Bias implisit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan paragraf pendukung pada sub judul contoh kasus
Menambahkan contoh pada sub judul contoh kasus
Baris 35:
Perilaku-perilaku yang disebabkan oleh implisit bias juga terjadi di lingkungan kerja. Contoh-contoh bias yang tidak sadar yang ada dalam lingkungan kerja yaitu: Seseorang yang dilewatkan untuk promosi berdasarkan usia, ras, agama, orientasi seksual, kecacatan, atau jenis kelamin mereka (bukan karena alasan berdasarkan pekerjaan), tidak mempekerjakan seseorang karena mereka memiliki tato atau tindik badan (meskipun ini tidak akan mempengaruhi peran mereka), hanya berteman dengan orang-orang dari RAS yang sama, memberikan nilai lebih pada rekan yang dekat, serta tidak mengundang seseorang ke acara sosial/pembangunan tim karena kekhawatiran atas ketidakmampuan mereka dalam ambil bagian di kegiatan.<ref>{{Cite web|date=2020-09-04|title=Dealing with unconscious bias in the workplace|url=https://www.reed.co.uk/career-advice/dealing-with-unconscious-bias-in-the-workplace/|website=reed.co.uk|language=en-GB|access-date=2021-07-11}}</ref>
 
Dalam kehidupan masyarakat, implisit bias berdampak pada pemenuhan kebutuhan masyarakat untuk mengakses air bersih, pembuangan air, trotoar, penerangan jalan, serta hak-hak beraktivitas di tempat publik seperti taman dan transportasi umum. Kaum minoritas yang tinggal di perbatasan menghadapi masalah kesenjangan hak-hak sosial yang diperoleh.<ref>{{Cite book|last=Levinson|first=Justin D.|last2=Smith|first2=Robert J.|date=2012-04-23|url=https://books.google.com/books?id=W4tKDBO6kxIC&newbks=0&printsec=frontcover&dq=unconscious+bias&hl=id|title=Implicit Racial Bias Across the Law|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-107-01095-6|pages=27-28|language=en|url-status=live}}</ref>
 
=== Pendidikan ===
Problema bias implisit menjadi perhatian di dunia pendidikan. Kekejaman atas perbedaan RAS dalam pemberian nilai, pengskorsan, dan kelulusan masih menjadi judul berita utama pada halaman media. Pemberian hukuman dan pelabelan buruk bagi seorang siswa memandang warna kulit dna RAS mereka. Jika impisit bias terjadi pada suatu kelas maka akan mempengaruhi perilaku guru di kelas, tendensi untuk memberikan penilaian akhir atau hasil belajar yang berbeda pada siswa dengan kemampuan yang sama, serta proses belajar dan mengajar itu sendiri.<ref>{{Cite book|last=Benson|first=Tracey A.|last2=Fiarman|first2=Sarah E.|date=2020-07-22|url=https://books.google.com/books?id=TErzDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=unconscious+bias&hl=id|title=Unconscious Bias in Schools: A Developmental Approach to Exploring Race and Racism|publisher=Harvard Education Press|isbn=978-1-68253-371-0|pages=pratinjau 26|language=en|url-status=live}}</ref>
 
Berikut adalah contoh-contoh implisit bias yang terjadi di sekolah:<ref>{{Cite web|title=Awareness of Implicit Biases {{!}} Poorvu Center for Teaching and Learning|url=https://poorvucenter.yale.edu/ImplicitBiasAwareness|website=poorvucenter.yale.edu|access-date=2021-07-11}}</ref>
 
# Pendidik berasumsi bahwa peserta didik mengetahui cara bertanya atau meminta bantuan kepada mereka, meskipun begitu peserta didik yang justru menghadapi masalah akademik justru lebih canggung dan sedikit untuk meminta bantuan.
# Pendidik berasumsi bahwa peserta didik yang berasal dari latar belakang dan kelompok sosial tertentu memiliki kemampuan yang berbeda, sebagai contoh pendidik menganggap siswa dari kalangan tertentu puas terhadap pencapaian belajar yang rendah.
# Pendidik beranggapan bahwa peserta didik dengan kemampuan bahasa aksen tertentu memiliki kemampuan yang kurang dalam menulis.
# Peserta didik dengan kemampuan menulis yang rendah dianggap memiliki kemampuan intelektual yang rendah pula.
# Pendidik memperlakukan peserta penyandang cacat fisik seolah-olah mereka juga memiliki cacat mental, dan dengan demikian membutuhkan lebih banyak perhatian.
# Peserta didik yang berafiliasi dengan kelompok identitas tertentu dapat diperlakukan sebagai ahli dalam masalah yang terkait dengan kelompok tersebut.
# Pendidik berasumsi bahwa peserta didik paling baik berhubungan dengan karakter sejarah, kontemporer, atau fiksi yang menyerupai mereka secara demografis.
# Peserta didik dari kelompok tertentu diharapkan memiliki gaya partisipasi tertentu seperti pendiam, argumentatif, dan berorientasi agenda.
{{sedang ditulis}}