli nujum anak ini kelak akan membawa keburukan bagi [[Kerajaan Majapahit]]. Akan tetapi anak ini justru dipelihara oleh Ki Buyut Masahar.
 
Suatu ketika Ki Buyut Masahar menghadap ke Majapahit dan anak yang kemudian diberi nama Bondan Kejawan ini ikut. Ketika Ki Buyut Masahar sibuk dalam pisowanan, Bondan Kejawan justru memukul-mukul [[gong]] '''Kyai Sekar Delima''' yang menjadi salah satu pusaka Keraton Majapahit. Bondan Kejawan ditangkap dan dihadapkan pada Prabu Brawijaya. Ketika Prabu Brawijaya mengetahui hal itu Bondan Kejawan akan dihukum mati. Akan tetapi atas penjelasan Ki Buyut Masahar, Prabu Brawijaya kemudian tahu bahwa Bondan Kejawan adalah anaknya sendiri. Hukuman mati pun dibatalkan.