Cinta kasih dalam Kekristenan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 9:
Menurut ajaran Kristen, kebajikan-kebajikan teologis tidak berasal dari manusia alami. Kebajikan tersebut ditanamkan Tuhan melalui [[Kristus]] dan kemudian diamalkan oleh orang yang beriman kepadanya. Kebajikan-kebajikan alami tersebut adalah kebijaksanaan, kesederhanaan, keberanian, dan keadilan. Menurut Mahnaz, daftar kebajikan ini konon berasal dari [[Sokrates]] dan tentu saja dapat ditemukan dalam pemikiran [[Plato]] dan [[Aristoteles]]. Selain empat kebijakan itu, Kristen menambahkan tiga kebijakan teologis, yaitu imani, harapan, dan cinta kasih. Tiga kebijakan ini awalnya diperkenalkan oleh [[Paulus dari Tarsus]], yang memilih [[cinta]] sebagai yang utama dari ketiganya.
 
{{cquote|''''Demikianlah tinggal tiga hal ini, yaitu iman, pengharapan, dan kasih, tetapi yang paling besar dari ketiganya ini adalah cinta kasih''
––––– (Korintus 13:13).|}}
 
Ini menandaskan, cinta menjadi acuan yang paling menentukan umat Kristiani. Ketika banyak kewajiban berebut perhatian, cinta adalah prioritas yang harus diberikan. Sebegitu pentingnya cinta sehingga seluruh perjalanan spiritual dipandang sebagai sebentuk cinta. William Johnston, seperti dikutip Mahnaz, menulis demikian: