Purocana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
M. Adiputra (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{TMH Infobox
| Nama = Purocana
| Devanagari = पुरोचन
| Ejaan_Sanskerta = Purocana
| Tokoh = ''Mahabharata''
| Image =
| Caption = Ilustrasi [[Duryodana]] (kanan) membeberkan rencana jahatnya kepada Purocana (kiri).
| Caption = Purocana menyambut para Pandawa dan ibu mereka di istana [[laksagraha]].▼
| Profesi =
| Kitab = ''[[Mahabharata]]'' (''[[Adiparwa]]'')
| Tempat = [[Hastinapura]]
}}
'''Purocana''' {{Sanskerta|पुरोचन|Purocana}} adalah seorang
Nama Purocana disebutkan dalam ''[[Adiparwa]]'', jilid pertama ''Mahabharata''. Diceritakan bahwa ia direkrut oleh [[Duryodana]] untuk membuat sebuah istana yang mudah terbakar, atau [[
== Kehidupan sebelumnya ==
Menurut [[mitologi Hindu]], pada kehidupan sebelumnya ([[reinkarnasi]]), Purocana pernah terlahir sebagai [[Prahasta]], yaitu seorang pendekar raksasa yang ulung dan perkasa, dan merupakan salah satu patih/panglima kepercayaan Raja [[Rahwana]], seorang tokoh [[antagonis]] yang kisahnya terdapat dalam kitab ''[[Ramayana]]''. Maka dalam dua kali reinkarnasi, ia telah menjalani kehidupan sebagai tangan kanan tokoh jahat.<ref>{{cite book |last1=Kasim |first1=K. |title=Political Thought in Mahabharatha |year=2002 |publisher=New Age International |isbn=978-81-224-1350-2 |url=https://books.google.com/books?id=9lrNT4fR-jEC&q=Purochana+architect&pg=PA80 |language=en}}</ref>
== Kisah dalam ''Mahabharata'' ==
▲
Dalam kitab ''Mahabharata'', buku pertama ''[[Adiparwa]]'' dikisahkan bahwa terjadi perselisihan di [[Dinasti Kuru]], antara para putra [[Dretarastra]] ([[Korawa]]) yang dipimpin [[Duryodana]], dengan para putra [[Pandu]] ([[Pandawa]]) yang dipimpin [[Yudistira]]. Dalam usaha melenyapkan para Pandawa, Duryodana berencana untuk membunuh mereka dalam suatu kebakaran, dan membuat seolah-olah kebakaran tersebut adalah kecelakaan belaka. Maka ia memerintahkan Purocana untuk membuat suatu istana dari bahan yang mudah terbakar, dengan penyusun utamanya adalah [[lak]] (semacam damar, atau lilin). Lokasi pembangunannya di Waranawata.<ref>{{cite book |last1=Narayan |first1=R. K. |title=The Indian Epics Retold: The Ramayana, the Mahabharata, Gods, Demons, and Others |year=2000 |publisher=Penguin Books India |isbn=978-0-14-025564-5 |url=https://books.google.com/books?id=g1evj3ZZy6YC&q=Purochana+architect&pg=PA227 |language=en}}</ref>
Kemudian setelah berkonspirasi dengan Duryodana dan [[Sangkuni]], Dretarastra membujuk para Pandawa dan ibu mereka ([[Kunti]]) untuk berlibur ke Waranawata, sekaligus menyaksikan festival yang sedang berlangsung di sana. Atas perintah Duryodana, Purocana merampungkan istana tersebut sebelum para Pandawa tiba. Saat para Pandawa tiba bersama ibu mereka, Purocana menyambutnya secara takzim. Ia melayani mereka dengan sangat baik agar segalanya terasa nyaman dan tidak ada kecurigaan yang timbul. Tanpa sepengetahuannya, [[Widura]] (paman para Pandawa) telah mewanti-wanti Yudistira agar selalu waspada dan awas terhadap gerak-gerik Purocana, yang merupakan orang kepercayaan Duryodana.<ref>{{cite book |last1=Bharathiramanachar |first1=Sri Hari and Dr M. K. |title=Epic Characters of Mahabharata |date=23 March 2019 |publisher=Bharatha Samskruthi Prakashana |isbn=978-93-89028-70-6 |url=https://books.google.com/books?id=1HOODwAAQBAJ&q=Purochana+architect&pg=PT45 |language=en}}</ref>
Setelah tinggal selama setahun, Purocana menganggap bahwa para Pandawa telah kerasan, lalu ia berencana untuk membakar istana tersebut secepatnya. Merasa bahwa rencananya akan terlaksana, Purocana pun menampakkan wajah berseri-seri. Namun Yudistira memahami makna ekspresi wajah Purocana. Ia menyampaikan kepada adik-adiknya bahwa Purocana telah merencanakan sesuatu yang jahat, sehingga mereka harus segera meninggalkan istana tersebut melalui terowongan yang digali oleh orang suruhan Widura. Sebelum kabur, mereka membakar istana tersebut saat Purocana sedang tertidur.<ref>{{citation| url=https://www.sacred-texts.com/hin/m01/m01151.htm| title = Mahabharata of Krishna Dvaipayana Vyasa| author=Kisari Mohan Ganguli| chapter=Jatugriha Parva. SECTION CL| publisher=Sacred-Text.com}}</ref>
Tanpa sepengetahuan para Pandawa, seorang wanita [[kerajaan Nishada|Nishada]] beserta kelima putranya telah tertidur dalam keadaan mabuk di pelataran istana. Mereka pun ikut terbakar bersama Purocana. Setelah istana terbakar sampai habis, jenazah mereka dikira sebagai Kunti dan kelima Pandawa. Kemudian berita kebakaran disampaikan ke [[Hastinapura]], ibu kota [[kerajaan Kuru]]. Informan mengabarkan bahwa Kunti dan kelima Pandawa telah tewas terbakar bersama Purocana.<ref>{{citation| url=https://www.sacred-texts.com/hin/m01/m01151.htm| title = Mahabharata of Krishna Dvaipayana Vyasa| author=Kisari Mohan Ganguli| chapter=Jatugriha Parva. SECTION CL| publisher=Sacred-Text.com}}</ref>
== Lihat pula ==
* [[Laksagreha]]
== Referensi ==
{{reflist|2}}
{{mahabharata}}
[[Kategori:Tokoh Mahabharata]]
|