Cinta kasih dalam Kekristenan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 40:
Ketiga ciri tersebut melekat dalam diri seorang pencinta. Dia senantiasa memasrahkan dirinya kepada orang yang dicintainya, hidup bersama tanpa ada "pembatas", dan merubah dirinya untuk selalu berbuat kebajikan – kepada Yang Kuasa maupun sesama manusia.<ref>{{Cite book|last=Darwin|date=2015|title=Filsafat dan Cinta yang Menggebu|location=Yogyakarta|publisher=The Phinisi Press|isbn=978-602-7250-62-8|pages=2–6|ref={{sfnref|Darwin|2015}}|url-status=live}}</ref> Cinta selalu mendorong pencinta untuk berbuat sesuatu yang menyenangkan bagi orang yang dicintainya – menyenangkan pula bagi Tuhan yang menciptakan cinta itu sendiri. Dalam ranah historis, terdapat pemahaman cinta dalam [[Perjanjian Baru]] yang bersifat [[Periode Helenistik|Helenistik]]. Pemahaman [[Injil]] tentang cinta – [[agape]] – merujuk kepada konsep [[Platonisme]] tentang [[Eros]].<ref>{{Cite book|last=Fromm|first=Erich|year=2011|title=Manusia Menjadi Tuhan: Pergumulan Tuhan Sejarah dan Tuhan Alam|location=Yogyakarta|publisher=Jalasutra|isbn=978-602-8252-70-6|page=173–174|ref={{sfnref|Fromm|2011}}|url-status=live}}</ref> Meskipun cinta erotis kerap dipahami sebagai hasrat dan nafsu seksual, makna relegius klasik dan filosofisnya adalah “dinamisme jiwa yang melampaui segalanya” atau “hasrat ideal untuk memperoleh kebaikan spiritual dan intelektual tertinggi”.<ref name=":1" />
 
[[Perjanjian Baru Yunani]] dalam perkembangan selanjutnya tidak lagi menggunakan kata ''eros'', tetapi lebih banyak menggunakan kata ''agape''. ''Agape'' dalam [[bahasa Latin]] diterjemahkan sebagai ''caritas'', yang selanjutnya muncul dalam [[bahasa Inggris]] sebagai ''charity'' dan ''love'' (cinta). Berdasarkan Perjanjian Baru, ''agape'' berarti "cinta timbal balik antara Tuhan dan manusia". Istilah itu memperluas maknanya kepada cinta sesama manusia (lihat 1 Yohanes 4:19–21).<ref>{{Cite web|title=1 Yohanes 4:19–21|url=https://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=1yoh%204:19-21|website=Alkitab Sabda|access-date=11 Juli 2021}}</ref> [[Paul Brett]] mengungkapkan sebagai berikut dalam bukunya berjudul ''Love Your Neighbour'' mengungkapkan sebagai berikut.<ref name=":1" />
 
{{cquote|Cinta dalam agama Kristen adalah aku mencintaimu karena kamu adalah manusia seperti diriku. Di sini terdapat unsur persamaan fundamental – aku mencintaimu seperti mencintai diriku sendiri.<ref name=":1" /></blockquote>|}}
Baris 47:
 
[[Berkas:Augustinus 1.jpg|al=|jmpl|280x280px|Agustinus menggunakan istilah ''amor'' (cinta) sebagai penilaian etis yang memengaruhi perilaku.]]
Konsep ''charity'' (kemurahan hati) sendiri serupa dengan cinta. Kalimat tersebut merupakan terjemahan dari kata Yunani agape, yang juga bermakna "cinta". Kemurahan hati adalah bentuk tertinggi cinta – timbal balik antara Tuhan dan manusia yang diwujudkan dalam bentuk cinta tanpa pamrih kepada sesama manusia. DalamKemurahan hati dalam teologi etika Kristen, kemurahan hati ditunjukkan dalam kehidupan, ajaran, dan kematian Yesus. Tentang Charity, Agustinus menjelaskan sebagai berikut.<ref name=":1" />
 
{{cquote|Kemurahan hati adalah kebijakan yang muncul setelah rasa sayang kita jalankan secara sempurna, akan menyatukan kita dengan Tuhan, karena dengan itulah kita mencintai-Nya.<ref name=":1" />|}}