'''Retorika''' (dariDari [[bahasa Yunani]]: ῥήτωρ, rhêtôr, orator, ''teacher'') adalah sebuah teknik pembujuk-rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui [[karakter]] pembicara, emosional atau argumen (logo), awalnya Aristoteles mencetuskan dalam sebuah dialog sebelum ''The Rhetoric'' dengan judul 'Grullos' atau Plato menulis dalam Gorgias, secara umum ialah seni manipulatif atau teknik [[persuasi]] politik bersifat transaksional dengan menggunakan lambang untuk mengidentifikasi pembicara dengan pendengar melalui pidato, persuader (orang yang mempersuasi) dan yang dipersuasi saling bekerja sama dalam merumuskan nilai, kepercayaan dan pengharapan mereka.<ref>{{Cite web |url=https://www.jurnalkabar.com/index.php/2017/04/22/retorika-dalam-perspektif-ilmu-sosial/ |title=dalam Perspektif Ilmu Sosial" |access-date=2018-09-26 |archive-date=2018-09-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180926085934/https://www.jurnalkabar.com/index.php/2017/04/22/retorika-dalam-perspektif-ilmu-sosial/ |dead-url=yes }}</ref> Ini yang dikatakan Kenneth Burke (1969) sebagai konsubstansialitas dengan penggunaan media oral atau tertulis, bagaimanapun, definisi dari retorika telah berkembang jauh sejak retorika naik sebagai bahan studi di [[universitas.]] Dengan ini, ada perbedaan antara retorika klasik (dengan definisi yang sudah disebutkan di atas) dan praktik kontemporer dari retorika yang termasuk analisis atas teks tertulis dan visual.