Orang Tionghoa-Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan Pinbagas (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Danu Widjajanto Tag: Pengembalian |
Perbaikan data, perbaikan ralat/galat Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 17:
}}
|image_caption=[[Daftar tokoh Tionghoa-Indonesia]]
|poptime = '''
|
|popplace = [[Jabodetabek]], [[Singkawang]], [[Bangka Belitung]], [[Pontianak]], [[Medan]], [[Bandung]], [[DKI Jakarta]], [[Surabaya]], dan tempat lainnya
|langs = Terutama: [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]] • [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]<br>Juga: [[Bahasa Hokkien|Hokkien]] • [[Bahasa Hakka|Hakka]] • [[Bahasa Tiochiu|Tiochiu]] • [[Bahasa Kanton|Kanton
|rels = sebagian besar penganut [[Buddha]] dan [[Kristen]] ([[Katolik]] dan [[Protestan]]), sebagian kecil menganut [[Islam]], [[Kong Hu Cu]] dan aliran [[Taoisme]].▼
▲|langs = Terutama: [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]] • [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]<br>Juga: [[Bahasa Hokkien|Hokkien]] • [[Bahasa Hakka|Hakka]] • [[Bahasa Tiochiu|Tiochiu]] • [[Bahasa Kanton|Kanton]] • [[bahasa Uighur|Uighur]] • [[Bahasa Mandarin|Mandarin]] • [[Bahasa Jawa|Jawa]] • [[bahasa Sunda|Sunda]] • [[daftar bahasa di Indonesia|bahasa daerah]] lainnya di Indonesia.
▲|rels = sebagian besar penganut [[Buddha]] dan [[Kristen]] ([[Katolik]] dan [[Protestan]]), sebagian kecil menganut [[Islam]], [[Kong Hu Cu]] dan [[Taoisme]].
▲|related = Mayoritas [[suku Han]] • minoritas [[suku Hui]] di [[Tiongkok]].
}}
'''Orang Tionghoa-Indonesia''' (dalam [[Bahasa percakapan|bahasa cakap]] kadang disebut '''Chindo'''<ref>{{Cite web|last=Post|first=The Jakarta|title=Why it's important to talk about Chinese-Indonesians or Chindos|url=https://www.thejakartapost.com/youth/2016/08/30/why-its-important-to-talk-about-chinese-indonesians-or-chindos.html|website=The Jakarta Post|language=en|access-date=2020-12-09}}</ref>) atau biasa disebut China Indo adalah salah satu [[etnis]] di [[Indonesia]] yang asal usul leluhur mereka berasal dari [[Republik Rakyat Tiongkok|Tiongkok (China)]]. Biasanya mereka menyebut dirinya dengan istilah '''''Tenglang''''' ([[Hokkien]]), '''''Tengnang''''' ([[Bahasa Tiochiu|Tiochiu]]), atau '''''Thongnyin''''' ([[Bahasa Hakka|Hakka]]). Dalam bahasa [[Mandarin]] mereka disebut '''''Tangren''''' ([[Hanzi]]: 唐人, "orang Tang") atau lazim disebut '''''Huaren''''' ([[Hanzi Tradisional]]: 華人 ; [[Hanzi Sederhana]]: 华人). Disebut ''Tangren'' dikarenakan sesuai dengan kenyataan bahwa orang Tionghoa-Indonesia mayoritas berasal dari Tiongkok selatan yang menyebut diri mereka sebagai orang Tang, sementara orang Tiongkok utara menyebut diri mereka sebagai orang [[Han]] (Hanzi: 漢人, [[Hanyu Pinyin]]: Hanren, "orang Han").
Leluhur orang Tionghoa-Indonesia berimigrasi secara bergelombang sejak ribuan tahun yang lalu melalui kegiatan perniagaan. Peran mereka beberapa kali muncul dalam [[sejarah Indonesia]], bahkan sebelum [[Republik Indonesia]] dideklarasikan dan terbentuk. Catatan-catatan dari Tiongkok menyatakan bahwa kerajaan-kerajaan kuno di [[Nusantara]] telah berhubungan erat dengan dinasti-dinasti yang berkuasa di [[Tiongkok]]. Faktor inilah yang kemudian menyuburkan perdagangan dan lalu lintas barang maupun manusia dari Tiongkok ke Nusantara dan sebaliknya.
Baris 107 ⟶ 43:
Dalam [[sensus penduduk]] pada tahun 2000, ketika untuk pertama kalinya responden sensus ditanyai mengenai asal etnis mereka, hanya 1% atau 1.739.000 jiwa yang mengaku sebagai Tionghoa. Definisi "etnis" yang dipakai [[BPS]] didasarkan atas pengakuan orang yang disensus. Atas dasar ini, jumlah ini dapat dianggap sebagai batas bawah ("lowerbound") karena banyak warga Tionghoa yang enggan mengaku sebagai "Tionghoa" dalam sensus. Perkiraan kasar yang dipercaya mengenai jumlah suku Tionghoa-Indonesia saat ini ialah berada di antara kisaran 4% - 5% dari seluruh jumlah populasi Indonesia.<ref name="Kusno">{{citation|last1 = Kusno|first1 = Malikul|title = UU Kewarganegaraan dan Etnis Tionghoa|newspaper = Harian Umum Sinar Harapan|date = Sabtu, [[9 Desember]] [[2006]]|year = 2006|url = http://www.sinarharapan.co.id/berita/0612/09/opi01.html|accessdate = [[18 Agustus]] 2008|archive-date = 2008-06-16|archive-url = https://web.archive.org/web/20080616191958/http://www.sinarharapan.co.id/berita/0612/09/opi01.html|dead-url = yes}}</ref>
Menurut Perpustakaan Universitas Ohio, jumlah suku Tionghoa di Indonesia mencapai 7.310.000 jiwa. Jumlah ini merupakan yang terbesar di luar [[Tiongkok]]
== Daerah asal di Tiongkok ==
|