Meulaboh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dasimarajo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 39:
|dau = Rp.588.209.483.000,00-
|dauref = (2021)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/10/DAU.pdf|title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2019|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=2019|accessdate=21 Januari 2021}}</ref>
|IPM ={{increase}} 71,38 (20212020)<br> (<span style="background:Yellow;color:#000000">&nbsp;Sedang&nbsp;</span>)<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020|website=www.bps.go.id|accessdate=21 Januari 2021}}</ref>|bahasa =
|agama = [[Islam]] 99,38%<br/> [[Buddha]] 0,32%<br/> [[Kristen]] 0,29%<br/>- [[Protestan]] 0,25%<br/>- [[Katolik]] 0,04%<ref name="ACEHBARAT">{{cite web|url= https://acehbaratkab.bps.go.id/publication/2020/02/28/befa1d8befa185c2ea101b75/kabupaten-aceh-barat-dalam-angka-2020--penyediaan-data-untuk-perencanaan-pembangunan.html |last=|first=|title=Kabupaten Aceh Barat Dalam Angka 2020|website=www.acehbaratkab.bps.go.id|accessdate=24 April 2020}}</ref>
|flora =
Baris 49:
}}
 
'''Kota Meulaboh''' ([[Bahasa Aceh|Ejaan Aceh]]: Mèulaboh, [[Jawoe]]: مولابوه) adalah [[ibu kota kabupaten[[Kabupaten Aceh Barat]], [[Nanggroe Aceh BaratDarussalam]]. Kota ini terletak sekitar 245240 km dari [[Kota Banda Aceh]], di sebelah barat laut [[Pulau Sumatra]]. Meulaboh adalahSemula kota kelahiranini Pahlawanbernama Nasionalnegeri [[TeukuPasir Karam. Umar]] Johan Pahlawan.
 
Meulaboh merupakan salah satu area terparah akibat bencana [[tsunami]] yang dipicu oleh [[gempa bumi Samudra Hindia 2004|Gempa Aceh 2004]]. Pekerjaan sebagian besar penduduknya mencerminkan kehidupan perkotaan, yakni perdagangan dan jasa.<ref>{{Cite web|title=DPR Aceh Setujui Pemekaran Kota Meulaboh|url=https://infopublik.id/read/200184/dpr-aceh-setujui-pemekaran-aceh-barat.html|website=infopublik.id|language=|access-date=2021-05-07}}</ref><ref>{{Cite web|date=|title=Kota Meulaboh Resmi Miliki Julukan Baru Sebagai Kota Tauhid Sufi|url=https://republika.co.id/share/qet7g9327|website=republika.co.id|language=|access-date=2021-05-07}}</ref>
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Batu Putih Meulaboh.jpg|jmpl|300px|Pantai Batu Putih di Kota Meulaboh]]
 
Meulaboh diperkirakan sudah berdiri sejak masa pemerintahan [[Sultan Alauddin Riayat Syah]] yang berkuasa di [[Kesultanan Aceh]] pada tahun 1589-1604.<ref>[https://aceh.tribunnews.com/2015/10/17/kota-tua-yang-dulu-bernama-negeri-pasir-karam Kota Tua yang Dulu Bernama Negeri Pasir Karam]</ref> Pada masa [[Sultan Iskandar Muda]], kawasan ini menjadi tempat penanaman lada. Namun Meulaboh kalah bersaing dengan [[Singkil, Aceh Singkil|Singkil]] yang juga menawarkan lada beserta kemenyan dan kapur barus.
Penamaan Meulaboh diduga kuat terkait dengan letaknya yang berdekatan dengan laut dan dapat ''dilaboh pukat'' menggunakan kapal laut.
 
Pada abad ke-18, banyak masyarakat [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] yang bermigrasi ke kota ini. Mereka mengembangkan perdagangan lada dan mengundang orang-orang [[Inggris]] untuk berdagang disini. Salah seorang [[Saudagar Minangkabau|saudagar Minang]] yang mengembangkan perdagangan lada adalah [[Datuk Makhudum Sati]], yang merupakan kakek dari pahlawan nasional [[Teuku Umar]] dan [[Cut Nyak Dhien]].<ref>H.M. Zainuddin, Tarikh Aceh dan Nusantara, 1961</ref>
Kota Meulaboh sudah berdiri sejak 402 tahun yang lalu, terhitung dari saat naik tahtanya Sultan Saidil Mukamil. Catatan sejarah menunjukan bahwa Meulaboh sudah ada sejak Sultan tersebut berkuasa.
Pada tahun 1877, Belanda mendirikan pos militer di Meulaboh.<ref>Anthony Reid, Asal Mula Konflik Aceh: Dari Perebutan Pantai Timur Sumatra hingga akhir Kerajaan Aceh Abad ke-19, 2005</ref> Setelah Belanda menguasai Aceh, Meulaboh menjadi tempat kedudukan asisten residen yang membawahi ''afdeeling'' pantai barat Aceh.<ref>John Fitzgerald McCarthy, The Fourth Circle: A Political Ecology of Sumatra's Rainforest Frontier, 2006</ref>
 
Setelah masa kemerdekaan, kota ini menjadi ibu kota Kabupaten Aceh Barat yang merupakan bagian dari [[Provinsi Aceh]]. Di tahun 2004, Meulaboh merupakan salah satu kawasan terparah akibat bencana [[tsunami]] yang dipicu oleh [[gempa bumi Samudra Hindia 2004|gempa bumi di Samudera Hindia]]. Pada tahun 2020, status Meulaboh naik menjadi kota yang terpisah dari Kabupaten Aceh Barat.
Dulu, Kota Meulaboh masih tergabung dengan [[Kabupaten Aceh Barat]]. Atas desakan masyarakat, Kota Meulaboh telah menjadi kota mandiri.<ref>{{Cite web|title=Sejarah Kota Meulaboh 402 Tahun Lalu Hingga Sekarang|url=https://acehbaratkab.go.id/halaman/selayang-pandang#:~:text=Meulaboh%20sudah%20berumur%20402%20tahun,Zainuddin%20negeri%20itu%20ditambah%20pembangunannya.|website=acehbaratkab.go.id|access-date=2021-05-08}}</ref>
 
== Silsilah Raja Meulaboh ==
[[Berkas:Sunset at Meulaboh beach.jpg|300px|jmpl|[[Matahari]] Terbenam di Kota Meulaboh]]
 
Raja-raja yang pernah bertahta di [[Kaway XVI, Aceh Barat|Kaway XVI]] hanya dapat dilacak dari T.Teuku Tjik Pho Rahman, yang kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama T.Teuku Tjik Masaid, yang kemudian diganti oleh anaknya lagi yang bernama T.Teuku Tjik Ali.
 
Setelah masa jabatan T.Teuku Tjik Ali selesai, kemudian digantikan oleh anaknya T.Teuku Tjik Abah dan setelah itu diganti oleh T.Teuku Tjik Manso yang memiliki 3tiga orang anak yang menjadi Raja Meulaboh bernama T.Teuku Tjik Raja Nagor.<ref>{{Cite web|title=Sejarah Raja Meulaboh Sewaktu Masih Gabung Kabupaten Aceh Barat|url=http://aryandashare.blogspot.com/2013/10/sejarah-kota-meulaboh-aceh-barat.html?m=1|website=aryandashare.blogspot.com|access-date=2021-05-08}}</ref>
 
== Referensi ==